fbpx

Prof. Aru dan dr. Toman Berhasil Kalahkan Kanker Limfoma Stadium 4 Seorang MasterChef Indonesia, Chef Esach

Kisah Esach MasterChef Indonesia Sembuh dari Kanker Limfoma di RS Mandaya Royal Puri

Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP dan dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM dari Mandaya Royal Hospital Puri dikenal sebagai dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medik (KHOM) yang ahli dalam menangani berbagai jenis kanker, termasuk kanker limfoma (kanker kelenjar getah bening). 

Keahlian mereka dibuktikan lewat kasus kanker limfoma hodgkin stadium 4 yang diidap oleh alumni MasterChef Indonesia Season 2, yaitu Faisal Esach Rifky alias Chef Esach. Setelah menjalani kemoterapi di RS Mandaya Royal Puri dan ditangani langsung oleh Prof. Aru dan dr. Toman, sang chef berhasil sembuh dan dinyatakan bersih setelah menjalani evaluasi dengan teknologi Digital PET CT Scan di Mandaya. 

Konsultasi dokter

Kisah Chef Esach dari gejala awal hingga diagnosis limfoma stadium 4

Perjuangan Esach MasterChef Indonesia Melawan Kanker Limfoma di RS Mandaya Royal Puri

Perjalanan sakit yang dialami Chef Esach bermula dari munculnya benjolan di area leher. Seiring waktu, keluhan tersebut disertai berbagai gejala lain, seperti sesak napas, mual berkepanjangan, batuk yang tidak kunjung membaik, hingga penumpukan cairan di paru-paru. Esach sempat menjalani pemeriksaan di beberapa rumah sakit di Indonesia, namun hasil diagnosis yang diperoleh masih beragam, mulai dari gangguan lambung, tuberkulosis (TBC), hingga dugaan kanker paru.

Untuk memperoleh kepastian medis, Esach melanjutkan pemeriksaan ke Penang, Malaysia. Pada April 2024, hasil pemeriksaan PET Scan memastikan bahwa ia didiagnosis menderita Limfoma Hodgkin stadium 4 yang telah menyebar ke paru-paru. Saat itu, Esach sempat menjalani satu kali sesi kemoterapi sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.

Konsultasi dokter

Baca juga: 7 Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening, Kapan Harus ke Dokter?

Kondisi fisik memburuk dan keputusan melanjutkan pengobatan di Indonesia

Pada periode tersebut, kondisi fisik Esach mengalami penurunan signifikan. Aktivitas ringan seperti berjalan beberapa langkah saja sudah menyebabkan sesak napas, hingga ia harus menggunakan kursi roda. Melihat kondisi ini, sang istri mencari alternatif pengobatan di dalam negeri dan menemukan bahwa RS Mandaya Royal Hospital Puri mampu melanjutkan protokol kemoterapi yang sama seperti yang dijalani Esach di Penang.

“Istri cari informasi bahwa Mandaya Royal Hospital Puri bisa meneruskan pengobatan yang sama seperti di Penang, jadi akhirnya kita memutuskan untuk di Mandaya Royal Hospital Puri, daripada harus bolak-balik ke Penang, yang memang kondisi fisik tidak memungkinkan untuk bolak-bolak, karena waktu itu sampai tidak bisa jalan dan harus pakai kursi roda. Jalan sedikit saja sesak napas. Jadi waktu itu kita langsung dirujuk ke RS Mandaya,” ucap Faisal.

Setibanya di Jakarta, Esach langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mandaya Royal Puri. Ia ditangani oleh dr. Marsheila Riska, Sp.P, yang menemukan adanya infeksi pada selang pigtail di area punggung, yaitu selang medis untuk mengeluarkan cairan dari paru-paru. Untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, selang tersebut segera dicabut.

Setelah menjalani perawatan intensif selama sekitar satu minggu hingga infeksi teratasi, kondisi Esach dinyatakan stabil dan siap melanjutkan kemoterapi.

Konsultasi dokter

Baca juga: Bisakah Limfoma Sembuh Total?

Pengalaman menjalani kemoterapi di RS Mandaya Royal Hospital Puri

Selama menjalani pengobatan, Esach berada di bawah penanganan dr. Toman. Seluruh rangkaian kemoterapi dilakukan melalui layanan One Day Care, sehingga ia tidak perlu menjalani rawat inap. Fasilitas ruang kemoterapi yang nyaman dengan suasana menyerupai hotel turut memberikan rasa tenang selama proses terapi berlangsung.

Secara keseluruhan, Esach menjalani 12 kali sesi kemoterapi. Evaluasi setelah sesi ketiga menunjukkan hasil yang signifikan, di mana sekitar 50 persen sel kanker telah menghilang. Hingga kemoterapi terakhir, Esach dinyatakan bebas dari kanker. Kondisi tersebut kemudian dikonfirmasi melalui pemeriksaan Digital PET Scan di RS Mandaya Royal Hospital Puri.

Baca juga: RS Khusus Kanker Darah di Indonesia Ada di Jakarta, RS Mandaya Puri

Layanan penanganan kanker darah terpadu di Mandaya Royal Hospital Puri

RS Mandaya Royal Hospital Puri menyediakan layanan komprehensif untuk penanganan berbagai jenis kanker darah, tidak hanya Limfoma Hodgkin, tetapi juga leukemia dan multiple myeloma. Penanganan dilakukan secara menyeluruh melalui berbagai pilihan terapi, seperti kemoterapi, imunoterapi, radioterapi dengan teknologi Linac Elekta Versa HD, terapi target, hingga tindakan apheresis yang disesuaikan dengan kondisi medis pasien.

Untuk memastikan ketepatan diagnosis dan terapi, Pusat Kanker Darah Mandaya menjalin kolaborasi dengan National University Cancer Institute–National University Hospital (NCIS–NUH) Singapura. Setiap kasus kanker darah yang ditangani akan dibahas bersama tim medis internasional, sehingga pasien memperoleh rekomendasi pengobatan berbasis standar global yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

Profil Prof. Aru dan dr. Toman, spesialis KHOM berpengalaman dan ahli

1. Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP

Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di bidang kanker dan hematologi di Indonesia. Seluruh jenjang pendidikan kedokterannya, mulai dari dokter umum, spesialis penyakit dalam, hingga konsultan hematologi-onkologi medik, diselesaikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau juga meraih gelar doktor dari institusi yang sama.

Sebagai pakar onkologi dan hematologi, Prof. Aru berperan penting dalam pengembangan layanan kanker nasional. Keahliannya mencakup berbagai metode terapi modern, antara lain kemoterapi, imunoterapi, terapi target, transplantasi sumsum tulang, hingga terapi sel CAR-T.

Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Rabu: 08.00 – 12.00 WIB.

2. dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM

dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM merupakan dokter spesialis penyakit dalam dengan subspesialisasi Hematologi-Onkologi Medik. Pendidikan kedokteran ditempuh di Universitas Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan program spesialis penyakit dalam di RS Cipto Mangunkusumo. Selain itu, beliau juga mengikuti program Honorary Fellowship (Clinical Observership) di Department of Hematology, National University Hospital, Singapura.

Dalam praktik klinisnya, dr. Toman tidak hanya berpengalaman menangani kemoterapi, tetapi juga menguasai berbagai terapi kanker modern, seperti imunoterapi, terapi target, serta prosedur apheresis yang disesuaikan dengan kebutuhan medis pasien.

dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 12.00 – 15.00 WIB
  • Kamis: 12.00 – 15.00 WIB.

Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes