fbpx

Seperti Apa Proses Transplantasi Ginjal? Ini Tahapan dan Hasilnya

Seperti Apa Proses Transplantasi Ginjal? Ini Tahapan dan Hasilnya

Transplantasi ginjal adalah prosedur medis yang dilakukan untuk menggantikan ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari donor. Donor dapat berasal dari orang yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Tujuan utama transplantasi ginjal adalah mengembalikan fungsi penyaringan darah secara normal sehingga pasien tidak lagi bergantung pada cuci darah (dialisis).

Konsultasi dokter

Langkah-langkah transplantasi ginjal 

Tim Dokter Transplantasi Ginjal RS Mandaya Royal Puri

Berikut ini adalah langkah-langkah transplantasi ginjal:

1. Persiapan transplantasi ginjal

Sebelum tindakan transplantasi ginjal dilakukan, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan dan persiapan medis. Tujuannya adalah untuk memastikan kecocokan antara donor dan penerima agar risiko penolakan organ bisa diminimalkan.

Beberapa langkah yang dilakukan sebelum prosedur meliputi:

  • Pencarian donor yang cocok. Donor ginjal bisa berasal dari pendonor hidup atau meninggal, baik yang memiliki hubungan keluarga maupun tidak.
  • Tes golongan darah. Ginjal dari donor dengan golongan darah yang sama atau kompatibel lebih disarankan untuk mengurangi risiko penolakan organ.
  • Tes kecocokan jaringan (HLA typing). Tes ini membandingkan penanda genetik antara donor dan penerima untuk memastikan umur fungsi ginjal lebih panjang.
  • Tes crossmatch. Tes ini memeriksa apakah antibodi dalam darah penerima akan bereaksi terhadap darah donor. Hasil negatif menandakan kecocokan yang baik.
  • Evaluasi tambahan. Tim medis juga menilai kesesuaian ukuran ginjal, usia donor, serta riwayat infeksi sebelum menentukan donor terbaik.

Jika tidak tersedia donor yang cocok, pasien akan masuk daftar tunggu donor ginjal dari pendonor yang telah meninggal.

2. Selama tindakan transplantasi ginjal

Operasi transplantasi ginjal dilakukan dengan anestesi umum dan diawasi ketat oleh tim medis multidisiplin. Prosedur ini umumnya berlangsung beberapa jam dan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Sayatan pembedahan. Dokter membuat sayatan di bagian bawah perut pasien.
  • Penempatan ginjal baru. Ginjal donor ditempatkan di bagian bawah perut pasien. Ginjal asli biasanya tidak diangkat, kecuali menyebabkan komplikasi seperti infeksi atau tekanan darah tinggi.
  • Penyambungan pembuluh darah. Pembuluh darah ginjal donor dihubungkan dengan pembuluh darah di perut bagian bawah agar aliran darah berjalan normal.
  • Penyambungan ureter. Ureter dari ginjal donor disambungkan ke kandung kemih untuk mengalirkan urine.

Selama prosedur berlangsung, tim bedah memantau tekanan darah, detak jantung, dan kadar oksigen pasien secara terus-menerus.

3. Perawatan setelah transplantasi ginjal

Setelah operasi selesai, pasien akan menjalani pemantauan intensif di rumah sakit untuk memastikan ginjal baru berfungsi dengan baik. Masa pemulihan awal sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Berikut perawatan utama setelah transplantasi ginjal:

  • Rawat inap di rumah sakit. Pasien biasanya dirawat selama 5–7 hari untuk observasi pasca operasi.
  • Pemantauan fungsi ginjal. Ginjal baru umumnya mulai menghasilkan urine segera, namun pada beberapa kasus dibutuhkan dialisis sementara hingga ginjal berfungsi optimal.
  • Perawatan luka operasi. Pasien akan merasakan nyeri ringan di area sayatan, yang akan membaik dalam beberapa minggu.
  • Kontrol rutin. Setelah keluar dari rumah sakit, pasien perlu menjalani pemeriksaan darah dan evaluasi medis secara berkala untuk memantau kerja ginjal baru.
  • Konsumsi obat seumur hidup. Obat imunosupresan wajib diminum setiap hari untuk mencegah sistem kekebalan tubuh menolak ginjal donor.

Konsultasi dokter

Hasil transplantasi ginjal

Setelah menjalani transplantasi yang berhasil, pasien tidak lagi memerlukan cuci darah (hemodialisis) dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Namun, kedisiplinan dalam menjalani pengobatan sangat penting untuk mempertahankan fungsi ginjal baru.

Berikut hasil dan hal penting yang perlu diperhatikan setelah transplantasi ginjal:

  • Fungsi ginjal membaik. Ginjal donor akan segera menyaring darah dan memproduksi urine secara normal.
  • Penggunaan obat imunosupresan. Obat ini diperlukan untuk mencegah penolakan organ, namun juga meningkatkan risiko infeksi.
  • Pemantauan jangka panjang. Pasien disarankan melakukan pemeriksaan kulit dan deteksi dini kanker secara rutin.
  • Gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan sehat yang seimbang, rutin berolahraga ringan, dan menjaga berat badan ideal guna membantu mempertahankan fungsi ginjal.

Dengan perawatan yang tepat dan kepatuhan terhadap pengobatan, sebagian besar pasien dapat menikmati kualitas hidup yang jauh lebih baik setelah transplantasi ginjal.

Konsultasi dokter

Tim profesor dan dokter ahli transplantasi ginjal di RS Mandaya Royal Puri

RS Mandaya Royal Puri menjadi rumah sakit swasta ke-4 di Indonesia yang mendapatkan izin untuk memberikan layanan transplantasi ginjal. Selain dilengkapi dengan teknologi-teknologi dan fasilitas yang sangat mumpuni, RS Mandaya Royal Puri juga memiliki tim dokter dan profesor yang ahli dalam menangani transplantasi ginjal, antara lain:

1. Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD

Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD merupakan dokter spesialis urologi senior yang dikenal luas baik di Indonesia maupun di tingkat internasional. Beliau memiliki pengalaman panjang dalam berbagai tindakan bedah urologi, seperti operasi ginjal, pembedahan prostat, varikokel, PCNL, serta prosedur saluran kemih dan transplantasi ginjal.

Sebagai salah satu pakar terkemuka di bidangnya, Prof. Chaidir memiliki keahlian khusus dalam operasi ginjal dengan teknik laparoskopi. Beliau telah menempuh pelatihan laparoskopi di Belanda dan menjadi salah satu pionir dalam pengembangan teknik ini di Indonesia.

Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 18.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 18.00 WIB

2. Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD

Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD adalah dokter spesialis urologi berpengalaman dengan kompetensi tinggi di bidang bedah urologi dan transplantasi ginjal. Sepanjang kariernya, beliau telah menangani berbagai kasus urologi kompleks dan dikenal sebagai salah satu rujukan nasional dalam penanganan pasien dengan gangguan ginjal maupun kebutuhan transplantasi.

Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 16.00 – 18.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 18.00 WIB

3. dr. Sigit Sholichin, Sp.U, FICRS

dr. Sigit Sholichin, Sp.U, FICRS merupakan dokter spesialis urologi yang memiliki kompetensi dalam berbagai tindakan bedah, termasuk transplantasi ginjal. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Diponegoro dan melanjutkan pendidikan spesialis urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Selain transplantasi ginjal, dr. Sigit juga berpengalaman menangani prosedur lain seperti operasi prostat, bedah saluran kemih, varikokel, biopsi prostat, serta pemeriksaan uroflowmetri. Ia aktif sebagai anggota Ikatan Ahli Urologi Indonesia dan memiliki sertifikasi internasional dalam bidang bedah robotik serta laparoskopi.

dr. Sigit Sholichin, SpU, FICRS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 13.30 – 16.00 WIB
  • Rabu: 13.30 – 16.00 WIB
  • Sabtu: 12.30 – 15.00 WIB

4. dr. Hendy Mirza, Sp.U(K)

dr. Hendy Mirza, Sp.U(K) adalah dokter spesialis urologi konsultan yang menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Sumatera Utara dan melanjutkan pendidikan spesialis urologi di Universitas Indonesia. Beliau memperdalam keahlian melalui fellowship di bidang rekonstruksi urologi pediatrik dan laparoskopi, serta memiliki sertifikasi sebagai Konsultan Urologi Pediatrik.

dr. Hendy memiliki pengalaman luas dalam tindakan urologi seperti PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy), TURP (Transurethral Resection of the Prostate), biopsi prostat, hingga operasi saluran kemih.

dr. Hendy Mirza, Sp.U(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 19.00 WIB
  • Rabu: 16.00 – 19.00 WIB
  • Jumat: 16.00 – 19.00 WIB

5. dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS

dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Faculty of Medical Sciences, Newcastle University, Inggris. Dengan latar belakang pendidikan internasional dan pengalaman klinis yang mendalam, beliau ahli dalam berbagai tindakan urologi seperti operasi batu ginjal, penanganan pembesaran prostat, dan prosedur vasektomi.

dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 09.00 – 13.00 WIB
  • Selasa: 09.00 – 13.00 WIB
  • Rabu: 09.00 – 13.00 WIB
  • Kamis: 09.00 – 13.00 WIB
  • Jumat: 09.00 – 13.00 WIB
  • Sabtu: 09.00 – 13.00 WIB

6. dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp.U

dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp.U adalah dokter spesialis urologi lulusan Universitas Indonesia yang berpengalaman dalam menangani berbagai tindakan bedah urologi. Beberapa di antaranya meliputi sistektomi, operasi ginjal, pembedahan saluran kemih, dan prosedur TURP (Transurethral Resection of the Prostate).

dr. Ima Nastiti Setyaningsih, SpU bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 14.00 – 16.00 WIB
  • Kamis: 14.00 – 16.00 WIB

7. dr. Ratna Juliawati Soewardi, Sp.PD-KGH

Dalam proses transplantasi ginjal, peran dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi (Sp.PD-KGH) sangat penting. Dokter dengan subspesialisasi ini berperan dalam menilai fungsi ginjal pasien, menentukan kelayakan donor dan penerima, serta memantau kondisi pasca-transplantasi.

dr. Ratna Juliawati Soewardi, Sp.PD-KGH merupakan salah satu ahli di bidang ini. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Atma Jaya, melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di San Juan de Dios Educational Hospital, Filipina, dan menyelesaikan fellowship nefrologi di St. Luke’s Medical Center, Filipina.

Dengan pengalaman internasionalnya, dr. Ratna berperan penting dalam memastikan fungsi ginjal hasil transplantasi berjalan optimal dan memberikan hasil jangka panjang yang baik bagi pasien.

dr. Ratna Juliawati Soewardi, Sp.PD-KGH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 18.00 WIB
  • Kamis: 10.00 – 12.00 WIB
  • Jumat: 16.00 – 18.00 WIB

8. dr. Vidhia Umami, Sp.PD-KGH

dr. Vidhia Umami, Sp.PD-KGH merupakan dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi yang tergabung dalam tim transplantasi ginjal RS Mandaya Royal Puri. Beliau menempuh pendidikan dokter umum dan spesialis penyakit dalam di Universitas Indonesia, serta aktif dalam organisasi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dan PDPDI.

dr. Vidhia berperan dalam pemantauan fungsi ginjal pasien, pengaturan terapi imunosupresif, serta penanganan komplikasi pasca-transplantasi seperti infeksi dan gangguan fungsi ginjal.

dr. Vidhia Umami, Sp.PD-KGH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 08.00 – 12.00 WIB
  • Rabu: 08.00 – 12.00 WIB
  • Kamis: 08.00 – 10.00 WIB
  • Sabtu: 08.00 – 14.00 WIB

Untuk bertanya lebih jauh tentang transplantasi ginjal di RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes