fbpx

Lordosis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Lordosis

Lordosis adalah kondisi ketika tulang belakang bagian bawah atau leher melengkung ke depan. Sebenarnya, lengkungan tulang belakang adalah hal yang normal. Terdapat tiga lengkungan alami di tulang belakang yang dapat membantu menyerap guncangan, menopang kepala, menjaga postur, dan kestabilan tubuh

Namun, jika lengkungan terjadi secara berlebihan, kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit pada tulang belakang. Melengkungnya kurva lordosis secara berlebihan menyebabkan hiperlordosis. Lengkungan yang terlalu berat mungkin saja membutuhkan operasi.

Pengertian lordosis

Lordosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tulang belakang di bagian leher dan punggung bawah yang melengkung ke depan. Kondisi ini sebenarnya normal. Lordosis normal pada tulang belakang leher (servikal) memiliki kurva 30-40 derajat, sementara pada tulang punggung bawah (lumbal) lengkungan normal memiliki kurva 40 hingga 60 derajat

Saat kurva lordosis terlalu dalam, kondisi ini disebut hiperlordosis. Hiperlordosis terjadi ketika tulang belakang terlalu melengkung ke depan dan membuat postur tubuh menjadi tidak sejajar.

Konsultasi dokter

Tipe lordosis

Berdasarkan bagian tulang belakang yang terdampak, lordosis terbagi menjadi 2 tipe:

  1. Lordosis punggung bawah: Lengkungan berlebihan pada bagian punggung bawah atau disebut dengan lumbal. Sebagian besar kasus lordosis terjadi pada punggung bagian bawah. Biasanya, seseorang dengan lordosis lumbal dapat memiliki keluhan nyeri pada area punggung bawah.
  2. Lordosis leher: Lengkungan berlebihan pada bagian leher atau tulang servikal. Kondisi ini lebih jarang terjadi dibandingkan lordosis pada lumbal. Leher yang mengalami lordosis berat bisa menyebabkan kepala tampak lebih maju. Kondisi ini dapat menekan saraf atau tulang belakang sehingga menyebabkan otot bekerja lebih keras, yang berujung pada nyeri leher, kejang, atau mobilitas terhambat.

Selain dari lokasi terjadinya, jenis-jenis lordosis juga dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu::

  1. Lordosis postur: Disebabkan oleh masalah postur yang umumnya akibat kelebihan berat badan serta otot perut dan punggung yang lemah.
  2. Lordosis bawaan/trauma: Cacat bawaan pada bagian sambungan lumbal juga dapat menyebabkan masalah tumbuh kembang sehingga menyebabkan lordosis. Selain itu, trauma atau cedera pada sambungan tulang belakang juga dapat menyebabkan kerusakan dan nyeri lumbal. 
  3. Hiperlordosis pasca-perasi laminektomi: Lordosis terjadi setelah menjalani laminektomi (prosedur menghilangkan tekanan pada saraf tulang belakang) yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak stabil dan meningkatkan derajat kurva.
  4. Lordosis Neuromuskular: Berbagai kondisi atau gangguan kesehatan saraf dan otot yang menyebabkan masalah pada kelengkungan tulang belakang.
  5. Lordosis Sekunder akibat Kontraktur Fleksi Pinggul: Kekakuan pada sendi pinggul menyebabkan tulang belakang tertarik keluar dari jalurnya. Kekakuan dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, atau beragam gangguan otot lainnya.

Baca juga: Rekomendasi Dokter Skoliosis Anak dan Pilihan Pengobatan yang Direkomendasikan 

Penyebab lordosis

Kebanyakan kasus lordosis, khususnya yang terjadi pada anak-anak, bersifat idiopatik alias tidak diketahui sebabnya. Namun orang dengan kondisi medis tertentu, seperti masalah pada otot dan tulang belakang, dapat berisiko mengalami lordosis.

Beberapa gangguan kesehatan yang dapat menjadi penyebab lordosis antara lain di bawah ini:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Discitis, peradangan ruang diskus invertebralis
  • Spondilolistesis, kondisi saat salah satu ruas tulang belakang tergelincir keluar dari posisi yang benar ke tulang di bawahnya
  • Achondroplasia, gangguan pertumbuhan tulang yang menyebabkan jenis dwarfisme paling umum
  • Osteoporosis
  • Osteosarkoma
  • Distrofi otot
  • Kifosis, tulang belakang atas melengkung berlebihan ke arah belakang
  • Ensefalopati statis, gangguan fungsi otak permanen
  • Kelainan genetik

Wanita hamil juga lebih mungkin mengalami lordosis di punggung bawah akibat beban pada perut yang lebih besar. Namun, kondisi ini tidak akan mempengaruhi kesehatan janin. 

Gejala lordosis

Biasanya lordosis tidak menyebabkan gejala fisik, tetapi dapat diamati dari perubahan postur tubuh.

  • Kepala dan leher tampak condong ke depan dari biasanya
  • Pinggul terdorong ke depan
  • Bokong terlihat lebih menonjol
  • Saat berbaring di permukaan yang rata, terdapat ruang ekstra di antara punggung bawah dan alas 

Lordosis dengan kelengkungan kurva lebih parah dapat menyebabkan nyeri leher atau nyeri punggung bawah dan membuat Anda sulit bergerak seperti biasanya. Hal ini dikarenakan otot dan tendon bekerja lebih keras untuk mendukung tulang. 

Gejala lain dari lordosis berat yang mungkin dialami meliputi:

  • Mati rasa pada area kaki atau tangan
  • Sensasi kesemutan 
  • Kelemahan anggota gerak
  • Sulit menahan buang air kecil

Baca juga: 7 Penyebab Tulang Belakang Sakit Saat Membungkuk 

Diagnosis lordosis

Untuk mendiagnosis lordosis dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat postur dan kelengkungan pada tulang belakang. Dokter juga akan memeriksa fleksibilitas dari tulang punggung Anda, apakah lengkungan kembali ke posisi semula dengan lancar saat Anda melakukan perubahan gerakan dari membungkuk ke posisi tegak.

Jika dokter menemukan adanya tanda-tanda lordosis pada punggung, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani serangkaian tes pencitraan, seperti tes sinar-X, MRI, atau CT-scan.

Dokter mungkin juga akan meminta tes lain untuk menyingkirkan atau memastikan kemungkinan penyakit lain yang menjadi penyebab lordosis.

Konsultasi dokter

Pengobatan lordosis

Jika derajat lengkungan lordosis ringan, tidak memengaruhi fleksibilitas tulang punggung, dan tidak menyebabkan keluhan fisik yang mengganggu, kondisi ini biasanya tidak perlu perawatan medis. 

Anak-anak dengan lordosis ringan biasanya kondisinya dapat semakin membaik seiring bertambahnya usia dan menjaga postur tubuh yang baik.

Tetapi jika lordosis disertai kekakuan tulang punggung dan gejala fisik yang mengganggu, Anda mungkin memerlukan perawatan berupa:

  • Terapi fisik untuk memperkuat tulang belakang dan meningkatkan rentang gerak yang dilakukan beberapa kali dalam seminggu
  • Obat anti-inflamasi untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan
  • Penyangga punggung (brace) untuk mencegah kelengkungan semakin buruk, khususnya pada anak-anak dan remaja
  • Dalam kasus lordosis yang sangat berat, mungkin harus dilakukan pembedahan agar masalah neurologis tidak bertambah parah.

Jika lordosis berkaitan dengan penyakit neuromuskular atau menyebabkan masalah pada kemampuan berjalan, berdiri, atau mengontrol buang air besar dan buang air kecil, maka segera periksakan kondisi Anda ke dokter saraf dan tulang belakang.

Lihat juga: Testimoni Pasien Saraf Kejepit (HNP) Usia 77 Tahun Operasi ArthroSpine – dr. Christian Ariono Sp.BS

Pusat Penangan Penyakit Saraf dan Otot Rumah Sakit Mandaya Royal Puri memiliki berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk menangani gangguan neuromuskular di satu tempat yang sama, mulai dari laboratorium yang bisa menerima pemeriksaan genetik, hingga mesin EMG dengan fitur lengkap yang dapat mendeteksi gangguan saraf dan otot secara lebih rinci dan tepat. 

Selain itu Rumah Sakit Mandaya memiliki layanan rehabilitasi medik untuk membantu pasien mengembalikan fungsi ototnya.

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes