Duchenne muscular dystrophy atau DMD adalah kelainan genetik yang ditandai dengan kerusakan otot secara yang berkembang secara cepat, membuat otot menjadi lemah. Kondisi ini terjadi saat protein distrofin yang berfungsi untuk menjaga fungsi sel otot, mengalami kerusakan.
Gejala DMD biasanya muncul saat berusia 2-3 tahun. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Meski begitu, anak perempuan juga bisa terkena.
Kondisi ini termasuk langka. Di Amerika Utara dan Eropa, jumlah pengidap DMD adalah 6:100.000. Di Indonesia, belum terdapat catatan jumlah kasus DMD.
Gejala
Berikut gejala-gejala yang mungkin dialami oleh pengidap Duchenne Muscular Dystrophy:
- Hilangnya massa otot secara cepat yang dimulai dari area kaki dan pinggul
- Otot betis mengalami peningkatan ukuran secara tidak normal
- Sulit naik tangga
- Kesulitan berjalan dan akan semakin memburuk seiring waktu
- Sering jatuh
- Jalannya jinjit
- Tubuh terasa lemas dan lelah
- Sesak napas
- Ada gangguan kognitif dan pembelajaran
- Gangguan bicara
- Tulang belakang bengkok (skoliosis)
Penyebab
DMD adalah salah satu jenis dari distrofi otot. Kondisi ini disebabkan oleh mutasi gen yang dalam kondisi normal memberikan instruksi untuk protein dystrophin. Protein ini berperan penting dalam menjaga struktur otot.
Pada orang dengan DMD, sel otot mengalami kematian (nekrosis). Akibatnya, gejala-gejala seperti di atas terjadi.
Kondisi ini paling sering mempengaruhi anak laki-laki, terutama yang lahir dari ibu yang membawa gen penyakit ini (wanita dengan kelainan gen, tetapi tidak menunjukkan gejala). Peluang terkena DMD bagi anak dengan masalah gen warisan mencapai 50%. Sementara pada anak perempuan yang lahir dari ibu yang memiliki gen DMD memiliki peluang 50% untuk menjadi pembawa.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis DMD, beberapa pemeriksaan berikut bis dilakukan:
-
Tes darah kreatin kinase
Otot yang rusak memproduksi kreatin kinase. Jadi jika kadar zat ini meningkat, maka ada indikasi bahwa ada kerusakan otot di tubuh.
-
Tes genetik
Tes genetik dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya gen distrofin.
-
Biopsi otot
Biopsi otot dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel jaringan otot untuk melihat kerusakan pada struktur otot sebagai tanda DMD.
-
EKG
EKG atau elektrokardiogram dilakukan karena DMD hampir pasti menimbulkan gangguan juga pada jantung.
Pengobatan
Duchenne Muscular Dystrophy tidak bisa diobati hingga tuntas, namun gejalanya bisa diredakan dengan cara:
-
Konsumsi obat kortikosteroid
Obat-obatan ini bisa menunda hilangnya kekuatan otot hingga meningkatkan fungsi paru-paru.
-
Terapi fisik
Terapi fisik utamanya dilakukan untuk mencegah kontraktur atau perlekatan permanen otot, kulit, dan tendon.
-
Operasi
Pada kasus yang parah, mungkin diperlukan operasi untuk memperbaiki kontraktur atau skoliosis pada tulang belakang.
DMD dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dan membuatnya kesulitan melakukan kegiatan sehati-hari. Namun, dengan pengobatan yang tepat, gejala-gejala yang dirasakan oleh para pengidap bisa membaik. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala DMD, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Atur janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.
Mandaya memiliki berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk menangani Duchenne muscular dystrophy (DMD) di satu tempat yang sama, mulai dari laboratorium yang bisa menerima pemeriksaan genetik, hingga mesin EMG dengan fitur lengkap yang dapat mendeteksi gangguan saraf dan otot secara lebih rinci dan tepat.
EMG di Mandaya Royal Hospital Puri
Laboratorium di Mandaya Royal Hospital
Mandaya Royal Hospital memiliki pusat neuromuskular yang dapat menangani berbagai penyakit terkait gangguan saraf dan otot dengan dokter spesialis neurologi ahli neuromuskular, dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K (K). Dokter yang pernah menempuh pendidikan neuromuscular fellowship di Tokyo, Jepang, ini juga menyelesaikan pendidikan konsultan dan subspesialisasinya di Universitas Indonesia.
Pusat neuromuskular di Mandaya juga digawangi oleh dr. Nurul Fadli, Sp.N yang ahli elektromiografi untuk deteksi berbagai penyakti neuromuscular termasuk Duchenne muscular dystrophy (DMD).
Selain itu Mandaya Hospital memiliki layanan rehabilitasi medik untuk membantu pasien mengembalikan fungsi ototnya.
Atur janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.