Leukemia adalah kanker darah yang ditandai dengan pertumbuhan sel darah abnormal yang cepat. Pertumbuhan sel darah yang tidak terkendali ini terjadi di sumsum tulang, tempat sebagian besar darah tubuh diproduksi. Sel leukemia biasanya adalah sel darah putih atau leukosit yang belum matang (masih berkembang). Untuk mengatasi tingginya kadar leukosit dalam tubuh pasien leukemia, dokter bisa melakukan terapi apheresis.
Contents
Apa itu apheresis?
Darah manusia terbagi menjadi empat komponen: sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Terkadang, untuk mengobati suatu penyakit, salah satu komponen darah tersebut mungkin perlu dibuang atau diganti melalui proses yang disebut apheresis.
Dalam prosedur apheresis, dokter akan menggunakan mesin sentrifus (centrifuge) untuk memisahkan darah menjadi komponen-komponen berdasarkan kepadatannya, dimulai dari yang paling padat dulu yaitu sel darah merah, kemudian diikuti oleh sel darah putih, trombosit, dan plasma.
Dengan peralatan yang steril, dokter akan mengarahkan komponen darah yang dibutuhkan untuk dimasukkan ke dalam kantong. Sementara komponen lainnya dikembalikan ke dalam tubuh pasien melalui jarum yang dimasukkan ke pembuluh darah di lengan.
Berikut ini prosedur apheresis yang penting untuk disimak:
- Pasien akan duduk di kursi yang nyaman atau di tempat tidur.
- Dokter akan memasukkan jarum ke dalam vena di masing-masing lengan. Setiap jarum terhubung ke kateter. Terkadang, dokter juga bisa menggunakan kateter vena sentral.
- Satu kateter membawa darah dari tubuh pasien ke mesin sentrifus yang memisahkan elemen darah.
- Setelah selesai, kateter di lengan lainnya mengembalikan elemen darah yang tersisa ke tubuh pasien.
Baca juga: Mengenal Apheresis untuk Terapi Penyakit Darah
Bagaimana terapi apheresis bisa menurunkan kadar leukosit pada leukemia?
Normalnya, sel darah putih memiliki fungsi penting dalam sistem kekebalan tubuh. Namun, pada leukemia, jumlah sel darah putih atau leukosit meningkat dan justru menyerang sel-sel yang sehat dan memicu munculnya berbagai gejala.
Fungsi apheresis dalam pengobatan leukemia adalah memodifikasi leukosit, yang dikenal dengan leukapheresis. Dalam prosedur ini, leukosit berlebih pada pasien leukemia bisa dibuang atau dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga jumlahnya bisa menurun secara signifikan dan mengurangi risiko terjadinya gangguan yang lebih serius.
RS Mandaya Puri pun telah melakukan prosedur apheresis untuk pasien leukemia. Hasilnya, jumlah sel darah putih berlebih pada pasien menurun drastis. Tindakan apheresis untuk menangani tingginya kadar leukosit pada pasien leukemia dilakukan oleh dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM.
Pasien tersebut awalnya sudah menjalani kemoterapi. Namun, hasilnya tidak maksimal karena pasien memiliki alergi terhadap obat-obatan kemoterapi. Sebagai alternatif pengobatan, dr. Toman melakukan prosedur apheresis.
“Awalnya, kadar leukositnya mencapai 190 ribu-an. Setelah apheresis satu kali, sudah turun ke sekitar 90 ribu-an. Setelah ini pasien juga masih akan menjalani terapi lain dan apheresis tambahan agar kadar leukositnya bisa stabil di kadar yang aman,” jelas dr. Toman.
Perlu diingat bahwa leukapheresis tidak dapat dilakukan hanya satu kali. Untuk hasil yang maksimal, leukapheresis bisa dilakukan sebanyak 3-4 kali, atau bahkan lebih.
Baca juga: Apheresis untuk Perawatan Leukemia di Mandaya Royal Hospital Puri
Tim dokter Pusat Kanker Darah RS Mandaya Puri
Pusat Kanker Darah RS Mandaya Puri memiliki tim dokter spesialis yang ahli dalam menangani leukemia, termasuk melakukan apheresis, yaitu:
1. dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM
dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM adalah dokter yang menamatkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau juga mengambil pendidikan Hematology – Medical Oncology, RS Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran, University Indonesia dan Honorary Fellowship (Clinical Observership), Department of Hematology, National University Hospital.
Tidak hanya ahli melakukan prosedur apheresis untuk menangani leukemia, dr. Toman juga ahli dalam melakukan pengobatan kanker lainnya, seperti kemoterapi, imunoterapi, target terapi (targeted therapy), transplantasi sumsum tulang, hingga CAR-T Cell Therapy.
dr. Toman dapat ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 09.00 – 13.00 WIB
- Kamis: 09.00 – 13.00 WIB
Baca juga: Rekomendasi Dokter Kanker Darah di Jakarta dan Tangerang
2. dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM
dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM merupakan dokter yang menamatkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Di universitas yang sama, beliau juga menamatkan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik.
dr. Alvin memiliki banyak keahlian dalam penanganan kanker, mulai dari kemoterapi, imunoterapi, target terapi, transplantasi sumsum tulang, hingga CAR-T Cell Therapy. Beliau juga bisa melakukan prosedur apheresis untuk menangani kelainan darah.
dr. Alvin dapat ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 18.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 10.00 – 12.00 WIB
Setiap pasien kanker darah yang diterima oleh Pusat Kanker Darah RS Mandaya Puri akan langsung didiskusikan dan dibahas dengan tim NCIS-NUH Singapore. Kerja sama antara RS Mandaya Puri dengan NCIS-NUH Singapore bisa membantu pasien kanker darah untuk mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang komprehensif dan juga akurat.
Apabila Anda ingin berkonsultasi atau bahkan menjalani prosedur apheresis untuk mengatasinya tingginya kadar leukosit akibat leukemia, langsung saja datang ke RS Mandaya Puri.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.