Mendengkur sering kali dianggap sebagai kebiasaan yang lumrah. Padahal, mendengkur dapat menjadi indikasi kondisi medis yang perlu diwaspadai, salah satunya sleep apnea yang ditandai dengan hentinya pernapasan secara berulang saat tidur. Jika dibiarkan terus-menerus, ada banyak kerugian yang bisa dialami pengidapnya.
Dokter spesialis THT di RS Mandaya Royal Puri, dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL, menjelaskan apa saja bahaya mendengkur jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan.
Contents
Penjelasan dr. Abdillah tentang bahaya mendengkur

Menurut dr. Abdillah, mendengkur memang tidak langsung menimbulkan kondisi gawat darurat, namun efek jangka panjangnya bisa sangat mengganggu kesehatan.
“Bahaya secara emergency gitu enggak. Cuma kan akibatnya tidur pasti terganggu karena agak terbangun pasti. Nah, akhirnya yang dikorbankan kalau ada sleep apnea itu kualitas tidur kita,” kata dr. Abdillah.
dr. Abdillah menjelaskan bahwa saat seseorang mendengkur, terutama jika disertai sumbatan saluran napas (sleep apnea), tubuh akan sering terbangun tanpa disadari. Akibatnya, kualitas tidur menurun drastis dan tubuh tidak mendapatkan istirahat optimal.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, di antaranya:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi) akibat peningkatan tekanan darah secara terus-menerus.
- Gangguan irama jantung (aritmia) atau penyakit jantung lainnya.
- Rasa mengantuk berlebihan di siang hari karena tidur malam tidak berkualitas.
- Penurunan konsentrasi dan kewaspadaan (alertness).
- Gangguan kognitif, seperti sulit fokus dan cepat lelah secara mental.
dr. Abdillah menambahkan bahwa jika kondisi ini terjadi terus-menerus, dapat berkembang menjadi suatu sindrom yang disebut Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS).
“Itu jadi satu kondisi yang namanya sindrom… kita sebutnya sebagai obstructive sleep apnea syndrome atau orang sering menyikatnya sebagai OSAS,” lanjut dr. Abdillah.
Sindrom ini, menurut beliau, perlu ditangani secara medis karena dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dan fungsi otak secara signifikan jika dibiarkan tanpa terapi yang tepat.
Penanganan mendengkur dengan teknologi canggih di RS Mandaya Royal Puri
Untuk menangani kebiasaan mendengkur yang disebabkan oleh sleep apnea, RS Mandaya Royal Puri menghadirkan teknologi canggih bernama Quantum Molecular Resonance atau QMR. Tindakannya dikerjakan oleh dr. Abdillah, yang sudah menjalani pelatihan intensif di Centro Businco Italy, pusat THT ternama di Eropa dan dunia.
QMR adalah teknologi medis canggih yang banyak digunakan dalam prosedur bedah minimal invasif, termasuk untuk terapi sleep apnea. Teknologi ini bekerja dengan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi yang mampu memotong atau membuka jaringan secara sangat presisi tanpa merusak sel di sekitarnya.
Dalam penanganan OSA, QMR berfungsi untuk:
- Mengecilkan jaringan berlebih di tenggorokan atau langit-langit mulut yang menjadi penyebab sumbatan.
- Membuka jalur pernapasan agar udara dapat mengalir lebih lancar saat tidur.
- Meminimalkan trauma jaringan karena prosedur dilakukan dengan sayatan sangat kecil dan efek panas yang rendah.
Gelombang frekuensi yang digunakan pada prosedur QMR tergolong rendah, yakni sekitar 4–16 MHz, sehingga mampu mengecilkan jaringan konka tanpa menimbulkan panas berlebih. Teknologi ini juga bekerja selektif pada jaringan mukosa dan membantu merangsang regenerasi jaringan sehat.
Prosedur QMR tergolong cepat dan efisien, durasi tindakan hanya sekitar 15–20 menit, membuat pasien tetap merasa nyaman tanpa perlu rawat inap lama.
Keunggulan QMR untuk Penanganan mendengkur akibat sleep apnea
Dibandingkan dengan metode konvensional, QMR menawarkan berbagai keunggulan bagi pasien dengan keluhan mendengkur atau sleep apnea, antara lain:
- Prosedur non-invasif – dilakukan tanpa sayatan besar, sehingga lebih aman dan minim risiko.
- Pemulihan cepat – pasien biasanya dapat beraktivitas kembali dalam 3–5 hari, jauh lebih singkat dibanding metode konvensional yang memerlukan waktu 10–14 hari.
- Minim perdarahan dan nyeri – jaringan di sekitar area tindakan tetap terjaga dengan baik.
- Meningkatkan kualitas tidur – saluran napas menjadi lebih terbuka sehingga pernapasan lebih lega dan tidur terasa lebih nyenyak.
- Efektivitas tinggi – terbukti efektif untuk pasien dengan OSA ringan hingga sedang.
Dengan menjalani terapi QMR, pasien yang sebelumnya mengandalkan alat bantu CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) tidak selalu harus terus bergantung pada perangkat tersebut.
Sebagai perbandingan, mesin CPAP bekerja dengan memberikan aliran udara bertekanan positif secara terus-menerus melalui masker untuk menjaga saluran napas tetap terbuka dan mencegah henti napas saat tidur. Namun, bagi sebagian pasien, penggunaan CPAP dalam jangka panjang dapat terasa tidak nyaman.
Melalui pendekatan modern QMR, pasien memiliki alternatif terapi yang lebih nyaman, aman, dan efektif untuk mengatasi sleep apnea tanpa ketergantungan pada alat bantu tidur.
Jadwal dr. Abdillah di RS Mandaya Royal Puri
dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Rabu: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 20.00 WIB
Jika Anda ingin melakukan prosedur QMR dengan dr. Abdillah di RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
Narasumber: dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL

