
dr. Isa Akbar Browijoyo, Sp.PD, KPPM, CHT, CI, FINASIM

Spesialis | Penyakit Dalam |
Lokasi | Mandaya Royal Puri |
Bahasa | Indonesia, English |
Mandaya Royal Puri
Mandaya Karawang
Bahasa
Spesialis | Penyakit Dalam |
Lokasi | Mandaya Royal Puri |
Bahasa | Indonesia, English |
Spesialis | |
Lokasi | Mandaya Karawang |
Bahasa | Indonesia, English, Mandarin |
2015 Dokter Umum, Universitas Padjadjaran
2024 Dokter Spesialis T.H.T.B.K.L, Universitas Padjadjaran
– Pemeriksaan Pendengaran
– Pemeriksaan Keseimbangan
– Pilek Alergi, Mimisan, Sinusitis, Polip Hidung
– Infeksi telinga, Pecah Gendang Telinga
– Benda Asing di Telinga, Hidung, Tenggorokan
– Patah Tulang Wajah
– Suara serak, Mendengkur, dan Nyeri Menelan
– Benjolan di sekitar Wajah dan Leher
Inkontinensia urine adalah kondisi yang ditandai dengan hilangnya kendali atas kandung kemih, sehingga membuat orang yang mengalaminya sering mengompol. Kondisi ini dapat terjadi dengan berbagai tingkat keparahan, mulai dari tidak sengaja mengeluarkan urine saat batuk atau bersin, hingga munculnya dorongan ingin buang air yang kuat dan secara tiba-tiba sehingga tidak sempat ke toilet tepat waktu.
Gejala inkontinensia urine yang utama adalah keluarnya urine secara tidak sengaja (mengompol). Kapan dan bagaimana kondisi ini terjadi akan bergantung pada jenis inkontensia urine.
Iknontinensia urine memiliki banyak penyebab, tergantung dari jenisnya. Berikut penjelasannya:
Beberapa hal dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya inkontinensia urine, termasuk:
Berikut beberapa cara mendiagnosis inkontinensia urine:
Awalnya, dokter mungkin menyarankan beberapa tindakan sederhana untuk melihat apakah tindakan-tindakan ini membantu meredakan gejala, seperti:
Perubahan gaya hidup, misalnya menurunkan berat badan dan mengurangi kafein serta alkohol dapat disarankan untuk kondisi inkontinensia yang disebabkan karena gaya hidup tidak sehat.
Latihan rutin dengan latihan dasar panggul maupun latihan kandung kemih dapat dilakukan untuk membantu mengurangi risiko mengompol.
Latihan dasar panggul dapat membantu memperkuat otot dasar panggul, sementara latihan kandung kemih akan mengajarkan Anda cara untuk menunggu lebih lama antara ingin buang air kecil dan mengeluarkan urine.
Jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuahkan hasil positif, dokter bisa merekomendasikan alat sfingter urine buatan. Alat ini bisa disesuaikan dan dipakai untuk mengembalikan proses alami pengendalian urine, hingga mensimulasikan fungsi sfingter normal dengan membuka dan menutup uretra sesuai keinginan pasien
Alat ini diindikasikan untuk pengobatan inkontinensia urine stres pada pria yang disebabkan oleh defisiensi sfingter intrinsik dalam kasus seperti inkontinensia pasca-prostatektomi.
Sfingter urine dipasang di bagian penis untuk menutup uretra saat tidak buang air kecil, sehingga mencegah ngompol dan kebocoran urine.
Jika Anda mengidap kondisi inkontinensia urine dan tertarik untuk mencoba alat sfingter buatan, Anda bisa langsung datang ke Mandaya Royal Hospital Puri untuk memasangnya. Rumah sakit kami juga memiliki Pusat Urologi yang siap menangani kasus-kasus seperti inkontensia urine dengan teknologi yang modern dan canggih.
Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
Spesialis | Urologi |
Lokasi | Mandaya Royal Puri |
Bahasa | Indonesia, English |
Educational Background
Courses & Training
Insomnia adalah gangguan yang membuat seseorang susah tidur atau susah terlelap dengan nyenyak. Orang yang insomnia biasanya akan bangun terlalu cepat dan tidak bisa tidur lagi. Selain itu, saat bangun tidur, tubuh juga akan terasa lemas.
Insomnia dapat dibagi ke beberapa kategori berdasarkan durasi dan juga penyebabnya.
Insomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
Masalah kehidupan seperti pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang mengganggu tidur.
Gangguan seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Beberapa kondisi medis seperti nyeri kronis, gangguan pernapasan seperti sleep apnea, asma, penyakit gastroesofageal refluks (GERD), atau penyakit neurologis dapat mengganggu tidur.
Gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah, sindrom gerakan periodik tubuh saat tidur, atau parasomnia (misalnya, tidur berjalan).
Penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat-obatan stimulan, antidepresan, atau obat-obatan untuk penyakit tertentu dapat memengaruhi pola tidur.
Perubahan lingkungan tidur yang drastis, seperti perjalanan lintas zona waktu atau perubahan shift kerja, dapat mengganggu pola tidur.
Konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan, terutama menjelang tidur, atau konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan insomnia.
Kebiasaan tidur yang tidak sehat, seperti tidur terlalu lama di siang hari, tidur di tempat yang tidak nyaman, atau tidak memiliki rutinitas tidur yang konsisten, juga dapat menyebabkan gangguan tidur ini.
Insomnia yang tidak diatasi dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk penurunan kualitas hidup, peningkatan risiko kecelakaan, masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, serta penurunan fungsi kognitif.
Berdasarkan penyebabnya, cara-cara berikut dapat membantu mengatasi insomnia
Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mengelolanya, Anda dapat meminimalkan dampak negatifnya pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Spesialis | Jantung & Pembuluh Darah sub. Intervensi Kardiologi, Jantung dan Pembuluh Darah |
Lokasi | Mandaya Karawang |
Bahasa | Indonesia, English |
Pendidikan
Pelatihan
Layanan
Educational Background
Courses & Training