Mengenal Syarat Menjadi Pendonor Ginjal di Indonesia

Donor ginjal adalah prosedur medis yang membutuhkan persiapan dan penilaian ketat. Di Indonesia, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang dapat dinyatakan layak menjadi pendonor ginjal. Ketentuan ini bertujuan memastikan proses donor berlangsung aman dan sesuai standar kesehatan.

Persyaratan tersebut mencakup dua kategori utama, yaitu syarat medis dan syarat administratif. Keduanya telah diatur dalam regulasi pemerintah sebagai acuan pelaksanaan donor dan transplantasi ginjal. Dengan memahami syarat-syarat ini, calon pendonor dapat mengetahui apa saja yang perlu dipenuhi sebelum menjalani proses evaluasi.

Contents

Kenali syarat-syarat menjadi pendonor ginjal di Indonesia

Berikut ini adalah syarat-syarat menjadi pendonor ginjal di Indonesia, baik syarat medis maupun syarat administratif:

Syarat medis untuk pendonor ginjal

Berusia antara 18 hingga 60 tahun.
Memiliki kondisi fisik dan mental yang sehat.
Golongan darah harus kompatibel dengan calon penerima.
Indeks Massa Tubuh (IMT) berada di bawah 30 kg/m².
Tidak memiliki kebiasaan merokok.
Tidak menggunakan narkotika, alkohol, atau zat terlarang.
Tidak sedang dalam kondisi hamil.
Belum pernah menjalani transplantasi organ sebelumnya.
Memiliki tekanan darah dalam batas normal.
Tidak menderita diabetes.
Tidak memiliki kanker atau riwayat penyakit keganasan.
Tidak mengidap penyakit autoimun.
Tidak memiliki gangguan pada pembuluh darah.
Tidak sedang mengonsumsi obat-obatan rutin jangka panjang.

Berbagai persyaratan di atas akan dikonfirmasi melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya. Jika pendonor telah dinyatakan memenuhi semua persyaratan, maka bisa melakukan persiapan untuk tahap selanjutnya.

Syarat administratif pendonor ginjal

Berdasarkan peraturan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 38 Tahun 2016, terdapat syarat-syarat administratif yang perlu dipenuhi oleh pendonor ginjal, yaitu:

Memiliki surat keterangan sehat sebagai bukti kelayakan untuk menjadi pendonor.
Berusia minimal 18 tahun dan melampirkan identitas diri, seperti KTP, kartu keluarga, atau akta kelahiran.
Membuat pernyataan tertulis bahwa donor dilakukan secara sukarela tanpa menerima upah, hadiah, atau bentuk imbalan apa pun.
Menyampaikan alasan yang jelas dan kuat mengenai kesediaan untuk mendonorkan ginjal kepada penerima secara sukarela.
Memperoleh persetujuan dari keluarga, seperti pasangan (suami/istri), anak dewasa, orang tua kandung, atau saudara kandung.
Menandatangani pernyataan bahwa pendonor memahami indikasi, kontraindikasi, risiko, prosedur transplantasi, serta panduan hidup setelah transplantasi.
Membuat pernyataan bahwa proses donor tidak melibatkan jual beli organ atau kesepakatan lain dengan pihak penerima.

Pemeriksaan medis untuk pendonor ginjal

Apabila calon pendonor ginjal sudah dinyatakan layak dan memenuhi segala persyaratan medis di atas, terdapat beberapa persiapan donor yang harus dilakukan oleh pendonor, seperti:

Pemeriksaan golongan darah untuk memastikan kecocokan antara pendonor dan penerima.
Tes crossmatch dengan mencampurkan sampel darah keduanya guna mendeteksi kemungkinan reaksi antibodi yang dapat menyebabkan penolakan.
HLA typing untuk menilai kesesuaian penanda genetik tertentu.
Pemeriksaan darah lengkap, termasuk evaluasi fungsi organ dan tes serologis.
Pemeriksaan urine untuk memantau kondisi ginjal dan saluran kemih.
Rontgen dada untuk menilai kondisi paru-paru dan area rongga dada.
Pemeriksaan ginjal secara detail melalui imaging atau evaluasi fungsi ginjal.
EKG untuk menilai kondisi dan fungsi jantung.
Pemeriksaan fisik menyeluruh sebagai penilaian akhir kondisi kesehatan pendonor.

Layanan transplantasi ginjal di RS Mandaya Royal Puri

Pusat Transplantasi Ginjal Mandaya Royal Hospital Puri

RS Mandaya Royal Puri menyediakan berbagai fasilitas medis modern yang dirancang untuk menunjang keberhasilan prosedur transplantasi ginjal. Rumah sakit ini memiliki ruang operasi khusus untuk donor dan penerima yang dibuat bersebelahan agar pemindahan organ dapat dilakukan lebih cepat, sehingga kualitas ginjal tetap optimal. Setiap ruang operasi dilengkapi sistem sterilisasi mutakhir, teknologi filtrasi udara bertekanan positif (HEPA filter), serta perangkat monitoring lengkap yang membantu meminimalkan risiko infeksi silang dan meningkatkan efisiensi kerja tim medis.

Rumah sakit ini juga dilengkapi teknologi Laparoscopic Kidney Ultrasound, yaitu sistem pencitraan real-time yang membantu dokter melakukan pembedahan ginjal secara minimal invasif. Teknologi ini memberikan gambaran detail mengenai kondisi ginjal sehingga prosedur dapat dilakukan dengan presisi yang lebih tinggi. Selain mengurangi risiko perdarahan, penggunaan alat ini juga membantu mempercepat waktu operasi dan mempersingkat masa pemulihan pasien.

Selain itu, RS Mandaya Royal Puri menggunakan Hemosphere Advance Hemodynamic Monitor untuk memantau kondisi hemodinamik pasien selama transplantasi berlangsung. Perangkat ini menampilkan data akurat mengenai tekanan darah, aliran darah, dan fungsi jantung secara real-time, sehingga dokter anestesi dapat merespons dengan cepat apabila terjadi perubahan kondisi. Kehadiran alat ini memastikan stabilitas pasien terjaga selama dan setelah operasi.

Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.