fbpx

Terapi Rezum dan TURP untuk Pembesaran Prostat Jinak, Mana yang Lebih Unggul?

Terapi Rezum dan TURP

Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi yang menyebabkan prostat membesar. Gejalanya meliputi sering buang air kecil di malam hari, susah buang air kecil, hingga aliran urine lemah atau terhenti-henti. Dokter biasanya merekomendasikan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah pria ini, seperti terapi Rezum metode uap air dan transurethral resection of the prostate (TURP). Namun, mana yang lebih unggul dari keduanya?

Konsultasi dokter

Mengenal terapi Rezum dan TURP untuk pembesaran prostat jinak

Sebelum mencari tahu mana yang lebih unggul dan punya banyak kelebihan, kenali dulu apa itu terapi Rezum metode uap air dan TURP dalam mengatasi kondisi pembesaran prostat jinak.

  • Terapi Rezum metode uap air

Terapi Rezum metode uap air adalah prosedur non bedah minimal invasif untuk mengatasi kondisi pembesaran prostat jinak. Tindakan ini bisa memberikan hasil jangka panjang yang baik untuk kondisi tersebut. 

Sebelum tindakan Rezum dilakukan, dokter akan memberikan anestesi (obat bius) regional sehingga membuat pasien merasa nyaman selama prosedurnya. 

Jika sudah, dokter ahli urologi akan memasukkan perangkat genggam bertabung panjang dengan ujung yang tipis ke dalam uretra pasien. Setelah itu, jarum kecil dilepaskan dari ujung tabung dan mengalirkan uap ke area prostat yang membesar. Hasilnya, uap tersebut dapat menghancurkan sel-sel prostat dan membuat area prostat yang membesar jadi menyusut. 

  • Transurethral resection of the prostate (TURP)

Transurethral resection of the prostate atau TURP adalah operasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah saluran kencing yang disebabkan oleh pembesaran prostat jinak. 

Melalui prosedur ini, dokter akan memasukkan alat bernama resektoskop melalui ujung penis. Kemudian, alat tersebut akan dimasukkan melalui saluran yang membawa urine dari kandung kemih (uretra). Setelah itu, resektoskop digunakan untuk membantu dokter bedah melihat dan memotong jaringan prostat berlebih yang menghalangi aliran urine. 

Baca juga: Rezum Metode Uap Air Terbaru Atasi Pembesaran Prostat Hadir di RS Mandaya Puri

Risiko Terapi Rezum dan TURP

Untuk mengetahui mana yang lebih unggul di antara terapi Rezum metode uap air dan TURP dalam mengatasi pembesaran prostat jinak, tentunya penting bagi Anda untuk memahami risiko dari masing-masing tindakan. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui tindakan mana yang paling rendah risiko. 

Berikut adalah risiko dari terapi Rezum metode uap air dan TURP yang penting untuk Anda simak:

Risiko terapi Rezum metode uap air

Terapi Rezum metode uap air adalah metode penanganan yang aman dan efektif untuk mengatasi gejala-gejala pembesaran prostat jinak. Namun, seperti prosedur medis lainnya, terapi ini juga memiliki risiko, beberapa di antaranya:

  • Darah dalam urine atau air mani
  • Penurunan volume ejakulasi
  • Sering atau mendesak ingin buang air kecil selama 1-2 minggu
  • Munculnya sensasi terbakar saat buang air kecil selama 1-2 minggu.

Risiko TURP

Beberapa risiko dari prosedur TURP meliputi:

  • Susah buang air kecil jangka pendek 

Susah buang air kecil jangka pendek adalah salah satu risiko TURP. Ini mungkin berlangsung selama beberapa hari setelah prosedur. Sampai Anda bisa buang air kecil sendiri, Anda perlu memasang tabung tipis dan fleksibel (kateter) ke dalam penis untuk membawa urine keluar dari kandung kemih. 

  • Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih, yang bisa terjadi setelah prosedur prostat apa pun, juga menjadi salah satu risiko dari prosedur TURP. Kemungkinan munculnya infeksi saluran kemih akan membesar semakin lama Anda memasang kateter. Beberapa pria yang menjalani tindakan TURP juga mengalami infeksi saluran kemih berulang. 

  • Orgasme kering

Orgasme kering adalah kondisi ketika pelepasan air mani selama orgasme atau ejakulasi keluar ke kandung kemih, bukan keluar dari penis. Ini adalah efek umum dan jangka panjang dari semua jenis operasi prostat. Meskipun tidak berbahaya dan cenderung tidak memengaruhi kenikmatan seksual, orgasme kering bisa membuat pria tidak mampu menghamili pasangannya. 

  • Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi juga menjadi salah satu risiko dari prosedur TURP. Ini terjadi ketika pria kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi. 

  • Perdarahan hebat

Dalam kasus-kasus yang jarang terjadi, pasien juga bisa mengalami perdarahan hebat selama tindakan TURP sehingga mengharuskan mereka untuk mendapatkan donor darah melalui vena (transfusi darah). Pria dengan prostat yang lebih besar dipercaya berisiko lebih tinggi mengalami kehilangan banyak darah. 

  • Sulit menahan kencing

Hilangnya kendali atas kandung kemih juga berpotensi menjadi efek samping jangka panjang dari prosedur TURP. Kondisi ini dikenal dengan inkontinensia. 

  • Rendahnya kadar natrium dalam darah (hiponatremia)

Risiko lain dari tindakan TURP adalah turunnya kadar natrium dalam darah (hiponatremia). Dalam kasus yang langka, tubuh pasien menyerap terlalu banyak cairan yang digunakan untuk membersihkan area operasi selama prosedur TURP. Ini bisa menyebabkan terlalu banyak cairan dan tidak cukup natrium dalam darah. 

Ketika ini terjadi, kondisi ini dijuluki sindrom TURP atau sindrom reseksi transuretra. Tanpa pengobatan, sindrom TURP dapat mengancam jiwa. Untuk mengurangi risiko sindrom ini, teknik TURP bipolar biasanya dilakukan. 

  • Perlunya pengobatan ulang

Beberapa pria memerlukan pengobatan lanjutan meskipun sudah menjalani prosedur TURP. Pengobatan lanjutan biasanya dilakukan apabila gejala BPH kembali atau tidak membaik seiring berjalannya waktu. Terkadang, perawatan lebih lanjut juga diperlukan karena TURP menyebabkan uretra atau leher kandung kemih menyempit (striktur). 

Apabila dibandingkan dengan terapi Rezum metode uap air, TURP merupakan prosedur yang lebih invasif karena melibatkan pengangkatan jaringan prostat yang membesar dengan cara mengikisnya. Selain itu, meskipun TURP dianggap efektif untuk mengatasi pembesaran prostat jinak, prosedur ini mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama dan risiko efek samping yang lebih tinggi. 

Jadi, jika Anda menginginkan metode penanganan kondisi pembesaran prostat jinak yang lebih minimal invasif, dengan risiko efek samping yang lebih rendah serta waktu pemulihan yang lebih cepat, maka terapi Rezum bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Baca juga: Terapi Rezum untuk Tumor Prostat Jinak Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Keunggulan terapi Rezum metode uap air

Terapi Rezum metode uap air adalah metode pananganan yang aman dan efektif untuk kondisi pembesaran prostat jinak, dengan hasil jangka panjang yang baik. Berikut adalah beberapa manfaat dan keunggulan dari prosedur Rezum:

  • Tidak perlu lagi mengonsumsi obat-obatan untuk kondisi pembesaran prostat jinak atau BPH
  • Perbaikan gejala BPH bisa dirasakan hanya dalam waktu beberapa minggu
  • Terapi Rezum tidak mengganggu fungsi seksual, seperti ereksi dan ejakulasi
  • Terapi Rezum dilakukan sebagai prosedur rawat jalan (Anda dapat pulang pada hari yang sama setelah prosedur)
  • Tidak memerlukan anestesi (obat bius) umum
  • Masa pemulihan yang cepat
  • Prosedur bisa diulangi kembali jika gejala BPH kambuh. 

Apabila Anda tertarik untuk menjalani prosedur Rezum metode uap air, jangan ragu untuk datang langsung ke Mandaya Royal Hospital Puri. Kami menyediakan tindakan terapi Rezum dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Pusat Urologi RS Mandaya Puri juga dilengkapi dengan teknologi medis yang canggih, serta tim dokter spesialis yang ahli di bidangnya. 

Konsultasi dokter

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

https://fyb.detik.com/story/10312/rezum-metode-uap-air-terbaru-atasi-pembesaran-prostat-hadir-di-rs-mandaya-puri

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes