fbpx

Apheresis, Terapi Modifikasi Darah untuk Atasi Autoimun

Apheresis, Terapi Modifikasi Darah untuk Atasi Autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika sistem imun menyerang tubuh alih-alih melindunginya. Salah satu penyakit autoimun adalah myasthenia gravis (MG), yaitu kelainan autoimun kronis yang mengakibatkan antibodi menghancurkan komunikasi antara saraf dan otot, sehingga memicu kelemahan otot rangka. 

Pengidap penyakit ini umumnya perlu minum obat dalam jangka waktu panjang, bahkan sebagian perlu minum seumur hidup. Saat kondisi kambuh atau flare up, gejala yang dirasakan pengidap myasthenia gravis dapat memburuk dan bahkan membuat sebagaian harus masuk ke ruang rawat intensif (ICU). 

Myasthenia Gravis adalah penyakit yang menyerang otot akibat kondisi saraf yang tidak normal. Hal ini membuat pengidapnya mengalami kesulitan bergerak, sering jatuh, hingga sulit bicara karena otot di bagian pita suara terganggu. Pada kondisi krisis, otot di bagian jantung dan paru-paru bisa ikut melemah dan terganggu fungsinya. Ketika hal ini terjadi, maka apheresis dapat menjadi salah satu metode untuk meredakan krisis dan mengurangi gejala secara signifikan.

Lihat juga: Mengenal Penyakit Otot Myasthenia Gravis bersama Ahli Saraf dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N

Mengenal Penyakit Otot Myasthenia Gravis bersama Ahli Saraf dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N

Apa itu apheresis?

apheresis

Apheresis adalah prosedur yang memungkinkan dokter untuk mendapatkan atau mengeluarkan komponen-komponen dalam darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah untuk mengatasi kondisi medis tertentu. Prosedur ini juga dijuluki pheresis atau hemapheresis. 

Selama prosedur apheresis dilakukan, mesin sentrifus akan mengambil darah dari pasien melalui infus. Setelah darah masuk ke dalam mesin, darah akan diputar dan dipisahkan komponen-komponennya. Sesuai kebutuhan pasien, dokter akan membuang komponen-komponen darah tertentu atau bahkan “memodifikasinya” jika diperlukan. 

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait bagaimana mesin sentrifus bekerja dalam mengolah dan memisahkan keempat komponen darah, mesin sentrifus dalam prosedur apheresis akan memisahkannya sesuai dengan kepadatan. 

Karena sel darah merah adalah komponen darah yang paling padat, maka komponen darah ini akan ditaruh di bagian paling bawah, kemudian diikuti oleh sel darah putih, trombosit, dan plasma darah. 

Baca juga: Pengobatan Myasthenia Gravis di Mandaya Royal Hospital Puri

Konsultasi dokter

Mengatasi myasthenia gravis dengan apheresis

Pada penyakit autoimun, sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari berbagai patogen penyebab penyakit, justru balik menyerang sel-sel yang sehat. Kelainan ini membuat pengidapnya mengalami berbagai gejala, tergantung dari area tubuh yang diserang. 

Myasthenia gravis adalah salah satu penyakit autoimun di mana penumpukan antibodi (protein) abnormal terjadi di dalam plasma darah yang kemudian mengganggu komunikasi antara saraf dan otot. 

Karena itu, saat terjadi kondisi krisis myasthenia gravis, apheresis dapat dipilih sebagai salah satu jenis pengobatan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apheresis bisa membuang atau “memodifikasi” komponen darah. Dalam kasus myasthenia gravis, plasma darah akan dimodifikasi. Karena itu, prosedur apheresis jenis ini dinamakan sebagai plasmapheresis. 

Dengan plasmapheresis, plasma darah akan dipisahkan dan dikeluarkan dari darah pasien, kemudian dimodifikasi atau diganti dengan larutan protein albumin manusia sebanyak 5 persen. Setelah dimodifikasi, komponen darah ini akan dikembalikan ke dalam tubuh pasien menggunakan infus atau kateter. 

Dengan mengeluarkan plasma darah yang mengandung antibodi bermasalah dari dalam tubuh pasien myasthenia gravis, gejala-gejala yang dialami oleh pasien diharapkan akan berkurang dan kondisinya membaik. 

Menurut dr. Toman, pasien myasthenia gravis yang menjalani tindakan plasmapheresis di Mandaya Royal Hospital Puri sudah mengalami perbaikan gejala dan menunjukkan hasil positif yang signifikan. 

“Pasien myasthenia gravis yang ditangani kemarin menunjukkan hasil yang baik saat kontrol. Meski kemarin sempat mengalami krisis MG, setelah menjalani apheresis pasien sekarang sudah jauh lebih membaik, bahkan sudah seperti orang biasa yang tidak memiliki gejala,” jelas dr. Toman.

Baca juga: RS Mandaya Royal Puri Miliki Plasmaferesis atau Cuci Plasma Darah Untuk Pasien Autoimun

Lihat juga: Tips Pola Makan & Diet Bagi Pasien Myasthenia Gravis | dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp.E.N.K. (K)

Apakah Anda atau mungkin keluarga dan teman ada yang mengidap kondisi autoimun seperti myasthenia gravis? Jika ingin berkonsultasi tentang apheresis dan plasmapheresis bersama dengan dr. Toman dan tim dokter spesialis berpengalaman, langsung saja kunjungi Mandaya Royal Hospital Puri. Rumah sakit kami siap menjawab setiap pertanyaan Anda terkait apheresis dan plasmapheresis. 

Konsultasi dokter

Lihat juga: Mengenal Kanker Darah Multiple Myeloma yang Menyerang Sel Plasma Darah Putih bersama dr. Toman

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes