fbpx

Bayi Kuning, Kapan Perlu Waspada?

Bayi Kuning, Kapan Perlu Waspada?

Bayi kuning adalah kondisi ketika warna kulit dan mata bayi yang baru lahir menguning. Kondisi yang dikenal dengan penyakit kuning atau jaundice ini terjadi akibat tingginya kadar bilirubin dalam darah bayi. Penyakit kuning biasanya terjadi karena hati bayi belum cukup matang untuk membuang bilirubin dalam aliran darah. Tapi, kondisi ini juga bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu. 

Konsultasi dokter

Kapan bayi kuning perlu diwaspadai?

Sebagian besar rumah sakit memiliki kebijakan untuk memeriksa penyakit kuning pada bayi sebelum diizinkan untuk pulang. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan setiap 8-12 jam sekali selama di rumah sakit. 

Bayi perlu diperiksa untuk penyakit kuning antara hari ke-3 atau 7 setelah lahir, ketika kadar bilirubin biasanya mencapai puncaknya. 

Berikut ini adalah tanda atau gejala yang dapat mengindikasikan penyakit kuning parah atau komplikasi akibat tingginya kadar bilirubin pada bayi:

  • Kulit bayi terlihat menjadi lebih kuning
  • Kulit di perut, lengan, atau kaki bayi tampak menguning
  • Bagian putih mata bayi terlihat kuning
  • Bayi tampak lesu, sakit, atau sulit dibangunkan
  • Berat badan bayi tidak bertambah atau menyusu dengan buruk
  • Bayi menangis dengan nada yang tinggi
  • Bayi menunjukkan tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan

Penyebab bayi kuning

Bilirubin berlebih (hiperbilirubinemia) adalah penyebab utama dari penyakit kuning. Bayi baru lahir memproduksi lebih banyak bilirubin daripada orang dewasa, karena produksi yang lebih besar dan pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dalam beberapa hari pertama kehidupan.

Biasanya, hati bisa menyaring bilirubin dari aliran darah dan melepaskannya ke dalam saluran usus. Tapi, hati bayi baru lahir yang belum matang sering kali tidak bisa membuang bilirubin dengan cepat, sehingga menyebabkan kelebihan bilirubin. 

Penyakit kuning akibat kondisi normal bayi baru lahir ini disebut penyakit kuning fisiologis, yang biasanya muncul pada hari kedua atau ketiga kehidupan. 

Berikut ini adalah beberapa penyakit atau kondisi lain yang bisa menyebabkan penyakit kuning pada bayi:

  • Perdarahan internal (hemoragi)
  • Infeksi pada darah bayi (sepsis)
  • Infeksi virus atau bakteri lainnya
  • Ketidakcocokan antara darah ibu dan darah bayi
  • Kerusakan hati
  • Atresia bilier, suatu kondisi di mana saluran empedu bayi tersumbat atau terluka
  • Kekurangan enzim
  • Kelainan sel darah merah bayi Anda yang menyebabkannya rusak dengan cepat

Konsultasi dokter

Penanganan bayi kuning

Penyakit kuning yang bersifat ringan sering kali hilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu. Untuk penyakit kuning yang sifatnya sedang atau berat, bayi mungkin perlu tinggal lebih lama di rumah sakit. 

Penanganan bayi kuning untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi meliputi:

  • Peningkatan nutrisi

Untuk mencegah penurunan berat badan, dokter mungkin menyarankan pemberian makanan atau suplemen yang lebih sering untuk memastikan bahwa bayi menerima nutrisi yang cukup.

  • Terapi cahaya (fototerapi)

Bayi mungkin ditempatkan di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau. Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul bilirubin sedemikian rupa sehingga dapat dikeluarkan melalui urin dan tinja. 

Selama pengobatan, bayi hanya akan mengenakan popok dan penutup mata pelindung. Terapi cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan pembalut atau kasur yang memancarkan cahaya.

  • Imunoglobulin intravena (IVIg)

Penyakit kuning mungkin terkait dengan perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi. Kondisi ini menyebabkan bayi membawa antibodi dari ibu yang berkontribusi terhadap kerusakan cepat sel darah merah bayi. 

Transfusi intravena imunoglobulin, protein darah yang dapat mengurangi kadar antibodi, dapat meredakan penyakit kuning dan mengurangi kebutuhan akan transfusi tukar, meskipun hasilnya belum meyakinkan.

  • Transfusi tukar

Dalam kasus yang langka, ketika penyakit kuning parah tidak merespons pengobatan lain, bayi mungkin memerlukan transfusi tukar. Ini melibatkan pengambilan sejumlah kecil darah berulang kali dan menggantinya dengan darah donor, sehingga mengencerkan bilirubin dan antibodi ibu. Prosedur ini dilakukan di unit perawatan intensif bayi baru lahir.

Pada kasus bayi kuning yang disebabkan oleh penyakit seperti atresia bilier, dokter perlu melakukan pembedahan. 

Baca juga: Mengenal dr. Sastiono, Sp.B Subsp.Ped(K), Dokter Ahli Transplantasi Hati pada Anak

Dokter di RS Mandaya Royal Puri yang ahli menangani bayi kuning akibat atresia bilier

RS Mandaya Royal Puri memiliki seorang dokter spesialis bedah anak yang ahli menangani bayi kuning akibat atresia bilier, yaitu dr. Sastiono, Sp.B Subsp.Ped(K)

Beliau adalah dokter yang berpengalaman dalam menangani penyakit kuning pada bayi akibat gangguan hati dan saluran empedu. 

Keahlian lain dari dr. Sastiono meliputi:

dr. Sastiono, Sp.B Subsp.Ped(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 10.00 – 13.00 WIB
  • Kamis: 10.00 – 13.00 WIB

Jika Anda ingin berkonsultasi seputar bayi kuning serta penanganannya, jangan ragu untuk mengunjungi RS Mandaya Royal Puri. 

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes