Dulu diabetes dianggap sebagai penyakit orangtua. Namun sekarang, diabetes sudah banyak ditemukan pada usia muda. Meski kebanyakan diabetes di usia muda merupakan diabetes tipe 1 (yang terjadi karena pengaruh autoimun), banyak juga orang dewasa usia muda mengalami diabetes tipe 2 yang terjadi karena pola hidup yang tidak sehat.
Kedua tipe diabetes ini sering kali terjadi secara perlahan dan tidak terlalu terlihat sehingga penderitanya tidak sadar akan kondisi ini. Namun ada beberapa gejala yang menandakan seseorang mengalami diabetes. Ciri-ciri diabetes di usia muda sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang yang lebih dewasa.
Berikut ini beberapa tanda diabetes pada usia muda berdasarkan tanda-tanda awal, dan gejala pada diabetes tipe 1 dan 2.
Contents
Ciri-ciri awal diabetes
-
Sering merasa haus dan sering buang air kecil
Gejala klasik diabetes adalah rasa haus berlebihan dan sering buang air kecil. Jika Anda merasa haus terus-menerus dan sering ke toilet untuk buang air kecil bahkan pada malam hari dan mengganggu kualitas tidur Anda, ini bisa jadi tanda gejala awal diabetes.
-
Mudah lapar dan lelah
Saat Anda makan, tubuh akan mengubahnya menjadi glukosa agar bisa digunakan oleh sel tubuh sebagai energi. Untuk melakukan proses itu, tubuh membutuhkan insulin agar glukosa bisa masuk ke sel tubuh dan diubah menjadi glikogen.
Orang yang mengalami diabetes mungkin tubuhnya tidak memproduksi insulin secara cukup (diabetes tipe 1) atau sel mengalami resistensi insulin (diabetes tipe 2). Akibatnya, glukosa tetap berada di aliran darah dan tidak dapat diubah menjadi energi.
Sel-sel tubuh yang kekurangan energi kemudian mengirimkan sinyal lapar ke otak. Itu sebabnya, Anda akan sering merasa lapar dan kelelahan walaupun sudah makan.
-
Mulut kering dan kulit gatal
Akibat sering buang air kecil, tubuh jadi kehilangan lebih banyak cairan. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan cairan sehingga mulut jadi kering dan kulit cenderung lebih mudah gatal karena kering.
-
Pandangan kabur
Perubahan kadar cairan di tubuh juga memengaruhi lensa mata sehingga kesulitan fokus.
Baca juga: Sering Kesemutan Gejala Penyakit Apa? Deteksi dengan Dokter Ahli di Mandaya Royal Hospital Puri
Ciri-ciri diabetes tipe 1 di usia muda
Diabetes di usia muda sering kali disebabkan oleh diabetes tipe 1. Ini adalah jenis diabetes yang terjadi akibat autoimun. Seringnya, diabetes tipe 1 pertama kali terdiagnosis pada usia anak-anak dan remaja,
-
Berat badan turun drastis
Akibat tubuh tidak dapat mengolah glukosa sebagai energi secara optimal, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Hal ini membuat berat badan turun.
-
Mual dan muntah
Saat tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi, tubuh juga menghasilkan ketone sebagai sisa pembakaran. Bila jumlah ketone dalam tubuh banyak, hal ini dapat menyebabkan mual dan muntah.
Ciri-ciri diabetes tipe 2 di usia muda
-
Infeksi jamur
Jamur suka hidup di lingkungan yang penuh glukosa, hangat, dan lembap. Ini sebabnya penderita diabetes mudah terserang infeksi jamur, terlebih di daerah seperti di sekitar kemaluan, di sela jari-jari, dan di bawah payudara.
-
Luka sulit sembuh
Tingginya kadar gula dalam darah dapat mengganggu aliran darah dan merusak saraf serta pembuluh darah. Rusaknya pembuluh darah akan menghambat aliran darah yang membawa nutrisi untuk penyembuhan luka diabetes.
-
Nyeri atau kebas di kaki
Kadar gula darah tinggi juga menyebabkan kerusakan saraf, terutama di area kaki. Rusaknya saraf di area kaki membuat seseorang lebih rentan mengalami kebas atau mati rasa di area kaki.
Baca juga: Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2 yang Wajib Anda Tahu
Cara mencegah diabetes
Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang sulit dicegah dibandingkan tipe 2. Meski demikian, diabetes tipe 1 lebih jarang terjadi.
Sementara itu, diabetes tipe 2 walaupun lebih umum, kondisi ini adalah kondisi yang bisa dicegah. Kunci utama pencegahan, sekaligus mengatasi diabetes tipe 2 adalah menghindari lonjakan kadar gula darah.
Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah diabetes melitus, antara lain:.
- Makan sehat: konsumsi makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak. Hindari makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan yang tinggi kalori.
- Kontrol berat badan: menjaga berat badan ideal atau mengurangi berat badan jika berlebihan dapat membantu mencegah diabetes. Anda bisa melakukannya lewat kombinasi pola makan sehat dan olahraga teratur.
- Olahraga teratur: lakukan aktivitas fisik secara teratur, minimal 30 menit setiap hari atau setidaknya 150 menit per minggu. Jenis olahraga yang dianjurkan termasuk berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau latihan kardiovaskuler lainnya.
- Berhenti merokok dan minum alkohol: keduanya dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol jika Anda mengonsumsinya.
- Cek kadar gula darah secara rutin: jika Anda memiliki riwayat diabetes dalam keluarga atau faktor risiko lainnya, penting untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter untuk langkah-langkah pencegahan yang lebih intensif.
- Kelola stres: stres kronis dapat memengaruhi kadar gula darah. Cari cara untuk mengurangi stres dalam hidup sehari-hari, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi dan hobi lainnya.
- Tidur cukup: kurang tidur atau tidur tidak teratur dapat memengaruhi metabolisme gula darah dan meningkatkan risiko diabetes. Pastikan Anda tidur dengan cukup setiap malam, minimal 6-8 jam setiap harinya.
- Konsultasi dengan dokter: jika Anda memiliki risiko tinggi atau gejala awal diabetes, segera konsultasikan dengan dokter.
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda ingin hidup lebih sehat tanpa diabetes atau mencurigai gejala diabetes, sebaiknya rutin berkonsultasi dengan dokter agar segera diperiksa. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi di Mandaya Hospital.
Di Mandaya Hospital, diabetes Anda akan ditangani oleh dokter yang berpengalaman. Pusat Diabetes & Tiroid kami sering memberikan pelayanan terbaik untuk pasien diabetes.
Selain itu Mandaya Hospital memiliki diabetes club untuk membantu pasien menjaga kesehatannya.
Lihat juga: Testimoni Pasien Diabetes Mampu Berhenti dari Ketergantungan Obat
Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.