fbpx

5 Jenis Program Hamil untuk Mengatasi Infertilitas

program hamil

Sebagian pasangan sulit mendapatkan kehamilan meskipun sudah cukup lama menikah dan berhubungan seks secara rutin tanpa pengaman. Program hamil yang tersedia di pusat fertilitas dapat membantu pasangan untuk memperoleh kehamilan yang didambakan serta membantu mempersiapkan dan menjalani masa kehamilan dengan sehat dan aman.

Konsultasi dokter

Kondisi yang disarankan untuk menjalani program hamil

Idealnya, persiapan program kehamilan sudah dimulai sejak 3-6 bulan sebelum masa kehamilan direncanakan. Selama jangka waktu tersebut, dokter akan memberikan saran medis yang dapat membantu meningkatkan kesuburan suami istri , sekaligus meminimalisir risiko komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi.

Anda mungkin perlu mempertimbangkan berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn dan menjalani program hamil, jika:

  • Ingin segera memiliki anak setelah menikah
  • Wanita berusia di atas 30 tahun
  • Sudah berusaha hamil lebih dari satu tahun tapi belum membuahkan hasil
  • Obesitas 
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual
  • Terdapat gangguan hormonal
  • Penyakit tiroid
  • Endometriosis
  • Penyakit radang panggul
  • Penyakit PCOS
  • Peradangan pada tuba falopi
  • Mengalami kelainan genetik yang memengaruhi fungsi reproduksi
  • Memiliki penyakit autoimun yang menyerang organ reproduksi
  • Masalah ejakulasi
  • Kelainan pada rahim
  • Pernah mengalami keguguran
  • Pernah menjalani prosedur medis pada organ reproduksi
  • Pernah atau sedang menjalani perawatan kanker
  • Sering terkena paparan rokok, minuman keras, serta zat kimia beracun lainnya

Baca juga: Mitos dan Fakta untuk Mendapatkan Kehamilan 

Prosedur konsultasi program hamil

Saat akan menjalani program hamil pasangan suami istri perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis fertilitas untuk meninjau kondisi kesehatan dan kesuburan, untuk menentukan jenis program yang tepat.

1. Wawancara medis

Pada awal pemeriksaan, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara medis dan bertanya seputar masalah kesehatan dan kesuburan suami istri, termasuk di antaranya mengenai:

  • Siklus menstruasi
  • Jenis alat kontrasepsi yang pernah atau sedang digunakan
  • Riwayat penyakit dan infeksi yang diidap suami/istri, terutama penyakit kronis
  • Riwayat penyakit yang menurun dalam keluarga
  • Perkembangan seksual pada masa pubertas
  • Riwayat perilaku seksual
  • Obat-obatan yang pernah dikonsumsi, termasuk herbal dan suplemen
  • Tindakan medis yang pernah dijalani
  • Jenis vaksin yang pernah diperoleh
  • pola gaya hidup termasuk paparan terhadap zat-zat beracun tertentu, seperti rokok dan alkohol

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik sebelum program hamil termasuk serangkaian tes umum, seperti tinggi dan berat badan, penilaian distribusi lemak dan otot tubuh, kondisi kulit dan rambut serta pemeriksaan visual alat kelamin dan payudara.

Dokter juga akan mencari tanda-tanda ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti pertumbuhan rambut berlebih di wajah pada wanita yang menandakan masalah ketidakseimbangan hormon atau penurunan ukuran testis pada pria dapat menjadi tanda kekurangan testosteron. Varikokel pada testis juga dapat memengaruhi kesuburan pada sebagian pria.

3. Pemeriksaan lanjutan

Untuk memastikan kondisi kesuburan pasangan suami istri atau mencari penyebab infertilitas  dokter akan menganjurkan pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan tes genetik untuk mengetahui kemungkinan kelainan kromosom atau genetik.  

Skrining kesuburan pada pria utamanya adalah analisis sperma untuk memperoleh informasi tentang kualitas sperma dilihat dari jumlah, pergerakan, dan bentuknya. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan pada kondisi testis, epididimis, dan skrotum.

Tes kesuburan wanita meliputi pemeriksaan panggul untuk mengetahui kondisi kesehatan rahim dan saluran tuba. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan metode:

  • USG panggul
  • Hysterosalpingogram (HSG) 
  • Sonohisterogram
  • Histeroskopi
  • Laparoskopi 

Lihat juga: Rahasia Kesuburan Pria: Analisis Sperma yang Teliti

Beragam pilihan program hamil

Setelah dilakukan pemeriksaan dan evaluasi, dokter dapat menyarankan beberapa jenis program hamil yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi pasien.

1. Induksi Ovulasi

Induksi ovulasi adalah prosedur medis untuk membuat ovulasi lebih teratur serta meningkatkan jumlah sel telur yang matang setiap bulannya sehingga kemungkinan untuk hamil juga meningkat.  Metode ini umumnya diberikan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Induksi ovulasi dapat dilakukan dengan pemberian obat suntik maupun obat-obatan oral. Salah satunya clomiphene citrate yang dapat merangsang produksi hormon FSH untuk menstimulasi pematangan sel telur. 

Metode ini dimulai dengan pemberian obat kesuburan pada minggu pertama siklus menstruasi. Kondisi istri akan dipantau berkala dengan USG sehingga waktu ovulasi bisa diprediksi. Berhubungan seksual pada saat ovulasi memiiki peluang lebih besar untuk terjadi kehamilan.

2. Inseminasi buatan

Inseminasi buatan adalah program hamil dengan cara memasukkan sperma secara langsung ke rahim dengan menggunakan selang kateter.

Untuk melakukan prosedur ini, sperma suami terlebih dulu dikumpulkan dan dibawa ke laboratorium untuk memisahkan sperma yang bagus dari air mani dan sperma yang berkualitas buruk. Sperma yang bagus kemudian dimasukkan ke rahim istri yang sedang dalam masa ovulasi. 

Metode ini dapat membantu meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai saluran tuba dan membuahi sel telur. Peluang keberhasilan dari inseminasi buatan antara 10 hingga 15%.

3. In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung 

Program hamil IVFatau bayi tabung dilakukan dengan cara mengambil sel telur istri yang telah matang pada masa ovulasi, untuk dipertemukan dengan sperma suami di cawan khusus di laboratorium. Jadi, program pembuahan terjadi di luar tubuh ibu.

Umumnya dokter akan mempertemukan beberapa sel telur dan sperma. Apabila sperma berhasil membuahi sel telur dan terbentuk embrio, embrio akan dimasukkan ke dalam rahim untuk melanjutkan kehamilan di tubuh ibu. Tingkat keberhasilan program hamil bayi tabung mencapai 40-50% per siklus.

4. Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

Sama halnya dengan IVF, pada ICSI pertemuan sel telur dan sperma dilakukan di luar tubuh (di laboratorium). Hanya saja, pada ICSI akan dipilih satu sel sperma terbaik untuk dimasukkan ke dalam jarum kaca berongga dan kemudian disuntikkan langsung ke dalam pusat sel telur untuk pembuahan.

Program hamil ICSI dapat menjadi pilihan jika hanya ada sedikit sekali sel sperma dengan kualitas baik. Dokter akan memilih sperma paling baik dan sehat untuk digunakan dalam pembuahan. ICSI adalah teknik modernisasi dari program hamil bayi tabung sehingga untuk menjalankan prosedur ini memerlukan teknologi dan keahlian yang lebih tinggi.

5. Pembedahan 

Kesulitan untuk hamil juga bisa disebabkan oleh kondisi organ reproduksi yang kurang optimal. Jika demikian, pembedahan mungkin perlu dilakukan selama menjalani program hamil untuk meningkatkan kesuburan.

Terdapat beberapa jenis prosedur pembedahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan, yaitu:

  • Pembedahan untuk mengatasi tuba falopi tersumbat
  • Laparoskopi untuk membantu menemukan dan mengatasi endometriosis, kista dan penyumbatan
  • Histeroskopi untuk mengatasi fibroid, polip, atau perlengketan yang dapat berdampak pada kesuburan.

Konsultasi dokter

Baca juga: 13 Rekomendasi Dokter Program Hamil (Promil) di Jakarta Barat 

Jika Anda dan pasangan sedang mendambakan buah hati, segera lakukan pemeriksaan infertilitas dan rencanakan program kehamilan Anda dengan tim Konsultan Fertilitas & Andrologi Rumah Sakit Royal Mandaya. 

Fertility Clinic di Rumah Sakit Royal Mandaya menyediakan layanan tes kesuburan wanita dan pria. Anda dan pasangan juga bisa mengikuti program hamil 25 hari yang disusun oleh dokter konsultan fertilitas berpengalaman. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes