fbpx

Bengkak Kaki yang Berbahaya: Mengenal Deep Vein Thrombosis (DVT) Menurut Ahli Jantung

Bengkak Kaki yang Berbahaya: Mengenal Deep Vein Thrombosis (DVT) Menurut Ahli Jantung

Deep Vein Thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah kondisi serius yang terjadi ketika bekuan darah terbentuk di pembuluh darah vena dalam tubuh, terutama di kaki. Menurut dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah serta konsultan kedokteran vaskular dan kardiologi intervensi di RS Mandaya Royal Puri, DVT merupakan kondisi yang semakin sering ditemui, terutama sejak pandemi COVID-19.

“DVT bahasa Indonesianya adalah trombosis vena dalam. Jadi adanya bekuan darah tapi di pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang membawa darah balik dari kaki dan organ-organ lain kembali ke jantung,” jelas dr. Suci.

Deep vein thrombosis adalah bagian dari gangguan venous thromboembolism, yang merupakan penyebab kematian ketiga paling umum dari penyakit kardiovaskular setelah serangan jantung dan stroke.

Konsultasi dokter

Mengapa DVT bisa terjadi?

Menurut dr. Suci, ada tiga penyebab utama mengapa DVT bisa terjadi:

1. Gangguan dinding pembuluh darah

“Gangguan di dinding pembuluh darah biasanya karena ada cedera atau injury. Misalnya pasien yang menjalani kateter atau pasang akses untuk pasien CDL. Itu kan pasti ada cedera juga di pembuluh darah tersebut,” ujar dr. Suci.

2. Gangguan dari darah itu sendiri

Darah yang mudah membeku bisa disebabkan oleh beberapa faktor. “Waktu zaman COVID, darahnya gampang membeku. Jadi darahnya seperti hiperviskositas – gampang membeku,” jelasnya. Ada juga kondisi bawaan di mana seseorang memiliki gangguan pembekuan darah.

3. Stasis atau aliran darah yang lambat

“Stasis itu artinya darahnya tidak lancar, lambat gerakannya. Penyebabnya salah satunya karena immobilisasi lama,” kata dr. Suci. Contohnya seperti pasien yang menjalani operasi besar dan harus berbaring lama tanpa banyak bergerak.

Konsultasi dokter

Gejala DVT yang perlu diwaspadai

DVT dapat menyebabkan nyeri atau pembengkakan pada kaki, meski kadang tidak ada gejala yang terlihat. Menurut dr. Suci, ada beberapa ciri khas pembengkakan karena DVT:

  • Bengkak di satu kaki (biasanya tidak di kedua kaki sekaligus)
  • Disertai nyeri yang signifikan – bukan sekadar pegal
  • Bisa kemerahan pada area yang bengkak
  • Nyeri bertahan bahkan setelah diberi obat pereda nyeri biasa
  • Bengkak sepanjang waktu, meski pagi hari mungkin sedikit berkurang

“Kalau DVT itu bisa di satu kaki tersebut, biasanya disertai nyeri. Kenapa nyeri? Ya karena darahnya tidak lancar. Berbeda dengan bengkak biasa yang biasanya tidak nyeri-nyeri banget tapi pegal,” jelas dr. Suci.

Perbedaan DVT dengan bengkak biasa

Dr. Suci menegaskan bahwa bengkak karena DVT berbeda dengan kondisi lain:

Bengkak karena keseleo:

  • Terlokalisir di area sendi tertentu
  • Ada riwayat cedera sebelumnya
  • Bisa ada memar

Bengkak karena gagal jantung:

  • Biasanya kedua kaki bengkak
  • Tidak terlalu nyeri

Bengkak karena DVT:

  • Satu kaki (atau area tertentu)
  • Nyeri signifikan
  • Bisa kemerahan
  • Bengkak sepanjang waktu.

Konsultasi dokter

Siapa yang berisiko terkena DVT?

Dr. Suci menjelaskan beberapa kelompok yang perlu lebih waspada terhadap DVT:

1. Pasien pasca operasi besar

“Pasien yang menjalani operasi besar seperti operasi total hip, total lutut. Mereka harus bedrest, tidak boleh banyak bergerak, tentu saja darahnya jadi stasis, kurang lancar,” jelasnya.

2. Faktor genetik

“Kalau ada riwayat keluarga yang punya masalah DVT, takutnya juga bisa kena. Jadi memang ada faktor-faktor genetik,” kata dr. Suci.

3. Orang yang tidak bergerak dalam waktu lama

Tidak bergerak untuk waktu yang lama, seperti saat bepergian jarak jauh atau saat istirahat di tempat tidur karena operasi, penyakit, atau kecelakaan, dapat meningkatkan risiko DVT.

“Long flight, tidak gerak-gerak, itu juga bisa menjadi faktor risiko,” tambah dr. Suci.

4. Penderita autoimun

“Autoimun itu kan makin banyak belakangan ini. Mereka juga bisa mudah membeku darahnya,” ujarnya.

5. Pasien Kanker

“Kanker itu sendiri kan jahat. Salah satunya juga terhadap darah sendiri – dia menyebabkan darahnya juga gampang membeku. Jadi orang-orang kanker kalau kakinya bengkak tidak usah pakai pikir-pikir dibawa ke tukang pijit. Harus diperiksa karena kemungkinan itu karena DVT,” tegas dr. Suci.

Konsultasi dokter

Economy class syndrome: mitos atau fakta?

Banyak orang mengenal istilah “economy class syndrome” – kondisi kaki bengkak setelah penerbangan panjang. Dr. Suci menjelaskan: “Kalau kita duduk lama di penerbangan, kakinya tertekan terus, apalagi kalau kita malas bergerak, ya tidur saja. Makanya anjurannya kalau kita harus berjalan-jalan di pesawat, kakinya digerak-gerakin biar tidak jadi stasis aliran darahnya.”

Risiko DVT berlipat ganda setelah penerbangan jarak jauh. Namun, dr. Suci menegaskan bahwa tidak semua bengkak setelah penerbangan panjang adalah DVT. “Bisa dua kemungkinan: yang pertama seperti varises di pembuluh darahnya, atau yang kedua adalah DVT. Makanya harus diperiksa.”

Pentingnya diagnosis dini

Dr. Suci menekankan bahwa pemeriksaan sangat penting jika ada kecurigaan DVT. “Paling gampang periksanya, diperiksa laboratorium. Yang kedua adalah pemeriksaan ultrasound atau USG pembuluh darah. Nanti ditelusuri, problemnya apakah pembuluh darahnya bocor atau mampet.”

Tes darah D-dimer dapat membantu menyingkirkan keberadaan bekuan darah jika hasilnya negatif.

Bahaya memijat kaki yang bengkak karena DVT 

Salah satu kesalahan fatal yang sering terjadi adalah memijat kaki yang bengkak tanpa tahu penyebabnya. “Di masyarakat awam, kalau agak bengkak mungkin disangka masalah tulang atau otot sehingga mereka suka ke tukang urut. Nah, di situlah suka salahnya,” ujar dr. Suci.

“Kalau dengan manipulasi dipijat, bekuan darah bisa lepas. Itulah yang menyebabkan terjadinya kejadian fatal lagi namanya emboli paru,” lanjutnya.

Deep Vein Thrombosis adalah kondisi serius yang perlu penanganan medis segera. Jika Anda mengalami bengkak kaki yang tidak biasa, terutama disertai nyeri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis pembuluh darah.

Dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA adalah spesialis jantung dan pembuluh darah dengan keahlian khusus dalam kedokteran vaskular dan kardiologi intervensi yang berpraktik di RS Mandaya Royal Puri. Dengan pengalaman menangani berbagai kasus DVT dan komplikasinya, dr. Suci siap memberikan diagnosis dan penanganan terbaik untuk kondisi pembuluh darah Anda.

Untuk konsultasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi: RS Mandaya Royal Puri Dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kedokteran Vaskular dan Kardiologi Intervensi.

dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 17.00 – 20.00 WIB
  • Jumat: 17.00 – 20.00 WIB.

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes