fbpx

Tuberkulosis (TBC) Penyakit Menular yang Bisa Disembuhkan Namun Berisiko Mematikan Jika Terlambat Ditangani

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang umumnya menyerang paru-paru, namun dapat juga menyerang organ lain seperti otak, tulang, kelenjar getah bening, hingga ginjal. Jika tidak ditangani dengan tepat, TBC dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan mengancam nyawa.

Apa Itu Tuberkulosis?

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyebar melalui udara, terutama saat penderita TBC aktif batuk, bersin, berbicara, atau tertawa. Bakteri TBC dapat terhirup oleh orang di sekitarnya dan menginfeksi paru-paru.

Tidak semua orang yang terinfeksi akan langsung sakit. Ada kondisi yang disebut infeksi TBC laten, yaitu saat bakteri ada di dalam tubuh tetapi belum menyebabkan gejala. Jika daya tahan tubuh menurun, infeksi ini dapat berkembang menjadi TBC aktif.

Tanda dan Gejala Tuberkulosis

  • Gejala TBC bisa berkembang perlahan dan sering kali tidak disadari pada tahap awal. Beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai antara lain:
  • Batuk berdahak lebih dari 2–3 minggu
  • Batuk berdarah
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Demam dan menggigil
  • Keringat malam berlebihan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Nafsu makan menurun
  • Lemas dan mudah lelah

Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.

Cara Penularan Tuberkulosis

TBC menular melalui percikan droplet di udara yang mengandung bakteri saat penderita TBC aktif batuk, bersin, berbicara, meludah sembarangan.

Penularan lebih mudah terjadi di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk, serta pada lingkungan yang padat penduduk. Namun, TBC tidak menular melalui sentuhan biasa, berbagi makanan, atau berjabat tangan.

Pengobatan Tuberkulosis

TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan disiplin. Pengobatan TBC dilakukan minimal selama 6 bulan dengan kombinasi beberapa jenis obat. Penderita wajib: minum obat secara rutin tanpa terputus, menjalani kontrol secara berkala, menghabiskan seluruh pengobatan sesuai anjuran dokter, pengobatan yang terputus dapat menyebabkan TBC kebal obat, yang jauh lebih sulit dan lama untuk disembuhkan.

Komplikasi Tuberkulosis yang Perlu Diwaspadai

Jika tidak diobati dengan benar, TBC dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, di antaranya:

1. Kerusakan Paru Permanen : Infeksi yang berlangsung lama dapat merusak jaringan paru, menyebabkan sesak napas kronis, dan menurunkan kualitas hidup.

2. TBC Meningitis: TBC yang menyebar ke otak dapat menyebabkan radang selaput otak. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kejang, gangguan kesadaran, hingga kematian.

3. TBC Tulang dan Sendi: Infeksi dapat menyerang tulang belakang (spondilitis TB) yang menyebabkan nyeri hebat, kelumpuhan, hingga kecacatan permanen.

4. Gagal Napas: Kerusakan berat pada paru-paru akibat TBC dapat mengganggu pertukaran oksigen dan berujung pada gagal napas.

5. Penyebaran Infeksi ke Organ Lain; TBC dapat menyebar ke ginjal, jantung (perikarditis TB), usus, dan kelenjar getah bening.

6. Risiko Kematian

TBC yang tidak ditangani atau terlambat diobati dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak, lansia, dan pasien dengan daya tahan tubuh lemah.

Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena TBC?

Beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi terkena TBC antara lain: orang dengan daya tahan tubuh rendah, penderita diabetes, HIV/AIDS, atau kanker, perokok aktif, lansia, anak-anak, orang yang tinggal di lingkungan padat dan kurang ventilasi.

Pencegahan Tuberkulosis

Beberapa langkah penting untuk mencegah penularan TBC: vaksinasi BCG pada bayi, menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, menutup mulut saat batuk atau bersin, tidak meludah sembarangan, memastikan ventilasi rumah yang baik. Segera memeriksakan diri bila mengalami batuk berkepanjangan

Pemeriksaan dini ke dokter spesialis paru Madnaya Hospital Karawang sangat penting untuk memastikan diagnosis dan mencegah penularan ke orang lain.

dr. Daniel Pratama K Sp.P

Beliau komtenen menangani diagnostik dan tatalaksana tuberkulosis dan komplikasinya, penyakit saluran napas atas dan bawah, penanganan asma, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), batuk karena alergi, penyakit pernapasan akibat kerja, diagnostik dan manajemen penyakit paru karena keganasan (Tumor paru atau kanker paru) serta diagnostik (pemeriksaan Bronkoskopi, USG Thorax).

Jadwal Praktek :
Senin 18.00-20.30
Selasa: 07.30-10.00
Rabu : 18.00-20.30
Kamis : 07.30-10.00
Jumat : 18.00-20.30
Sabtu : 15.00-17.30

Konsultasi dokter

dr. Yunita P, Sp.P., M.Kes

dr. Yunita dikenal memiliki pendekatan yang humanis dan komunikatif dalam menangani pasien. Beliau juga aktif dalam kegiatan edukasi kesehatan dan penelitian di bidang penyakit paru. layanan yang diberikan pemeriksaan tuberkulosis, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), konsultasi asma, infeksi paru, skrining kanker paru, penyakit paru kerja

 

Jadwal Praktek :
Selasa: 16.00-19.00
Kamis: 16.00-19.00
Konsultasi dokter

Konsultasi dokter

 

Tinggalkan Balasan

Please rate*

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes