Seorang pasien datang ke RS Mandaya Royal Puri dengan keluhan nyeri pada leher dan bahu yang sudah dirasakan cukup lama, bahkan lebih dari satu tahun. Rasa nyeri tersebut semakin sering muncul dalam beberapa bulan terakhir, terutama saat melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan kepala seperti menoleh atau menunduk ke arah kiri.
Pasien juga mengeluhkan bahwa nyeri terasa hingga ke area punggung bagian atas, khususnya di sisi kiri. Sebelumnya, pasien pernah menjalani pengobatan dan sempat mengalami perbaikan. Namun, sekitar enam bulan kemudian, nyeri kembali muncul dan terasa mengganggu aktivitas sehari-hari. Setelah berkonsultasi, pasien memutuskan untuk mencoba terapi akupunktur elektrik yang dilakukan oleh dr. Fransisca Pekerti, Sp.AK, dokter spesialis akupunktur di RS Mandaya Royal Puri.
Contents
Penjelasan tentang akupunktur elektrik oleh dr. Fransisca
Menurut dr. Fransisca, pasien tersebut sebelumnya telah menjalani pemeriksaan MRI cervical yang menunjukkan adanya kondisi degeneratif pada tulang leher. Kondisi ini menyebabkan penyempitan di sela tulang (servikal) yang menekan saraf tertentu, sehingga menimbulkan kekakuan dan nyeri pada area leher hingga punggung atas.
Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan adanya spasme atau kekakuan otot pada area leher dan otot trapezius bagian kiri yang cukup dominan. Untuk membantu meredakan kekakuan otot tersebut, dr. Fransisca merekomendasikan terapi akupunktur elektrik (electroacupuncture).
Akupunktur elektrik dilakukan dengan cara menusukkan jarum halus ke titik-titik tertentu pada tubuh, kemudian memberikan stimulasi listrik lembut yang ditujukan langsung ke otot yang tegang. Stimulasi ini membantu merilis spasme otot, melancarkan aliran darah, dan mengurangi tekanan pada saraf. Prosedur ini aman, tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti, dan jarumnya jauh lebih halus dibandingkan jarum suntik.
Proses dan frekuensi terapi
Pasien menjalani terapi 2–3 kali dalam seminggu selama kurang lebih 3 minggu. Menurut dr. Fransisca, untuk mendapatkan hasil yang optimal, terapi akupunktur biasanya tidak cukup dilakukan satu atau dua kali saja. Diperlukan serangkaian sesi yang dilakukan secara rutin (umumnya 6 hingga 9 kali terapi) agar efek penyembuhannya maksimal.
Pada kasus ini, pasien menjalani total 12 kali terapi akupunktur elektrik. Seiring berjalannya waktu, nyeri yang awalnya terasa intens mulai berkurang secara bertahap. Pada minggu kedua hingga ketiga, pasien mulai merasakan perubahan signifikan, dan setelah terapi ke-12, rasa nyeri pada bahu dan leher sudah hampir tidak terasa lagi.
Hasil akhir setelah menjalani akupunktur elektrik
Setelah menyelesaikan seluruh sesi terapi, pasien melaporkan bahwa nyeri di leher dan bahu sudah tidak lagi terasa. Pergerakan kepala dan bahu yang sebelumnya terbatas kini menjadi lebih leluasa, baik saat menoleh ke kanan maupun ke kiri.
Selain penurunan nyeri, pasien juga merasakan tubuh menjadi lebih rileks dan nyaman. Efek positif dari terapi akupunktur elektrik ini tidak hanya mengurangi rasa sakit, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien karena dapat kembali beraktivitas tanpa gangguan.
dr. Fransisca menambahkan bahwa akupunktur elektrik merupakan salah satu metode terapi non-obat yang efektif untuk menangani berbagai keluhan nyeri muskuloskeletal seperti nyeri leher, bahu, punggung, dan lutut. Terapi ini bekerja secara alami dengan menstimulasi sistem saraf dan memperbaiki fungsi otot tanpa efek samping dari obat pereda nyeri.
Akupunktur elektrik di RS Mandaya Royal Puri oleh dr. Fransisca

RS Mandaya Royal Puri menyediakan layanan akupunktur medik modern yang dilakukan oleh dokter spesialis akupunktur berpengalaman seperti dr. Fransisca. Dengan fasilitas yang nyaman dan peralatan medis yang modern, terapi akupunktur dilakukan secara aman, higienis, dan sesuai indikasi medis.
Bagi pasien yang mengalami keluhan seperti nyeri bahu, leher kaku, atau gangguan otot dan saraf lainnya, terapi akupunktur elektrik bisa menjadi solusi efektif untuk pemulihan tanpa ketergantungan obat.
dr. Fransisca adalah dokter spesialis akupunktur lulusan Universitas Indonesia serta anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Beliau berpengalaman dalam memberikan terapi akupunktur untuk berbagai kondisi, antara lain:
- Mengatasi berbagai jenis nyeri kronis seperti migrain, nyeri lutut, nyeri leher, dan sakit kepala tegang
- Membantu meredakan efek samping kemoterapi, termasuk mual
- Menjadi terapi pendukung bagi pasien dengan gangguan psikologis seperti stres dan kecemasan
dr. Fransisca Pekerti, Sp.AK bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 15.00 – 19.00 WIB
- Rabu: 15.00 – 19.00 WIB
- Sabtu: 09.00 – 13.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

