fbpx

Ataksia

Ataksia adalah salah satu kelainan saraf langka yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan koordinasi dan sulit mengendalikan gerakan otot. Akibatnya, mereka akan mengalami masalah keseimbangan dan bergerak secara kikuk. Selain masalah gerak tubuh yang kurang terkoordinasi, orang yang mengalami ataksia juga bisa mengalami masalah berjalan, berbicara, dan gerakan mata.

Ataksia dapat terjadi sebagai kondisi tunggal ataupun sebagai gejala dari penyakit saraf lainnya. Tergantung apa penyebabnya, kondisi ini mungkin dapat disembuhkan.

Jenis Ataksia

Terdapat beberapa penyebab ataksia tergantung dari area yang mengalami kerusakan, yaitu:

  1. Ataksia serebral: Jenis ataksia yang paling umum karena terjadi kerusakan pada otak kecil.
  2. Ataksia sensorik: Jenis ataksia yang terjadi akibat kerusakan saraf perifer atau sumsum tulang belakang sehingga mengganggu kemampuan tubuh merasakan posisi dan gerak. Orang yang mengalami ataksia sensorik sering merasa limbung saat berjalan.
  3. Ataksia vestibular: Ataksia disebabkan oleh masalah sistem vestibular, yakni sistem yang bertugas menjaga keseimbangan tubuh yang ada di telinga bagian dalam. Selain kehilangan orientasi, orang yang mengalami ataksia jenis ini juga dapat mengalami pusing berputar.

Penyebab Ataksia

Penyebab utama ataksia adalah adanya kerusakan pada bagian otak yang bernama cerebellum, alias otak kecil. Ini adalah bagian otak yang mengatur keseimbangan dan koordinasi gerak. 

Kerusakan ini dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:

  • Ataksia genetika: Terjadi karena mutasi genetik yang diturunkan dalam keluarga
  • Ataksia sporadis: Ataksia yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya karena degenerasi otak ataupun mutasi gen secara tiba-tiba
  • Ataksia yang didapat (acquired) akibat kondisi yang menyebabkan kerusakan otak, seperti infeksi tertentu, penyalahgunaan alkohol, stroke, cedera otak, atau tumor otak.

Gejala Ataksia

Gejala ataksia biasanya bervariasi tergantung dari jenis yang dialaminya. Namun, secara umum, gejala ataksia adalah:

  • Kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan
  • Tremor atau gemetar pada tangan
  • Kesulitan berbicara atau suara yang tidak jelas
  • Masalah koordinasi tangan 
  • Berjalan limbung atau dengan kaki yang terbuka lebar
  • Memiliki masalah motorik halus, seperti kesulitan menulis, mengancing baju, dan makan
  • Gerakan mata yang tidak terkontrol
  • Kesulitan menelan (disfagia)

Gejala ataksia biasanya dapat memburuk dari waktu ke waktu. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup yang signifikan.

Bisakah Ataksia Disembuhkan? 

Sayangnya, ataksia terutama yang diturunkan atau akibat genetik tidak dapat disembuhkan. Namun, beberapa jenis ataksia bisa diatasi dengan mengobati penyebabnya. Misalnya, jika ataksia terjadi karena kekurangan vitamin tertentu, seperti vitamin B12, pemberian vitamin ini dapat membantu menghilangkan gejalanya.

Diagnosis 

Untuk mendiagnosis ataksia, dokter spesialis saraf dapat melakukan beberapa pemeriksaan. Dokter saraf juga dapat bekerja sama dengan dokter spesialis THT untuk mencari tahu penyebab masalah keseimbangan yang Anda alami untuk memastikan diagnosis.

Terdapat beberapa tes penunjang yang dapat dilakukan, seperti:

  • CT scan atau MRI otak
  • Tes darah untuk melihat paparan racun yang mungkin menyebabkan ataksia
  • Tes urine
  • Tes genetik
  • Pungsi lumbal

Seperti yang sudah disebutkan, ataksia yang diturunkan tidak dapat disembuhkan. Artinya, pengobatan yang dilakukan berfokus untuk membantu orang yang mengalaminya dapat berfungsi dengan lebih baik.

Selain itu, pengobatan ataksia akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Berikut ini adalah beberapa opsi untuk menangani ataksia:

  • Fisioterapi, untuk membantu meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot.
  • Terapi okupasi, bagian dari fisioterapi yang membantu pasien agar lebih mandiri dalam tugas sehari-hari.
  • Terapi wicara, untuk membantu meningkatkan kemampuan bicara.
  • Obat-obatan, dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat diberikan untuk mengatasi gejala spesifik, seperti tremor atau kekakuan otot.
  • Penggunaan alat bantu, untuk membantu pasien berjalan lebih mudah.

Selain itu, Anda mungkin perlu melakukan beberapa penyesuaian di dalam rumah agar lebih aman dan mudah diakses.

Cara Mencegah Penyakit Ataksia

Tidak semua jenis ataksia dapat dicegah. Namun utamanya, untuk ataksia yang didapatkan, ada beberapa cara mencegah yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  • Membatasi konsumsi alkohol atau berhenti sama sekali untuk mencegah keracunan alkohol
  • Menggunakan helm dan sabuk pengaman saat berkendara untuk mencegah trauma atau cedera kepala
  • Hindari penyalahgunaan obat terlarang karena dapat menyebabkan kerusakan otak
  • Tidur cukup untuk membantu pemulihan otak 
  • Menjaga kesehatan tubuh secara umum untuk menghindari infeksi
  • Menjaga berat badan ideal
  • Menghindari paparan bahan kimia berbahaya
  • Mencukupi kebutuhan vitamin, seperti vitamin B12

Tergantung jenisnya, ataksia adalah penyakit saraf yang dapat terjadi pada anak ataupun dewasa. Sebagai gejala penyakit lain, ataksia mungkin umum terjadi. Akan tetapi, sebagai penyakit tunggal, ataksia sangat jarang terjadi. Gejalanya umumnya muncul pada saat usia 25 tahun.

Untuk itu, bila Anda khawatir akan gejala yang Anda alami, konsultasikanlah ke dokter spesialis saraf. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter saraf terbaik kami di Brain-Spine-Pain Clinic Mandaya Royal Hospital.

Bila Anda curiga hal ini terjadi pada anak, Anda juga dapat mengunjungi Children’s Clinic kami untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf anak terbaik yang kami miliki untuk masalah kesehatan anak Anda. 

Artikel

Des 26, 2024

RS Mandaya Royal Puri Miliki Plasmaferesis atau Cuci Plasma Darah Untuk Pasien Autoimun

Artikel

Des 09, 2024

Mengenal Plasmapheresis, Terapi untuk Autoimun Myasthenia Gravis hingga Guillaine Barre Syndrome

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes