RS Mandaya Royal Puri secara resmi meluncurkan Pusat Terpadu Penanganan Sinus dan Dengkuran pada Sabtu (4/10). Kehadiran pusat ini menandai langkah nyata Mandaya dalam menghadirkan layanan medis modern dan minimal invasif bagi pasien dengan berbagai gangguan THT. Salah satu teknologi unggulannya adalah plasma coblation, metode canggih yang memungkinkan operasi amandel dilakukan dengan lebih cepat, minim rasa sakit, dan pasien bahkan dapat langsung pulang setelah tindakan.
Peluncuran pusat ini merupakan hasil kolaborasi dengan Centro Businco, pusat THT ternama asal Italia yang telah menangani lebih dari 9.000 pasien, termasuk tokoh dunia seperti legenda sepak bola Francesco Totti dan penyanyi internasional Andrea Bocelli.
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh para dokter spesialis THT RS Mandaya Royal Puri, antara lain dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-BKL, MPH, dr. Dewi Lizanty, M.Kes, Sp.THT-BKL, serta Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS. Hadir pula dr. Dinda Larastika Riyanto, Sp.N, RPSGT, dokter spesialis saraf yang juga hadir sebagai narasumber.
Keistimewaan acara semakin terasa dengan hadirnya Prof. Lino Di Rienzo Businco secara langsung. Beliau adalah pendiri sekaligus pemimpin dari Centro Businco.
Plasma Coblation: Operasi Amandel Modern, Minim Nyeri, dan Bisa Langsung Pulang
Salah satu teknologi unggulan dari Pusat Terpadu Penanganan Sinus dan Dengkuran RS Mandaya Royal Puri adalah plasma coblation. Teknologi ini menggunakan energi plasma bersuhu rendah untuk mengecilkan jaringan amandel secara selektif tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Berbeda dengan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) tradisional yang mengangkat amandel secara keseluruhan, plasma coblation memungkinkan dokter melakukan tonsilotomi, yaitu hanya mengangkat bagian amandel yang bermasalah sehingga fungsi alami amandel sebagai sistem imun tetap dipertahankan.
Prosedur ini menawarkan banyak keunggulan dibanding operasi tradisional, mulai dari nyeri yang lebih ringan sehingga pasien bisa langsung makan dan minum 3 jam setelah tindakan, risiko perdarahan minimal, hingga masa pemulihan yang cepat. Bahkan, dalam banyak kasus pasien bisa langsung pulang setelah tindakan tanpa perlu menjalani rawat inap yang panjang. Hal ini menjadikan plasma coblation sebagai solusi ideal bagi pasien radang amandel yang selama ini khawatir dengan rasa sakit atau proses penyembuhan yang lama.
Dalam dunia THT, plasma coblation tak hanya bermanfaat untuk mengatasi radang amandel, tapi juga bisa untuk adenoidektomi, yaitu pengangkatan kelenjar adenoid yang membengkak akibat infeksi atau alergi.
Kisah Nyata: Bisa Langsung Makan Setelah Tindakan Plasma Coblation
dr. Abdillah pun telah menangani pasien radang amandel menggunakan teknologi plasma coblation. Sebelum menjalani prosedur, pasien kerap mengalami radang amandel kambuhan hingga 2–3 kali dalam sebulan, disertai gejala flu, nyeri tenggorokan, sakit kepala, serta munculnya batu amandel yang menyebabkan bau mulut dan dengkuran saat tidur. Kondisi ini berlangsung hingga lebih dari satu tahun dan sangat mengganggu kualitas hidup pasien.
Proses inti tindakan plasma coblation yang dijalani pasien hanya memakan waktu sekitar 5 menit. Usai efek anestesi hilang, pasien sudah dapat berbicara, makan, dan minum tanpa merasakan nyeri berarti.
Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, kondisi pasien pun menunjukkan perbaikan signifikan. Luka operasi cepat mengering, peradangan mereda, dan pasien dapat kembali beraktivitas normal dengan nyaman.
Menurut Erwin Suyanto, Public Relation Manager Mandaya Hospital Group, teknologi ini merupakan lompatan besar dalam dunia medis THT di Tanah Air.
“Tiga jam pasca operasi pasien sudah bisa makan, tidak seperti operasi konvensional. Ini merupakan terobosan tingkat dunia yang ada di Mandaya. Tentunya, teknologi hasil kolaborasi Mandaya dan Centro Businco ini bisa membantu banyak pasien seperti di Italia, seperti Andrea Bocelli, Francesco Totti, dan masih banyak lagi,” katanya.
Selain plasma coblation, Pusat Terpadu Penanganan Sinus dan Dengkuran Mandaya juga memperkenalkan balloon sinuplasty untuk menangani sinusitis kronis tanpa operasi besar. Prosedur inovatif ini dilakukan dengan memasukkan balon kecil melalui hidung untuk membuka saluran sinus yang tersumbat. Karena dilakukan melalui hidung tanpa sayatan besar, jaringan tetap utuh, rasa sakit minimal, risiko perdarahan lebih rendah, dan waktu pemulihan lebih cepat. Prosedurnya pun singkat, hanya sekitar 15–20 menit, dan terbukti efektif meningkatkan kualitas pernapasan pasien.
Tak hanya itu, tersedia pula Quantum Molecular Resonance (QMR) untuk Obstructive Sleep Apnea. Teknologi ini menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi untuk mengecilkan jaringan berlebih penyebab sumbatan saluran napas. Prosedurnya cepat, bekerja secara presisi tanpa merusak jaringan sehat, serta memberikan hasil yang nyaman dengan rasa sakit minimal.
Erwin menegaskan, “Kehadiran teknologi-teknologi ini adalah bukti nyata komitmen Mandaya. Kini, sinusitis kronis, radang amandel, hingga sleep apnea bisa ditangani tanpa operasi besar, dengan prosedur yang lebih aman, nyaman, dan minim trauma.”
Tuntut Ilmu di Italia, Dokter Mandaya Sajikan Layanan Kelas Dunia
Salah satu dokter dalam Pusat Terpadu Penanganan Sinus dan Dengkuran RS Mandaya Royal Puri adalah dr. Abdillah, yang telah menempuh pendidikan lanjutan di Italia bersama tim Centro Businco di bawah bimbingan langsung Prof. Lino Di Rienzo Businco. Dari pengalaman tersebut, dr. Abdillah tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mendapatkan pelatihan praktik intensif dalam berbagai prosedur minimal invasif, termasuk plasma coblation, QMR, dan balloon sinuplasty.
Bahkan, dr. Abdillah mendapatkan kesempatan istimewa untuk terlibat langsung dalam menangani pasien-pasien Prof. Lino Di Rienzo Businco. Pengalaman ini membuatnya tidak hanya menguasai teori, tetapi juga terampil dalam praktik nyata, khususnya dalam melakukan berbagai prosedur minimal invasif untuk mengatasi gangguan THT.
Kompetensi yang dimiliki dr. Abdillah memastikan pasien di RS Mandaya Royal Puri mendapatkan layanan dengan standar internasional tanpa harus ke luar negeri. Masyarakat Indonesia kini bisa mengakses perawatan sinusitis, radang amandel, maupun gangguan tidur seperti Obstructive Sleep Apnea dengan teknologi terbaru di dalam negeri tercinta.
Filosofi Mandaya bukan hanya soal kecanggihan teknologi, tetapi juga tentang memberikan pengalaman terbaik dan humanis bagi pasien.
“Banyak pasien selama ini menunda pengobatan karena takut operasi besar. Dengan hadirnya teknologi plasma coblation minimal invasif di Mandaya, kekhawatiran itu akan sirna. Karena prosedur ini cepat hanya 15 menit, bahkan tidak memerlukan tampon karena minim perdarahan,” ungkap Erwin.
Dengan peluncuran Pusat Terpadu Penanganan Sinus dan Dengkuran, RS Mandaya Royal Puri semakin memperkuat posisinya sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk layanan THT dan gangguan tidur. Perpaduan antara teknologi mutakhir, tenaga medis bersertifikasi internasional, dan fasilitas modern menghadirkan harapan baru bagi pasien Indonesia yang ingin merasakan layanan kesehatan kelas dunia tanpa perlu bepergian ke luar negeri.