fbpx

Mengenal Prosedur MRI untuk Tulang dan Sendi

MRI untuk tulang dan sendi

MRI untuk tulang dan sendi adalah pemindaian dengan gelombang magnet dan radio frekuensi untuk melihat dan memeriksa kondisi tulang, sendi, dan jaringan lunak lainnya, seperti tulang rawan, otot, dan tendon. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di bagian tubuh mana pun, yang memiliki tulang dan sendi, yang diduga bermasalah.

Dibandingkan dengan teknologi pencitraan lain, seperti rontgen dan CT scan, MRI dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas tanpa paparan radiasi. 

MRI untuk tulang sendi dapat terbagi menjadi masing-masing pemeriksaan, berdasarkan area yang hendak diperiksa, seperti MRI lutut, MRI tulang panggul, MRI tulang belakang (cervical atau lumbal), atau MRI bahu.

Konsultasi dokter

Manfaat MRI untuk tulang dan sendi

Manfaat utama dari MRI untuk tulang dan sendi adalah untuk memeriksa tulang, sendi, dan jaringan lunak lainnya, seperti tulang rawan, otot, dan tendon. Biasanya, MRI untuk tulang dan sendi dapat dilakukan pasca-cedera ataupun saat mengalami kondisi abnormal yang memengaruhi tulang dan sendi, seperti tumor, deformitas tulang, dan cacat lahir.

Beberapa kondisi yang mungkin membutuhkan MRI untuk tulang dan sendi, antara lain:

  • Cedera, seperti patah tulang atau robekan pada tendon, ligamen, atau tulang rawan
  • Perubahan struktur tulang akibat pertambahan usia
  • Infeksi tulang, seperti osteomielitis
  • Tumor atau kanker tulang
  • Penyakit kongenital
  • Osteonekrosis (kematian sel-sel tulang akibat kurangnya suplai darah ke area tersebut)
  • Penyakit sumsum tulang
  • Masalah sendi degeneratif, seperti arthritis
  • Saraf kejepit atau diskus hernia (HNP) pada tulang belakang
  • Evaluasi usai prosedur bedah tulang atau sendi tertentu

Baca juga: Kenali Total Knee Replacement atau Operasi Penggantian Lutut Total 

Persiapan MRI untuk tulang dan sendi

Seperti prosedur MRI lainnya, MRI tulang dan sendi juga memiliki sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat janji untuk melakukan MRI.

MRI menggunakan medan magnet yang besar. Itu sebabnya, apabila Anda menggunakan alat kesehatan berbahan metal yang dipasang di dalam badan ataupun menjalani operasi pemasangan plat atau sekrup berbahan metal, Anda harus menginformasikannya ke dokter.

Bahan-bahan metal dapat berinteraksi dengan medan magnet yang besar. Hal ini bisa menyebabkan alat kesehatan yang Anda pakai rusak atau hasil pemeriksaan tidak akurat.

Anda perlu menginformasikan ke dokter jika Anda menggunakan atau memiliki:

  • Alat pacu jantung
  • Klip bedah aneurisma di tulang tengkorak
  • Implan koklea
  • Organ prosthesis tertentu
  • Neurostimulator
  • Beberapa jenis IUD
  • Tato ataupun tindikan di tubuh
  • Benda metal yang berada di dalam tubuh, seperti peluru, klip bedah, plat, atau jaring kawat.

Selain itu, jika Anda mengalami klaustrofobia, informasikan hal ini pada petugas. Dokter atau petugas akan memberikan Anda sedasi ringan untuk membantu lebih relaks.

Prosedur 

Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan MRI untuk tulang dan sendi:

  1. Anda akan diminta untuk mengganti baju dengan baju khusus MRI dan melepaskan semua aksesori berbahan metal, termasuk bra berkawat, jepit rambut, dan kacamata.
  2. Jika MRI dilakukan menggunakan kontras, petugas akan memasangkan jalur infus untuk menyuntikkan kontras.
  3. Anda akan diminta berbaring di meja periksa. Anda mungkin akan diberikan penutup telinga atau headphone untuk mendengarkan musik, sekaligus meredam suara bising dari mesin MRI. Meja kemudian akan terdorong masuk ke mesin MRI.
  4. Selama pemeriksaan, Anda akan diminta berbaring tidak bergerak agar gambar yang dihasilkan baik. Anda mungkin diminta menahan napas selama beberapa detik selama pemeriksaan.
  5. Jika menggunakan cairan kontras, Anda akan merasakan sensasi dingin atau tidak nyaman pada area injeksi, umumnya di tangan atau lengan.
  6. Usai pemeriksaan, meja pemeriksaan akan terdorong keluar. Jika menggunakan kontras, petugas akan melepas jarum.

Prosedur MRI biasanya berlangsung selama 30-60 menit tergantung area tulang atau sendi yang diperiksa. Pada beberapa MRI untuk tulang dan sendi, petugas juga akan memberikan koil radio frekuensi untuk mengumpulkan gelombang magnet agar gambar yang dihasilkan lebih jelas.

Biasanya, MRI apa pun, termasuk untuk tulang dan sendi, dilakukan secara rawat jalan. Artinya, Anda bisa segera pulang setelah pemeriksaan selesai dilakukan. Apabila Anda mendapatkan sedasi ringan, Anda perlu menunggu 1-2 jam sampai efeknya hilang.

Baca juga: Penyebab Lutut Bengkak dan Cara Mengobatinya 

Risiko MRI untuk tulang dan sendi

MRI tulang dan sendi tidak menggunakan radiasi. Itu sebabnya, tidak ada risiko paparan radiasi dalam menjalani pemeriksaan ini. Namun, Anda perlu menginformasikan penggunaan alat kesehatan berbahan dasar metal untuk mencegah risiko kerusakan.

Risiko lain yang mungkin muncul adalah reaksi alergi penggunaan kontras dan sensasi rasa logam di mulut. Memar di area injeksi juga bisa terjadi, tapi ini termasuk ringan.

Untuk menentukan jenis MRI tulang dan sendi serta waktu yang tepat konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter spesialis ortopedi bisa membantu Anda menentukan area yang tepat untuk MRI. 

Konsultasi dokter

Anda juga bisa mengunjungi Preventive Health Care RS Mandaya Royal untuk melakukan MRI tulang dan sendi. Buat janji lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store. 

Penanganan Osteoarthritis (OA) atau Pengapuran Sendi oleh dr. Jecky Chandra, Sp.OT, M.Kes

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes