Untuk mengendalikan kadar gula darah tetap normal, tidak cukup hanya dengan menjaga pola makan dan berolahraga rutin. Anda harus melakukan cek gula darah secara berkala untuk mengetahui apakah segala upaya yang Anda lakukan sudah berjalan sesuai rencana atau belum.
Bukan cuma memeriksa menggunakan alat cek gula darah mandiri, dokter juga mungkin menganjurkan pemeriksaan gula darah secara rutin di lab untuk mengevaluasi pengobatan diabetes yang dilakukan.
Contents
Siapa saja yang perlu melakukan cek gula darah?
Walau identik dengan orang diabetes, nyatanya pemeriksaan gula darah juga umum dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan secara umum. Pemeriksaan ini berguna untuk memantau bagaimana kondisi metabolisme tubuh.
Beberapa kelompok orang yang perlu melakukan tes gula darah secara berkala, antara lain:
- Menggunakan insulin
- Sedang hamil
- Memiliki kadar gula darah yang rendah
- Memiliki kadar gula darah tinggi
- Menjalankan pemeriksaan kesehatan rutin
Baca juga: Tips Merawat Kaki Penyandang Diabetes
Jenis tes gula darah
Secara umum ada, 2 tipe pemeriksaan gula darah jika dilihat dari sampel darah yang diambil, yaitu:
- Tes gula darah pembuluh kapiler. Pemeriksaan gula darah yang menggunakan sampel darah dari pembuluh darah kapiler, biasanya di ujung jari. Seringnya, pemeriksaan ini menggunakan strip uji dan dapat dilakukan secara mandiri di rumah.
- Tes gula darah pembuluh vena. Pemeriksaan gula darah yang menggunakan sampel darah dari pembuluh darah vena. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan di laboratorium.
Berikut ini adalah beberapa jenis cek gula darah berdasarkan metode pemeriksaannya:
1. Gula darah sewaktu (GDS)
Gula darah sewaktu atau random blood sugar test adalah pemeriksaan gula darah untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah pada waktu yang acak.
Cek gula darah sewaktu biasanya tidak membutuhkan puasa dan persiapan khusus. Jadi, Anda dapat melakukannya kapan pun.
Seringnya cek gula darah sewaktu hanya dijadikan sebagai skrining. Metode pengambilannya juga biasanya hanya menggunakan strip test dengan mengambil sampel darah dari ujung jari. Hasilnya, bisa didapat saat itu juga.
Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu yang tidak normal biasanya akan membutuhkan beberapa tes lanjutan untuk memastikan hasilnya, seperti gula darah puasa dan gula darah postprandial 2 jam.
Anda dicurigai memiliki diabetes melitus apabila hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan angka di atas 200 mg/dl.
2. Gula darah puasa
Untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa, Anda diwajibkan berpuasa terlebih dulu sekitar 8-12 jam. Anda dapat berpuasa pada malam hari, mulai dari sebelum tidur, dan melakukan pemeriksaan keesokan paginya.
Agar hasilnya lebih akurat, pemeriksaan kadar gula darah puasa dilakukan di laboratorium dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena.
Pemeriksaan kadar gula darah puasa dilakukan untuk melihat kondisi metabolisme glukosa dalam tubuh. Tes ini juga sering diikutsertakan dalam pemeriksaan kesehatan standar.
Pengelompokkan hasil cek gula darah puasa, yaitu:
- Normal: di bawah atau sama dengan 99 mg/dL
- Prediabetes: 100-125 mg/dL
- Diabetes: di atas 126 mg/dL
Lihat Juga: Hindari Amputasi Kaki Total, Pasien Diabetes Lakukan Pemasangan Stent di Mandaya Royal Hospital Puri
3. Gula darah 2 jam setelah makan (Postprandial 2 jam)
Sesuai namanya, cek gula darah postprandial 2 jam dilakukan 2 setelah Anda makan. Biasanya, ini adalah tes lanjutan setelah gula darah puasa.
Jadi, Anda akan berpuasa semalaman dan melakukan pengambilan darah untuk melihat kadar gula darah puasa. Setelah itu, Anda akan diminta untuk makan setidaknya 75 gram karbohidrat.
Jika Anda diminta melakukan tes ini, biasanya pihak rumah sakit atau laboratorium akan menyediakan makanan yang mengandung karbohidrat agar hasilnya valid. Setelah itu, Anda diminta untuk tidak makan apa pun lagi.
Setelah 2 jam, petugas laboratorium akan mengambil sampel darah lagi. Pemeriksaan ini berguna untuk melihat respons tubuh Anda terhadap insulin (sensitivitas insulin) setelah makan.
Dalam keadaan normal, tubuh akan mengeluarkan insulin setelah makan untuk memecah glukosa yang masuk. Apabila tubuh Anda tidak peka terhadap insulin, ditandai dengan tingginya kadar gula darah pada 2 jam setelah makan, dokter mungkin mencurigai Anda mengalami resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah penyebab terjadinya diabetes tipe 2.
Hasil tes gula darah 2 jam setelah makan yang normal antara mereka yang punya diabetes dan tidak punya diabetes berbeda, yaitu:
- Orang yang tidak memiliki diabetes: kurang dari 140 mg/dL
- Orang yang memiliki diabetes: kurang dari 180 mg/dL
4. Tes toleransi glukosa oral (TTGO)
Tes toleransi glukosa oral hampir serupa dengan cek gula darah postprandial 2 jam. Bedanya, pada cek gula darah TTGO, Anda akan diminta meminum larutan glukosa, bukan makan karbohidrat.
Prosedur tes ini juga mirip dengan cek gula darah PP 2 jam. Setelah pengambilan darah untuk cek kadar gula darah puasa, Anda akan diminta untuk minum 75 gram larutan gula. Setelah 2 jam, petugas lab akan kembali mengambil darah Anda untuk melihat kadar gula dalam darah.
Secara umum, Anda hanya akan menjalankan salah satu tes antara TTGO atau pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan. Sebab, tujuan keduanya sama.
Hasil pemeriksaan kadar gula darah dengan metode TTGO, yakni:
- Normal: kurang dari 140 mg/dL
- Prediabetes: 140-199 mg/dL
- Diabetes: di atas 200 mg/dL
5. HbA1C
Tes HbA1C adalah pemeriksaan kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan ke belakang. Tes HbA1C merujuk kepada glukosa dan hemoglobin yang saling berikatan.
Pemeriksaan ini dapat menjadi dasar diagnosis diabetes karena dapat melihat kondisi gula darah rata-rata selama 3 bulan ke belakang. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat membantu kesuksesan pengobatan diabetes.
Hasil pemeriksaan HbA1C adalah sebagai berikut:
- Normal: di bawah 5,7%
- Prediabetes: 5,7–6,4%
- Diabetes: di atas 6,5%
Lihat Juga: Kehamilan dengan Riwayat Diabetes Gestasional & Hipertensi Preekelamsia
Kapan harus melakukan cek kadar gula darah?
Apabila Anda mengalami gejala diabetes, dokter biasanya akan meminta Anda melakukan salah satu atau beberapa pemeriksaan kadar gula di atas.
Beberapa gejala diabetes, antara lain:
- Sering buang air kecil
- Haus terus-menerus
- Sering merasa lapar
- Turun berat badan tanpa alasan yang jelas
- Penglihatan kabur
Selain itu, orang yang mengalami diabetes juga perlu melakukan pemeriksaan secara rutin. Dokter biasanya akan memberi tahu kapan Anda harus melakukan pemeriksaan kadar gula darah. Pemeriksaan ini akan berguna untuk memantau kesuksesan pengobatan dan kondisi kadar gula darah Anda.
Di luar pemeriksaan yang dianjurkan dokter, orang yang mengalami diabetes perlu menjalani cek gula darah mandiri secara rutin untuk memantau pola diet yang dialami.
Pemeriksaan gula darah mandiri dapat dilakukan menggunakan alat cek gula darah atau menggunakan alat bernama glucose continuous monitoring. Ini adalah alat yang ditempel di belakang lengan atas Anda untuk memeriksa kadar gula darah di sepanjang hari.
Alat ini berguna untuk orang yang menggunakan suntik insulin untuk mengendalikan kadar gula darahnya, seperti orang dengan diabetes tipe 1.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk melakukan cek gula darah saat trimester kedua kehamilan untuk melihat kemungkinan adanya diabetes gestasional.
Baca Juga: Waspada Silent Heart Attack pada Pasien Diabetes
Anda bisa mengunjungi Preventive Health Care RS Mandaya Royal untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap beserta konsultasi dengan dokter spesialis terbaik kami.
Buat janji lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.