Diabetes melitus adalah penyakit yang terjadi akibat tingginya gula darah. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikendalikan lewat penerapan pola makan dan gaya hidup sehat. Jika kadar gula darah dibiarkan tetap tinggi dalam waktu lama, diabetes bisa menyebabkan komplikasi yang mengganggu kesehatan.
Berdasarkan waktunya, komplikasi diabetes dapat dibagi menjadi dua, yaitu kronis dan akut. Kronis merupakan komplikasi yang terjadi dalam jangka waktu panjang dan bertahap. Sementara akut dapat terjadi kapan saja.
Berikut ini beberapa komplikasi diabetes melitus:
Contents
Komplikasi diabetes melitus kronis
1. Kerusakan saraf
Tingginya kadar gula dalam darah dalam waktu yang lama dapat merusak saraf dan menghalangi kemampuan otak untuk mengirim sinyal perintah ke anggota tubuh yang lain. Komplikasi diabetes melitus ini akan menurunkan fungsi indra tubuh dan pergerakan.
Baca juga: 12 Gejala Penyakit Saraf yang Penting Dikenali
2. Gangguan penglihatan
Menurunnya penglihatan merupakan salah satu komplikasi kronis dari diabetes melitus. Tingginya gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah yang ada di retina mata. Hal ini membuat suplai nutrisi yang diperlukan oleh mata berkurang sehingga membuat penglihatan menurun dan bahkan menyebabkan kebutaan.
Kabar baiknya, jika dideteksi lebih awal maka kebutaan bisa dihindari lewat penanganan medis.
3. Masalah gusi dan mulut
Tingginya kadar gula darah dalam tubuh menyebabkan peningkatan gula dalam air liur. Hal ini menjadi tempat berkembang biak ideal bagi bakteri yang menghasilkan asam yang menyerang lapisan email gigi dan merusak gusi. Pembuluh darah di gusi juga dapat rusak, sehingga gusi lebih rentan terhadap infeksi.
4. Masalah seksual pada wanita
Kerusakan pada pembuluh darah dan saraf dapat membatasi jumlah darah yang mengalir ke organ seksual sehingga wanita bisa mengalami penurunan kepuasan seksual. Selain itu tingginya kadar gula darah meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
5. Masalah seksual pada pria
Gangguan seksual pada pria juga menjadi salah satu komplikasi diabetes melitus. Diabetes dapat merusak pembuluh darah, termasuk mengganggu aliran darah menuju penis.
Jumlah darah yang mengalir ke organ seksual Anda dapat terbatas akibat pembuluh darah yang rusak oleh kadar gula tinggi menyebabkan pria sulit terangsang. Hal ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
6. Amputasi kaki
Akibat gula darah yang tinggi, penderita diabetes lebih mudah terluka dan memiliki waktu yang lebih lama sembuh dari luka dibandingkan orang tanpa diabetes. Luka diabetes lebih umum terjadi di daerah kaki. Bila dibiarkan tanpa perawatan hal ini bisa berujung pada pembusukan kaki dan harus diamputasi.
Lihat juga: Hindari Amputasi Kaki Total, Pasien Diabetes Lakukan Pemasangan Stent di Mandaya Royal Hospital Puri
7. Stroke
Penderita diabetes rentan mengalami stroke karena rusaknya pembuluh darah akibat kadar gula yang tinggi.
8. Serangan jantung
Salah satu bahaya diabetes adalah dapat menyebabkan serangan jantung. Hal ini terjadi karena orang yang punya diabetes lebih berisiko memiliki hipertensi dan kadar kolesterol tinggi.
Selain itu, kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol juga menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf yang mengatur jantung dan pembuluh darah. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan serangan jantung pada pasien diabetes.
9. Risiko kanker
Komplikasi diabetes melitus yang perlu diwaspadai adalah meningkatnya risiko kanker. Dan beberapa pengobatan kanker dapat memengaruhi diabetes Anda dan membuat kadar gula darah lebih sulit dikendalikan.
Komplikasi diabetes melitus akut
- Hipoglikemia: rendahnya kadar gula darah dalam tubuh
- Hiperglikemia: tingginya kadar gula darah dalam tubuh
- Hyperosmolar Hyperglycaemic State (HHS): Dehidrasi parah yang disebabkan oleh kadar gula darah yang sangat tinggi. Umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2
- Diabetic ketoacidosis (DKA): keadaan darurat yang mengancam jiwa ketika tubuh kekurangan insulin dan kadar gula darah yang tinggi menyebabkan penumpukan keton. Komplikasi diabetes ini lebih umum dialami oleh penderita diabetes tipe 1
Baca juga: Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2 yang Wajib Anda Tahu
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda adalah penderita diabetes, Anda sebaiknya rutin berkonsultasi dengan dokter agar diabetes dapat dikelola dan tidak menyebabkan komplikasi. Umumnya, Anda perlu rutin berkonsultasi ke dokter sekitar 1-2 bulan sekali.
Hal itu dilakukan untuk memantau kondisi kadar gula darah dan mengevaluasi pengobatan diabetes. Sekaligus memantau kondisi lain untuk mencegah komplikasi diabetes.
Jangan ragu juga untuk berkonsultasi di Mandaya Hospital. Di Mandaya Hospital, diabetes Anda akan ditangani oleh dokter yang berpengalaman. Pusat Diabetes & Tiroid kami sering memberikan pelayanan terbaik untuk pasien diabetes.
Selain itu Mandaya Hospital memiliki diabetes club untuk membantu pasien menjaga kesehatannya.
Lihat juga: Testimoni Pasien Diabetes Mampu Berhenti dari Ketergantungan Obat
Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.