Banyak pasien baru mengetahui adanya penyumbatan pembuluh darah jantung saat sudah mengalami serangan jantung. Padahal, kondisi ini sebenarnya bisa dideteksi lebih dini melalui pemeriksaan kateterisasi jantung.
Apa Itu Kateterisasi Jantung?
Kateterisasi jantung adalah prosedur medis untuk melihat secara langsung kondisi pembuluh darah koroner, ruang jantung, serta aliran darah di dalam jantung menggunakan selang kecil (kateter) yang dimasukkan melalui pembuluh darah di tangan atau paha.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan sinar-X dan zat kontras, sehingga dokter dapat melihat: Apakah terdapat penyempitan atau sumbatan pembuluh darah, seberapa berat tingkat penyumbatan, kondisi katup jantung dan tekanan di dalam jantung.
Serangan jantung terjadi akibat tersumbatnya aliran darah ke otot jantung secara mendadak. Jika penyumbatan ini tidak terdeteksi lebih awal, risiko kerusakan jantung permanen bahkan kematian menjadi sangat tinggi.
Melalui kateterisasi jantung, dokter dapat: mendeteksi penyumbatan sejak dini, menentukan lokasi dan tingkat keparahan sumbatan, menentukan apakah pasien memerlukan obat, pemasangan ring, atau operasi bypass, mencegah terjadinya serangan jantung mendadak. Dengan kata lain, kateterisasi adalah langkah pencegahan aktif untuk menyelamatkan nyawa.
Siapa Saja yang Dianjurkan Menjalani Kateterisasi Jantung?
Kateterisasi tidak dilakukan pada semua orang, namun sangat dianjurkan bagi pasien dengan kondisi berikut: nyeri dada yang dicurigai sebagai angina, hasil treadmill test atau EKG yang tidak normal, riwayat serangan jantung, sesak napas tanpa sebab jelas, faktor risiko tinggi seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan perokok, kemudian hasil CT scan jantung yang mencurigakan.
Didukung oleh dua dokter spesialis jantung terpercaya, yaitu dr. Irwan Harpen S., Sp.JP. (K), FIHA dan dr. Henry William Rawung, Sp.JP, masyarakat dapat melakukan pemeriksaan, konsultasi, hingga tindakan medis dengan standar pelayanan terbaik.
1. dr. Henry William Rawung Sp.JP
dr. Henry William Rawung, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang pratek setiap hari di RS Mandaya Karawang yang berpengalaman dalam menangani berbagai gangguan kardiovaskular, gawat darurat kardiologi, penanganan & perawatan penyakit kardiovaskuler, konsultasi pencegahan & deteksi dini masalah kardiovaskuler, treadmill test, echocardiography (USG jantung), USG droppler (mengetahui gangguan aliran darah pada pembuluh darah), holter monitoring.
Jadwal praktek :
Senin : 08.00-18.00
Selasa : 08.00-18.00
Rabu : 08.00-18.00
Kamis : 08.00-18.00
Jumat : 08.00-16.00
Sabtu : 08.00-16.00
2. dr. Irwan Harpen S., Sp.JP. (K), FIHA
dr. Irwan Harpen S., Sp.JP (K) adalah seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dengan keahlian dalam bidang kardiologi intervensi. Beliau dikenal sebagai salah satu dokter jantung terbaik yang memiliki pengalaman luas dalam menangani berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan aritmia.
Berpengalaman lebih dari puluhan tahun dalam menangani pasien dengan gangguan jantung. Beliau ahli dalam prosedur kateterisasi jantung (angiografi koroner), pemasangan ring jantung (stent), dan tindakan intervensi lainnya.
Jadwal praktek :
Senin : 18.00-21.00
Rabu : 18.00-21.00
Jumat : 16.00-18.00
Apakah Kateterisasi Jantung Aman?
Kateterisasi jantung termasuk prosedur yang aman dan sudah menjadi standar di seluruh dunia. Risiko komplikasi sangat kecil terutama RS Mandaya Karawanga memiliki fasilitas dan teknologi modern untuk diagnosis tepat.
Kami selalu menekankan bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Kateterisasi jantung adalah salah satu langkah penting untuk memastikan kondisi jantung Anda sebelum terjadi kejadian yang mengancam nyawa.
Unit Kateterisasi Jantung (Cath Lab):
Fasilitas vital untuk tindakan intervensi seperti Angiografi Koroner (melihat kondisi pembuluh darah jantung) dan pemasangan stent. Keberadaan Cath Lab yang siap siaga memastikan penanganan kasus serangan jantung dapat dilakukan dengan cepat dan tepat (Golden Hour), yang sangat menentukan tingkat kesembuhan pasien.
Peralatan Diagnostik Non-Invasif lainnya:
EKG (Elektrokardiogram): Pemeriksaan dasar untuk merekam aktivitas listrik jantung.
Ekokardiografi (USG Jantung): Memungkinkan dokter melihat struktur dan fungsi otot jantung serta katup secara real-time.
Holter Monitoring: Alat rekam EKG selama 24 jam atau lebih untuk mendeteksi gangguan irama jantung yang jarang muncul.
Treadmill Test (Uji Latih Jantung): Untuk mengukur respons jantung terhadap aktivitas fisik dan mendeteksi adanya penyakit jantung koroner.
