fbpx

Emboli Paru: Komplikasi Fatal dari DVT yang Harus Anda Waspadai

Emboli Paru: Komplikasi Fatal dari DVT yang Harus Anda Waspadai

Deep Vein Thrombosis (DVT) bukan hanya masalah kaki bengkak biasa. Komplikasi paling berbahaya dari DVT adalah emboli paru, yaitu kondisi ketika bekuan darah lepas dari kaki dan menyumbat pembuluh darah di paru-paru. Dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA, ahli jantung dan pembuluh darah di RS Mandaya Royal Puri, menjelaskan mengapa kondisi ini sangat mengancam jiwa.

“Bekuan darah di kaki itu biasanya dia bisa lepas. Itulah dia menyebabkan terjadinya kejadian fatal lagi namanya emboli paru. Emboli paru ini adalah salah satu kegawatdaruratan,” tegas dr. Suci.

Emboli paru terjadi ketika bekuan darah tersangkut di arteri paru, menghalangi aliran darah ke bagian paru. Bekuan darah paling sering dimulai di kaki dan bergerak melalui sisi kanan jantung menuju paru-paru.

Konsultasi dokter

Mengapa emboli paru sangat berbahaya?

Dr. Suci menjelaskan dengan gamblang mengapa emboli paru bisa berakibat fatal: “Kalau pembuluh darah yang utamanya tersumbat karena DVT dari kaki pindah ke pembuluh darah paru, bisa dibayangkan – tiba-tiba pembuluh darah ke paru stop. Kalau pembuluh darah paru stop, tidak ada darah yang masuk ke jantung lagi.”

Dampak ke Jantung dan Tubuh

Ketika aliran darah ke paru terhambat:

  1. Jantung kanan mengalami dilatasi – jantung kanan berusaha keras memompa darah ke paru yang tersumbat
  2. Tidak ada darah yang kembali ke jantung – karena darah tidak bisa “dibersihkan” oleh paru
  3. Jantung kanan bisa gagal – karena bekerja terlalu keras
  4. Tekanan darah turun drastis – perfusi atau aliran darah ke ujung kaki, ginjal, dan otak menurun

“Darah tidak ada menyebabkan mortalitas atau angka kematiannya tinggi. Bahkan bisa dikatakan sekitar 25 sampai 65% kalau memang bekuan darahnya itu besar di pangkal pembuluh darah pulmonari arteri,” ujar dr. Suci.

Emboli paru merupakan penyebab kematian ketiga paling umum dari penyakit kardiovaskular setelah serangan jantung dan stroke.

Gejala emboli paru yang harus diwaspadai

Dr. Suci menekankan bahwa gejala emboli paru sering tidak spesifik, yang membuatnya sulit dikenali:

Gejala utama:

1. Sesak napas tiba-tiba “Gejalanya biasanya sesak napas. Tapi sesak napas kan diagnosis banding atau penyebabnya banyak – sakit paru bisa, sakit jantung bisa, penyakit ginjal pun juga bisa,” jelas dr. Suci. Sesak napas mendadak adalah gejala paling umum dari PE, dan dapat terjadi saat beraktivitas atau istirahat.

2. Pingsan “Bahkan kadang-kadang orang langsung pingsan karena darahnya langsung berkurang, langsung drop, tensinya turun,” tambahnya.

3. Gangguan hemodinamik

  • Tekanan darah turun drastis
  • Perfusi atau aliran darah ke organ-organ berkurang
  • Ujung-ujung kaki dan tangan menjadi dingin

4. Gejala lainnya:

  • Nyeri dada tajam yang memburuk saat bernapas dalam
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Batuk, kadang berdarah
  • Pusing atau kepala ringan
  • Berkeringat berlebihan

“Kalau sesak tiba-tiba, kita harus curiga. Belum tentu emboli paru, tapi kita harus memikirkan,” kata dr. Suci.

Konsultasi dokter

Mengapa memijat kaki bengkak bisa fatal?

Ini adalah peringatan penting dari dr. Suci: “Kalau bekuan darahnya masih baru, dia masih encer, masih lunak banget. Jadi menempel di dinding pembuluh darah masih nempel-nempel antara mau nempel tidak mau nempel. Jadi kalau dengan manipulasi dipijit, itu biasanya dia bisa lepas.”

Ketika bekuan darah lepas akibat dipijat:

  • Bekuan mengalir melalui aliran darah
  • Sampai ke jantung kanan
  • Terdorong ke pembuluh darah paru
  • Menyumbat pembuluh darah paru
  • Terjadi emboli paru

“Makanya sangat berbahaya kalau kaki bengkak tanpa sebab yang jelas langsung dipijat. Harus diperiksa dulu apakah itu DVT atau bukan,” tegas dr. Suci.

Diagnosis emboli paru

Dr. Suci menjelaskan cara mendiagnosis emboli paru:

1. Ekokardiografi (USG Jantung)

“Kita bisa lihat USG jantungnya – jantung kanannya biasanya yang terlibat. Kalau jantung kanannya ada pelebaran, membesar dan gerakannya juga seperti ada gangguan untuk ke arah paru, nah itu kemungkinan besar ada sesuatu yang mampet di ujungnya di pembuluh darah paru.”

2. CT Scan

“Dari CT scan, kalau CT scan kan sudah jelas banget kelihatan anatomi pembuluh darah parunya kemudian kelihatan banget bekuan darahnya di situ lah baru terdiagnosis.”

CT pulmonary angiography adalah standar emas untuk mendiagnosis emboli paru.

3. Tes Darah

  • D-dimer untuk mendeteksi protein yang diproduksi saat tubuh memecah bekuan darah
  • Analisis gas darah arteri
  • Troponin dan BNP (brain natriuretic peptide)

4. Scan Ventilasi/Perfusi (V/Q Scan)

Mengukur aliran udara dan sirkulasi darah di paru-paru, sering direkomendasikan untuk wanita hamil atau pasien dengan penyakit ginjal.

Konsultasi dokter

Kecepatan waktu menentukan nyawa

Dr. Suci menekankan pentingnya kecepatan dalam menangani emboli paru: “Bahkan bisa meninggal dalam waktu hitungan jam – cepat, karena pembuluh darahnya dibayangkan tidak ada yang ke paru-paru. Jadi makanya angka kematiannya pun juga tinggi, apalagi kalau untuk yang besar bekuan darahnya dan tidak terdeteksi.”

“Kalau kita sudah terlambat, justru tidak ada yang bisa diobati lagi. Biasanya yang akut itu di bawah 2 minggu. Jadi selama masih 2 minggu ya, tapi secepatnya lah – semakin kita terlambat ya pasti sudah ada gangguan-gangguan di jantungnya sendiri juga,” jelasnya.

Pentingnya mengenali riwayat DVT

Dr. Suci mengingatkan: “Kalau memang masih bisa ditahan ya bisa ke poli untuk diperiksa. Tapi intinya ya waspadala. Terutama bengkak yang sudah ada riwayat sebelumnya – misalnya pas zaman COVID pernah DVT, sekarang bengkak lagi. Nah itu sudah tidak boleh pijit-pijit.”

Kelompok berisiko tinggi

Beberapa kelompok yang perlu sangat waspada terhadap emboli paru:

  • Pasien dengan DVT aktif – terutama yang baru terdiagnosis
  • Pasien pasca operasi besar – terutama operasi panggul, lutut
  • Pasien kanker – karena darah mudah membeku
  • Orang dengan gangguan pembekuan darah bawaan
  • Pasien dengan autoimun
  • Orang yang baru melakukan perjalanan jauh – terutama penerbangan lebih dari 3 jam

Konsultasi dokter

Pencegahan emboli paru

Pencegahan terbaik adalah mencegah DVT sejak awal:

  1. Bergerak teratur – terutama setelah operasi atau selama perjalanan panjang
  2. Jangan menyilangkan kaki saat duduk – dapat menghambat aliran darah
  3. Pakai stocking kompresi – terutama untuk pasien berisiko tinggi
  4. Obat pengencer darah profilaksis – untuk pasien risiko tinggi
  5. Hidrasi yang cukup – terutama saat bepergian
  6. Latihan kaki – menggerakkan jari kaki dan pergelangan kaki secara teratur

“Jangan asal langsung ke tukang pijit ketika sampai di Jakarta setelah long flight dan kaki bengkak. Harus diperiksa dulu. Karena kalau itu DVT dan dipijit, bekuan bisa lepas dan menyebabkan emboli paru yang bisa fatal.”

“Waspadalah kalau ada kaki bengkak yang tidak biasa, apalagi disertai nyeri. Periksa dulu, jangan langsung dipijat. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal.”

Emboli paru adalah komplikasi DVT yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Pengenalan gejala dini dan penanganan cepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa. Jika Anda mengalami sesak napas tiba-tiba, terutama dengan riwayat kaki bengkak atau faktor risiko DVT, segera cari pertolongan medis darurat.

Dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA di RS Mandaya Royal Puri memiliki keahlian khusus dalam menangani kasus-kasus DVT dan emboli paru, termasuk prosedur intervensi terkini untuk menyelamatkan nyawa pasien.

dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 17.00 – 20.00 WIB
  • Jumat: 17.00 – 20.00 WIB.

Untuk konsultasi dan penanganan DVT & Emboli Paru: RS Mandaya Royal Puri Dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kedokteran Vaskular dan Kardiologi Intervensi

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes