Kaki bengkak ternyata bukan sekadar masalah ringan, tetapi bisa menjadi tanda adanya penyakit jantung, khususnya penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD). Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke kaki terganggu akibat penyempitan pembuluh darah, sehingga menimbulkan pembengkakan hingga rasa nyeri. Memahami penyebab serta gejalanya penting agar Anda dapat mendeteksi PAD sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Untuk menangani pasien dengan kondisi penyakit arteri perifer, RS Mandaya Royal Puri menghadirkan dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang memiliki keahlian dalam intervensi kardiologi serta terapi penyakit vaskular. Beliau memiliki pengalaman luas dalam melakukan tindakan revaskularisasi untuk memperbaiki aliran darah pada kasus PAD, sehingga pasien dapat memperoleh penanganan yang menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan medis mereka.
Contents
Mengenal penyakit arteri perifer dan gejala-gejalanya
Penyakit arteri perifer adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri di bagian tubuh tertentu, biasanya kaki, mengalami penyempitan akibat penumpukan plak (aterosklerosis). Penyempitan ini menyebabkan aliran darah ke tungkai menjadi berkurang, sehingga jaringan tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.
PAD memiliki hubungan erat dengan penyakit jantung karena mekanismenya sama, yaitu aterosklerosis. Artinya, ketika seseorang mengalami penyempitan pembuluh darah di kaki, sangat besar kemungkinan ia juga memiliki penyempitan di pembuluh darah jantung. Itulah sebabnya PAD sering dianggap sebagai “alarm” atau tanda awal dari risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, atau stroke.
Dengan kata lain, PAD bukan hanya masalah pada kaki, tetapi merupakan penyakit sistemik yang menunjukkan adanya gangguan sirkulasi di seluruh tubuh.
PAD dapat menimbulkan berbagai gejala, terutama pada kaki. Gejala yang umum terjadi meliputi:
- Kaki bengkak, akibat aliran darah yang tidak lancar
- Kaki terasa nyeri, terutama saat berjalan (claudication)
- Mati rasa atau kesemutan pada kaki
- Kaki terasa dingin, terutama dibandingkan sisi lainnya
- Perubahan warna kulit kaki, tampak pucat atau kebiruan
- Luka pada kaki yang sulit sembuh
- Kram pada betis, terutama di malam hari
- Kuku tumbuh lambat atau rambut kaki rontok karena sirkulasi menurun.
Semakin berat sumbatan arteri, semakin jelas gejala yang muncul. Jika tidak ditangani, PAD dapat berkembang menjadi kondisi serius seperti luka kronis, infeksi, hingga risiko amputasi.
Komplikasi jika PAD tidak ditangani
Berikut ini adalah beberapa komplikasi dari PAD yang tidak ditangani:
- Iskemia/gangren
- Amputasi
- Infeksi
- Ulserasi (luka kronis)
- Serangan jantung
- Stroke
- Pembekuan darah
- Disfungsi ereksi.
Tindakan revaskularisasi untuk tangani PAD di RS Mandaya Puri

Untuk membantu mengatasi keluhan kaki bengkak akibat PAD, dr. Suci dari RS Mandaya Royal Puri dapat melakukan tindakan revaskularisasi.
Prosedur ini bertujuan mengembalikan aliran darah pada jaringan atau organ yang kekurangan suplai akibat penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah. Pada kasus PAD, revaskularisasi difokuskan untuk membuka kembali aliran darah pada arteri di tungkai yang mengalami gangguan.
Prosedur revaskularisasi meliputi berbagai teknik, seperti pelebaran pembuluh darah menggunakan balon, pemasangan stent bila diperlukan, pengangkatan bekuan darah, hingga penggunaan alat khusus yang bekerja mengikis plak di dalam pembuluh darah dengan mekanisme mirip proses “bor”.
Menurut dr. Suci, prinsip penanganan PAD sejalan dengan intervensi kardiologi—ketika aliran darah tersumbat, salurannya harus dibuka kembali agar sirkulasi kembali optimal.
Prosedur ini bersifat minimal invasif dan dilakukan menggunakan kateter, sehingga pasien tidak perlu melalui operasi besar. Akses tindakan biasanya melalui pembuluh darah di area paha. Tahap awal dimulai dengan angiografi untuk melihat kondisi pembuluh darah secara menyeluruh serta menentukan lokasi dan tingkat penyumbatan.
Setelah struktur pembuluh darah teridentifikasi dengan jelas, dokter akan memilih teknik yang paling sesuai untuk setiap pasien. Penanganan dapat berupa pelebaran pembuluh dengan balon, pemasangan stent, pengisapan bekuan darah, atau penggunaan perangkat khusus untuk menghilangkan plak dari dinding arteri.
Tidak semua pasien memerlukan stent, karena tujuan utama terapi adalah memulihkan aliran darah ke tungkai sehingga suplai oksigen dan nutrisi kembali optimal. Dengan aliran darah yang membaik, jaringan kaki dapat tetap sehat dan risiko kerusakan lebih lanjut dapat dicegah.
Jadwal praktek dr. Suci di RS Mandaya Royal Puri

dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 17.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 17.00 – 20.00 WIB.
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

