Salah satu milestone perkembangan anak dapat dilihat dari kemampuannya berbicara, berbahasa, dan berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya. Sayangnya, pada beberapa kasus dapat terjadi speech delay pada anak. Kondisi ini dapat terjadi karena pola asuh dan beberapa masalah kesehatan, sehingga memicu anak mengalami keterlambatan bicara.
Contents
Apa itu speech delay pada anak?
Speech delay pada anak adalah kondisi keterlambatan kemampuan bicara pada anak. Anak Anda disebut mengalami speech delay jika pada usia tertentu tidak dapat mampu mencapai milestone tahapan perkembangan sesuai dengan usianya.
Keterlambatan bicara dan berbahasa pada anak merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang pada anak yang cukup umum terjadi. Kondisi ini bisa menyebabkan anak kesulitan berkomunikasi secara verbal ataupun memahami bahasa yang digunakan orang lain.
Gejala speech delay
Perkembangan bahasa anak sebenarnya sudah dimulai sejak dini, yakni sejak awal kelahirannya. Pada bulan-bulan awal sampai 6 bulan, anak akan mulai melakukan cooing, yakni mengeluarkan suara dengan satu suku kata, seperti “ah” atau “uh”.
Seiring usianya, kemampuannya akan bertambah, misalnya dapat mengucapkan dua suku kata, alias babbling (ma-ma, pa-pa) pada usia 6 bulan. Selain itu, perbendaharaan katanya juga akan semakin banyak dan dapat diajak berkomunikasi.
Anak yang mengalami speech delay biasanya akan terlambat pada tahapan-tahapan itu. Beberapa tanda anak Anda mengalami speech delay antara lain:
- Tidak babbling meski sudah berusia 15 bulan
- Tidak berbicara satu kata pun pada usia 2 tahun
- Tidak mampu merangkai kalimat pendek pada usia 3 tahun
- Kesulitan mengikuti instruksi
- Pelafalan dan artikulasi yang buruk
- Kesulitan menyusun kata-kata menjadi kalimat
- Menghilangkan kata-kata dari sebuah kalimat
Lihat Juga: Tips Tangani Speech Delay Anak Bersama Dokter Anak Konsultan Neurologi
Penyebab speech delay pada anak
Terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan speech delay, antara lain:
- Masalah pada langit-langit mulut atau lidah sehingga anak kesulitan untuk membentuk kata atau kalimat.
- Masalah pendengaran, yang membuat anak kesulitan meniru kata-kata yang diucapkan orang lain karena tidak dapat mendengar dan mengetahui seperti apa bunyinya.
- Masalah oromotor, yakni bagian otak yang bertanggung jawab pada kemampuan berbicara anak sehingga menyebabkan koordinasi bibir, lidah, dan rahang untuk membuat suara jadi lebih sulit.
- Autisme. Meski tidak selalu, anak yang mengalami autisme juga cenderung mengalami keterlambatan bicara.
- Disabilitas intelektual, atau gangguan belajar, seperti disleksia, dapat menyebabkan anak terlambat bicara.
- Kurangnya rangsangan atau jarang diajak berbicara (anak dengan masalah pengabaian) cenderung mengalami keterlambatan bicara.
- Masalah saraf pada anak, seperti cerebral palsy juga menyebabkan anak terlambat bicara.
- Penggunaan gadget yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko anak mengalami speech delay.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis apakah anak Anda benar mengalami keterlambatan bicara, Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang. Terdapat beberapa hal yang akan diperiksa untuk memastikan diagnosis, yaitu:
- Menilai kemampuan pemahaman anak Anda
- Menilai kemampuan anak Anda dalam mengatakan sesuatu
- Perkembangan suara dan kejelasan berbicara
- Status oromotor anak, seperti struktur rongga mulut, termasuk bagaimana kemampuan makannya
Baca juga: Macam-Macam Gangguan Motorik Anak dan Ciri-Ciri yang Perlu Diwaspadai
Penanganan terlambat bicara pada anak
Cara utama dalam mengatasi masalah speech delay pada anak adalah dengan melakukan terapi wicara, terutama jika penyebabnya adalah masalah tumbuh kembang.
Namun, jika ada masalah kesehatan lain yang menyebabkan anak Anda terlambat bicara, dokter akan mengobati penyebabnya sehingga anak bisa mengucapkan atau mendengarkan kata-kata dengan lebih baik.
Jika disebabkan oleh masalah kesehatan, beberapa cara mengatasi speech delay pada anak, antara lain:
- Mengobati masalah pendengaran
- Memperbaiki struktur atau anatomi mulut atau lidah
- Terapi okupasi
- Terapi fisik
- Terapi analisis perilaku terapan
- Mengobati masalah saraf anak
Baca juga: Penyebab Anak Jalan Jinjit dan Penanganannya
Bisakah keterlambatan bicara disembuhkan?
Anak yang mengalami speech delay tentu saja dapat memiliki kemampuan bicara dan berbahasa layaknya orang lain. Terlebih jika terapi dilakukan sejak dini.
Akan tetapi, terapi saja mungkin tidak cukup. Orang tua juga perlu memberikan stimulus dan mendorong anak untuk belajar berbicara dan berbahasa. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua, antara lain:
- Focus on communication. Talk with your baby, sing, and encourage imitation of sounds and gestures.
- Sering mengajak bicara anak dengan bahasa dan artikulasi yang benar (hindari menggunakan bahasa bayi)
- Gunakan bahasa tubuh dan tunjuk benda yang Anda maksud ketika berbicara dengan anak
- Bacakan buku cerita untuk anak
- Bernyanyi lagu sederhana yang mudah diulang
- Berikan perhatian penuh saat berbicara dengannya
- Mengulang kata-kata yang benar untuk mengoreksinya
- Jangan menjawab pertanyaan yang diajukan orang lain untuk anak
- Ajak anak berinteraksi dengan anak lain yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik
Tanda-tanda anak mengalami keterlambatan bicara sudah mulai muncul saat usia 6 bulan. Namun, setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda.
Anda perlu waspada ketika anak yang tadinya dapat berbicara kemudian mengalami kemunduran dalam kemampuan berbicara. Sebab, ini bisa jadi tanda-tanda autisme pada anak.
Konsultasikan anak Anda secara rutin ke dokter spesialis anak untuk mengenali sejak dini tanda-tanda speech delay atau gangguan tumbuh kembang lainnya.
Dokter speech delay anak Mandaya Royal Hospital Puri
Hubungi kami melalui Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store untuk membuat janji temu, memantau antrean, dan konsultasi yang lebih nyaman.