Penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD) adalah kondisi ketika arteri di kaki, area panggul, atau lengan menyempit atau tersumbat, biasanya akibat penumpukan plak. Akibatnya, aliran darah tersumbat dan menyebabkan gejala seperti nyeri kaki. Kabar baiknya, kondisi ini bisa diobati, terutama jika didiagnosis sejak dini.
Penyakit arteri perifer umum terjadi, sekitar 200 juta orang di seluruh dunia mengalaminya. Siapa pun dapat terkena kondisi ini, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
Contents
Penyebab penyakit arteri perifer

Penyebab penyakit arteri perifer yang paling umum adalah penumpukan plak secara bertahap di dalam arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. Arteri berbentuk seperti tabung berongga dengan lapisan dalam yang halus untuk mencegah pembekuan darah dan menjaga aliran darah tetap lancar. Pada penderita penyakit arteri perifer, plak perlahan terbentuk di dinding arteri sehingga menyempitkan ruang bagi aliran darah.
Plak biasanya keras di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Permukaan keras ini dapat retak atau robek, sehingga memicu platelet (partikel berbentuk cakram dalam darah yang berfungsi membantu pembekuan) menempel di area tersebut. Akibatnya, gumpalan darah bisa terbentuk di sekitar plak dan membuat arteri semakin menyempit.
Jika plak atau gumpalan darah semakin menyempitkan atau bahkan menyumbat arteri, aliran darah tidak dapat mencapai jaringan di bagian tubuh setelah penyumbatan tersebut. Kondisi ini sering terjadi pada jari kaki dan telapak kaki, sehingga jaringan bisa rusak atau mati.
Kebanyakan orang menganggap penyakit arteri perifer hanya disebabkan oleh penyempitan arteri akibat plak. Namun, ada penyebab lain yang lebih jarang terjadi, seperti pembengkakan pada arteri (vaskulitis) atau tekanan berulang pada arteri di belakang lutut (PAES – Popliteal Artery Entrapment Syndrome).
Faktor risiko
Risiko Anda mengalami penyakit arteri perifer lebih tinggi jika memiliki kondisi berikut:
- Riwayat merokok, baik di masa lalu maupun saat ini
- Penyakit ginjal kronis
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol atau trigliserida tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa merokok dan diabetes merupakan dua faktor risiko terkuat penyakit arteri perifer. Penderita dari kelompok ini memiliki kemungkinan 2-4 kali lebih besar mengalaminya, jika dibandingkan orang yang tidak merokok atau tidak menderita diabetes.
Jika Anda memiliki penyakit jantung koroner atau banyak faktor risiko aterosklerosis, dokter mungkin akan mencurigai adanya penyakit arteri perifer dan merekomendasikan pemeriksaan skrining untuk mendeteksinya sejak dini.
Gejala penyakit arteri perifer
Gejala pertama penyakit arteri perifer yang paling sering muncul adalah rasa tidak nyaman di kaki saat beraktivitas. Kondisi ini terjadi karena arteri tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan darah pada otot. Seiring perkembangan penyakit, nyeri pada kaki atau telapak kaki bisa muncul bahkan saat sedang beristirahat. Namun, banyak orang tidak merasakan gejala sama sekali dan baru mengetahui melalui pemeriksaan skrining.
Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Ketidaknyamanan di kaki saat beraktivitas: Rasa nyeri, kram, kebas, atau cepat lelah pada betis, paha, atau bokong. Gejala ini muncul ketika berjalan atau naik tangga, lalu mereda dalam waktu sekitar 10 menit setelah berhenti bergerak.
- Nyeri pada kaki saat beristirahat: Terjadi jika penyakit arteri perifer semakin parah. Penderita bisa merasakan sensasi terbakar atau nyeri tumpul pada kaki, telapak kaki, atau jari-jari. Biasanya muncul saat berbaring, dan dapat berkurang jika kaki digantung di tepi tempat tidur.
- Luka di kaki atau jari: Luka pada kulit yang sulit sembuh dan berisiko terinfeksi.
- Perubahan warna atau suhu kulit: Penyumbatan mendadak pada arteri dapat membuat kulit menjadi ungu, hijau, hitam, atau sangat pucat. Kulit juga bisa terasa dingin atau seperti tertusuk jarum. Ini merupakan tanda penyakit arteri perifer berat yang membutuhkan penanganan medis segera.
Lokasi gejala biasanya bergantung pada arteri mana yang menyempit. Ketidaknyamanan muncul di area di bawah arteri yang terkena:
- Rasa tidak nyaman di bokong, pinggul, atau paha: Menandakan penyempitan pada aorta bagian bawah atau arteri iliaka (area panggul).
- Rasa tidak nyaman di betis: Menandakan penyempitan pada arteri femoralis atau poplitea (area paha dan lutut).
Selain itu, pria dengan penyempitan aorta bawah atau arteri iliaka juga dapat mengalami disfungsi ereksi yang berhubungan dengan penyakit arteri perifer.
Komplikasi penyakit arteri perifer
Tanpa penanganan yang tepat, penyakit arteri perifer dapat menyebabkan kehilangan anggota tubuh (amputasi). Meski begitu, sebagian besar penderita penyakit arteri perifer tidak sampai mengalami amputasi.
Dokter akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah hal ini. Namun, jika kerusakan jaringan sudah parah atau kondisi mengancam nyawa, operasi amputasi pada jari kaki, telapak kaki, atau sebagian kaki mungkin diperlukan.
Selain itu, penderita kondisi ini sering kali juga mengalami kondisi lain seperti penyakit jantung koroner dan penyakit serebrovaskular. Meskipun bukan komplikasi langsung dari penyakit arteri perifer, kedua penyakit ini kerap muncul bersamaan karena penumpukan plak biasanya terjadi di beberapa area pembuluh darah, bukan hanya di arteri kaki.
Pengobatan penyakit arteri perifer
Perawatan penyakit arteri perifer bergantung pada tingkat keparahannya. Jika belum ada gejala atau gejalanya masih ringan, perubahan gaya hidup sehari-hari dan penggunaan obat-obatan biasanya sudah cukup.
Namun, dokter akan tetap memantau kondisi Anda secara berkala dan memberikan rekomendasi perawatan tambahan bila diperlukan. Jika gejala sudah berat atau berisiko menyebabkan kehilangan anggota tubuh, prosedur medis atau operasi mungkin dibutuhkan.
1. Obat-obatan untuk penyakit arteri perifer
Beberapa jenis obat yang digunakan dalam pengobatan penyakit arteri perifer meliputi:
- Pengencer darah (blood thinners): Membantu menurunkan risiko pembekuan darah. Dokter mungkin meresepkan obat antiplatelet seperti clopidogrel atau aspirin, atau dalam beberapa kasus dosis rendah rivaroxaban.
- Vasodilator: Berfungsi melebarkan pembuluh darah agar aliran darah lebih lancar, sehingga penderita dapat berjalan lebih jauh tanpa nyeri kaki. Salah satu contohnya adalah cilostazol.
- Statin: Digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL. Kadar LDL yang lebih rendah dapat melindungi pasien dari risiko amputasi maupun kematian akibat penyakit kardiovaskular.
- Obat tekanan darah: Membantu menurunkan risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung, hingga kematian.
- Obat untuk berhenti merokok: Jika Anda merokok dan menderita PAD, berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan risiko komplikasi hingga kehilangan anggota tubuh. Dokter dapat meresepkan obat untuk membantu proses berhenti merokok.
2. Perawatan kaki pada penderita penyakit arteri perifer
Merawat kesehatan kaki sangat penting bagi penderita penyakit arteri perifer. Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain:
- Memeriksa kondisi kaki setiap hari untuk melihat adanya retakan kulit atau luka.
- Mencuci dan mengeringkan kaki setiap hari agar kulit tetap terjaga.
- Menghindari berjalan tanpa alas kaki.
- Menggunakan kaus kaki dan sepatu yang pas serta nyaman.
Dokter juga dapat memberikan saran tambahan sesuai kondisi Anda. Perlu diketahui bahwa luka pada penderita PAD lebih sulit sembuh, dan infeksi juga lebih sulit diatasi karena aliran darah ke kaki berkurang.
3. Prosedur dan operasi
Jika pengobatan lain tidak cukup efektif atau penyakit arteri perifer (PAD) sudah parah, prosedur medis atau operasi mungkin diperlukan. Beberapa contohnya adalah:
- Angioplasti: Prosedur ini dilakukan untuk memperlebar ruang dalam arteri agar aliran darah kembali lancar. Dokter akan memasukkan balon kecil yang dikembangkan untuk mendorong plak ke samping. Dalam banyak kasus, stent juga dipasang agar arteri tetap terbuka.
- Atherectomy: Dokter menggunakan selang tipis (kateter) untuk mencapai arteri yang bermasalah dan mengangkat plak. Prosedur ini termasuk tindakan minimal invasif.
- Endarterektomi: Operasi pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat plak dari dalam arteri.
- Operasi bypass arteri perifer: Dokter membuat jalur baru bagi aliran darah untuk melewati bagian arteri yang menyempit atau tersumbat.
Kapan harus ke dokter?
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Gejala baru atau gejala lama yang semakin memburuk.
- Kesulitan berjalan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Nyeri pada kaki saat sedang beristirahat.
- Luka atau borok pada kaki maupun jari kaki.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika memiliki faktor risiko PAD, meskipun belum merasakan gejala. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya gangguan aliran darah. Diagnosis dan pengobatan sejak dini dapat membantu mencegah amputasi dan menyelamatkan nyawa.
Segera pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) jika Anda tidak bisa merasakan atau menggerakkan kaki, atau jika warna kulit kaki berbeda dengan kaki yang lain. Kondisi ini menandakan adanya kehilangan aliran darah secara mendadak ke tungkai yang membutuhkan penanganan darurat.
Baca juga: Bor Plak Kaki Diabetes, Sembuhkan Luka Kronis oleh dr. Suci Indriani
Penanganan penyakit arteri perifer akibat diabetes di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi intervensi dan vaskular yang bisa mengatasi PAD melalui tindakan revaskularisasi dengan bor plak, beliau adalah dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA.
Menurut dr. Suci, prinsip pengobatan penyakit arteri perifer mirip dengan prosedur yang dilakukan pada jantung. Jika terjadi penyumbatan pembuluh darah, maka aliran darah harus dibuka kembali agar sirkulasi kembali normal.
Tindakan ini dilakukan dengan metode minimal invasif menggunakan kateter, sehingga pasien tidak perlu menjalani operasi besar. Akses biasanya melalui pembuluh darah di area paha. Langkah pertama adalah angiografi, yaitu pemeriksaan untuk melihat kondisi pembuluh darah dan memastikan ada atau tidaknya sumbatan pada pembuluh darah besar.
Berdasarkan hasil angiografi, dokter akan menentukan langkah selanjutnya. Pilihan tindakan bisa berupa pelebaran pembuluh dengan balon, pemasangan stent (ring) bila diperlukan, penyedotan bekuan darah, atau penggunaan alat khusus untuk mengikis plak dengan metode “bor”.
Namun, tidak semua kasus membutuhkan pemasangan stent. Yang terpenting adalah mengembalikan aliran darah ke kaki, sehingga suplai oksigen dan nutrisi kembali lancar dan jaringan kaki tetap terjaga.
dr. Suci Indriani, Sp.JP (K), FIHA bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 17.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 17.00 – 20.00 WIB.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.