fbpx

Ablasi Jantung dengan Teknologi 3D di Mandaya Royal Hospital Puri Efektif Atasi Aritmia

Aritmia adalah gangguan yang terjadi saat sinyal listrik yang normalnya berfungsi untuk mengatur detak jantung, tidak bekerja dengan baik, sehingga jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, dan tidak teratur. Ada banyak jenis aritmia, namun yang paling sering terjadi adalah atrial fibrilasi yang jumlah pengidapnya di Indonesia diperkirakan mencapai hingga tiga juta orang.

Pada orang yang mengidap kondisi ini, gejala-gejala mengganggu seperti pusing, lemas, nyeri dada, atau bahkan pingsan, bisa dirasakan. Jika tidak segera ditangani, aritmia bisa berkembang menjadi stroke hingga kematian jantung mendadak. Jenis perawatan yang efektif untuk mengatasi aritmia jenis ini adalah ablasi jantung.

Bagaimana Proses Ablasi Jantung?

Pada proses ablasi jantung, dokter akan memblokir listrik berlebih di area jantung yang bermasalah, yang menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan. Tindakan ini akan merusak jaringan jantung yang abnormal tanpa mengganggu kerja bagian jantung lain. 

dr. Sebastian Andi Manurung, Sp.JP (K), dari Mandaya Royal Hospital Puri, dokter spesialis jantung konsultan elektrofisiologi yang memiliki keahlian khusus dalam menangani aritmia, menjelaskan bahwa proses ablasi tidak dilakukan dengan melakukan pembedahan besar, melainkan menggunakan kateter yang dimasukkan ke pembuluh darah lewat sayatan kecil di area paha dan akan diteruskan menuju jantung.

Pada kateter, terdapat alat khusus yang akan memblokir sinyal listrik jantung berlebih. Selama prosedur dilakukan, dokter akan terus memperhatikan detak jantung secara langsung, sehingga apabila sumber listrik yang terganggu tersebut sudah padam, akan langsung terlihat dari hasil rekam jantung yang sudah kembali normal. 

Proses ablasi bisa dilakukan menggunakan alat dua maupun tiga dimensi. Namun, teknologi ablasi jantung 3D memiliki kelebihan tersendiri, yaitu bisa memberikan gambaran struktur jantung secara lebih rinci, begitu juga dengan lokasi kerusakan yang perlu diperbaiki.

dr donny yugo ablasi jantung atasi aritmia jantung

“Masing-masing ada indikasinya, sebagian ada yang cukup pakai dua dimensi saja, sebagian ada yang disarankan pakai ablasi jantung yang tiga dimensi,” jelas dokter yang memiliki keahlian langka ini. Setelah menjalani ablasi, irama jantung akan jadi lebih teratur, sehingga gejala aritmia dapat membaik.

Karena menggunakan kateter, ablasi tidak memerlukan pembedahan besar, sehingga pasien yang menjalani perawatan ini juga umumnya hanya perlu bermalam satu hari di rumah sakit untuk observasi pascatindakan. Prosedur ablasi kini lebih sering menjadi pilihan utama untuk mengobati aritmia dibandingkan obat-obatan karena memberikan hasil yang konsisten dan cepat.

Tergantung dari jenis aritmia yang ditangani, ablasi memiliki tingkat kesuksesan hingga 90%. Dengan membaiknya gejala, maka kualitas hidup juga akan membaik. Menurut kesaksian para pasien yang sudah menjalani prosedur ablasi di rumah sakit Mandaya Royal Puri, tindakan ablasi membantu mereka untuk kembali sehat, setelah sebelumnya nyeri dada, sakit kepala, hingga hilangnya kesadaran saat berkendara sempat membahayakan keselamatan.

Selain tipe atrial fibrilasi, aritmia jenis lain seperti bradiaritmia juga perlu diwaspadai. Berbeda dengan jenis sebelumnya yang membuat jantung berdetak jauh lebih cepat dari normal, bradiaritmia ditandai dengan detak jantung yang lemah, kurang dari 50 kali per menit. Gejala yang dialami keduanya hampir sama. Namun, pengobatannya berbeda. Karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah pada penyakit ini, segera periksakan diri ke dokter. 

Anda bisa mengawali pemeriksaan dengan melakukan skrining kesehatan jantung di Heart and Vascular Center Mandaya Royal Hospital Puri yang sudah memiliki berbagai teknologi medis terkini dan didukung oleh 15 dokter spesialis jantung berpengalaman yang tergabung dalam satu tim ahli yang siap menangani berbagai keluhan terkait jantung, baik pada anak maupun dewasa.

Bagi para pengidap aritmia yang datang ke rumah sakit ini, penanganan akan dilakukan oleh dr. Sebastian Andi Manurung, Sp.JP (K) spesialis jantung konsultan elektrofisiologi dan aritmia yang tergolong sangat langka di Indonesia. Hingga tahun 2023, dokter ahli aritmia tercatat hanya ada 46 orang sementara pengidap aritmia tipe atrial fibrilasi sendiri mencapai tiga juta orang. Semakin cepat penanganan dilakukan maka kemungkinan kondisi tersebut berkembang menjadi parah akan semakin kecil.

Untuk konsultasi seputar masalah jantung di Pusat Jantung Mandaya Royal Hospital Puri dapat menggunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Tinggalkan Balasan

Please rate*

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes