Saraf kejepit tidak hanya dialami oleh orang lanjut usia, anak muda juga bisa mengalaminya. Kondisi ini perlu ditangani segera karena bisa menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu dan menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Baru-baru ini, seorang pasien muda datang ke Mandaya Royal Hospital Puri dengan kondisi saraf kejepit yang cukup kompleks karena disertai dengan kondisi Cauda Equina Syndrome. Dirinya ditangani oleh dokter bedah saraf yang ahli dalam menangani kasus saraf kejepit dengan tindakan minimal invasif, yaitu dr. Christian Permana, Sp.BS, FTB, FINSS, FICS.
Contents
Gejala awal yang dialami pasien dan diagnosis Cauda Equina Syndrome
Pasien berusia 23 tahun ini awalnya merasakan nyeri di pinggang sebelah kiri seperti tertarik. Rasa sakit tersebut kemudian menjalar hingga ke tulang ekor, bokong, dan kaki. Gejala semakin parah ketika muncul mati rasa yang menetap, bahkan mengganggu fungsi buang air kecil dan buang air besar karena otot sulit dikendalikan.
Setelah menjalani pemeriksaan MRI di Mandaya Royal Hospital Puri, diketahui terdapat penonjolan bantalan tulang belakang pada area L4-L5. Kondisi lebih serius terjadi pada L5-S1, di mana bantalan tulang pecah dan menekan saraf dengan hebat.
Diagnosis menunjukkan pasien mengalami Cauda Equina Syndrome, salah satu kondisi darurat medis pada saraf kejepit yang membutuhkan penanganan segera.
Tindakan Monoportal Endoscopic Lumbar Decompression di Mandaya Royal Hospital Puri
Tim medis segera melakukan operasi darurat menggunakan metode Monoportal Endoscopic Lumbar Decompression. Prosedur ini hanya membutuhkan sayatan kecil sekitar 1 cm sehingga lebih minim rasa nyeri dan memungkinkan pemulihan cepat.
Pada kasus ini, operasi dilakukan pada dua level saraf sekaligus, namun tetap dengan luka sayatan kecil.
Lihat juga: Pengobatan Saraf Kejepit – dr. Christian Permana Sp.BS, F-NTB, FINSS, FICS | Mandaya Royal Hospital
Proses pemulihan pasca operasi
Hasil operasi memberikan perbaikan signifikan. Pasien tidak lagi merasakan nyeri pinggang, sensasi tertarik pada punggung menghilang, dan mati rasa pada kaki perlahan membaik setiap harinya. Selain itu, terapi tambahan dilakukan untuk membantu pemulihan fungsi otot, khususnya terkait buang air kecil dan besar.
Selama masa perawatan, pasien merasa terbantu oleh penjelasan dr. Christian yang rutin melakukan kunjungan dan menjelaskan kondisi medis secara detail. Edukasi ini membuat pasien dan keluarga lebih tenang serta memahami proses penyembuhan dengan baik.
Pasien berpesan agar siapa pun yang mengalami rasa tidak nyaman di pinggang, tulang belakang, atau kaki, segera memeriksakan diri ke dokter. Menunda pemeriksaan hanya akan memperburuk kondisi. Penanganan cepat seperti yang ia dapatkan di Mandaya Royal Hospital Puri menjadi kunci keberhasilan pemulihan pada kasus darurat saraf kejepit seperti Cauda Equina Syndrome.
Profil dan jadwal dr. Christian, dokter bedah saraf ahli saraf kejepit di RS Mandaya Puri
dr. Christian adalah dokter spesialis bedah saraf yang menguasai berbagai macam metode penanganan saraf kejepit yang minimal invasif.
Selain Monoportal Endoscopic Lumbar Decompression, masih banyak prosedur minimal invasif lainnya yang bisa dilakukan oleh dr. Christian untuk menangani saraf terjepit, di antaranya:
- Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD)
- Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD)
- Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD)
- Anterior Cervical Discectomy and Fusion (ACDF)
- Mikrodisektomi.
dr. Christian Permana, Sp.BS, FTB, FINSS, FICS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 13.00 – 17.00 WIB
- Kamis: 13.00 – 17.00 WIB
- Jumat: 13.00 – 17.00 WIB
- Sabtu: 13.00 – 17.00 WIB.
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.