fbpx

Mengenal Myasthenia Gravis Bersama dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K (K)

Myasthenia Gravis atau miastenia gravis (MG) adalah penyakit autoimun yang memengaruhi kekuatan otot dan menyebabkan kelemahan yang fluktuatif. Dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K. (K), seorang spesialis neurologi konsultan subspesialisasi neuromuskular, neurofisiologi klinik, dan epilepsi di Rumah Sakit Mandaya Royal Hospital Puri, menjelaskan bahwa kondisi ini menyerang celah antara saraf tepi dan otot, yang dikenal sebagai tautan neuromuskular.

Pada myasthenia gravis, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang reseptor di tautan neuromuskular. Hal ini mengakibatkan gangguan transmisi sinyal dari saraf ke otot, menyebabkan kelemahan otot yang khas.

Konsultasi dokter

Penyebab dan Faktor Risiko 

Myasthenia gravis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel tubuh sendiri. Para peneliti belum sepenuhnya memahami penyebab pasti kondisi ini. Beberapa studi menunjukkan bahwa sel-sel sistem kekebalan tertentu di kelenjar timus mengalami kesulitan dalam membedakan antara ancaman bagi tubuh (seperti bakteri atau virus) dan komponen tubuh yang sehat.

Sementara itu, myasthenia gravis kongenital disebabkan oleh perubahan genetik, sedangkan myasthenia gravis neonatal terjadi akibat antibodi yang diturunkan dari ibu hamil kepada janin selama masa kehamilan.

Gejala myasthenia gravis

gejala miastenia gravis kelopak mata turun
Gejala myasthenia gravis, kelopak mata turun

dr. Luh Ari Indrawati menekankan bahwa gejala penyakit ini dapat bervariasi, namun umumnya meliputi:

1. Kelemahan otot, terutama pada:

  • Otot mata (ptosis dan diplopia)
  • Otot bulbar (kesulitan menelan dan berbicara)
  • Otot proksimal ekstremitas dan leher

2. Fatigabilitas – gejala memburuk dengan aktivitas dan membaik dengan istirahat

4. Fluktuasi gejala sepanjang hari, biasanya memburuk pada sore hari

5. Eksaserbasi gejala saat terpapar suhu panas atau stress

Konsultasi dokter

Baca Juga: Apakah Myasthenia Gravis Bisa Sembuh Total? Ini Penjelasannya

Diagnosis myasthenia gravis

Untuk mendiagnosis myasthenia gravis, dr. Luh Ari Indrawati merekomendasikan serangkaian pemeriksaan:

  1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti
  2. Tes Watenberg (melirik ke atas untuk melihat penurunan kelopak mata)
  3. Repetitive nerve stimulation atau single-fiber EMG
  4. Pemeriksaan antibodi (anti-reseptor asetilkolin, LRP4, atau anti-MuSK)
  5. Pencitraan rongga dada (MRI atau CT scan) untuk memeriksa timus

Pengobatan myasthenia gravis

dr. Luh Ari Indrawati menjelaskan bahwa pengobatan myasthenia gravis bersifat individual dan dapat mencakup:

  1. Pyridostigmine – inhibitor kolinesterase untuk meningkatkan transmisi neuromuskular
  2. Imunosupresan (misalnya prednisone, azathioprine, mycophenolate mofetil)
  3. Terapi penyelamatan untuk krisis miastenik:
    • Plasmaferesis
    • Intravenous immunoglobulin (IVIG)
  4. Thymectomy pada kasus tertentu

Tips hidup dengan myasthenia gravis

Berdasarkan pengalaman klinisnya, dr. Luh Ari Indrawati menyarankan:

  1. Minum obat secara teratur dan sesuai petunjuk dokter
  2. Kenali dan laporkan efek samping obat
  3. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat baru
  4. Hindari pemicu yang dapat memperburuk gejala (misalnya, suhu panas, stress)
  5. Atur aktivitas dan istirahat yang cukup
  6. Bergabung dengan grup dukungan pasien myasthenia gravis

Konsultasi dokter

Dokter ahli myasthenia gravis di RS Mandaya Royal Puri

dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K.(K) merupakan dokter spesialis saraf yang memiliki keahlian mendalam dalam bidang neurofisiologi klinik, gangguan neuromuskular (otot dan saraf), serta epilepsi. Beliau menempuh pendidikan dokter umum dan spesialis saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, lalu melanjutkan program Fellowship di bidang Neuromuscular Diseases di Department of Neuromuscular, National Center of Neurology and Psychiatry, Tokyo, Jepang.

Selain itu, dr. Luh juga menjabat sebagai Konsultan Neurofisiologi Klinik dari Indonesian Neurology College dan memiliki sertifikasi sebagai Qualified Electroencephalographer dari ASEPA-ASNA EEG Examination Board, Singapura.

Dengan latar belakang akademik dan pengalaman klinis bertaraf internasional, dr. Luh memiliki kompetensi tinggi dalam menangani berbagai penyakit yang berkaitan dengan otot dan saraf, seperti myasthenia gravis, distrofi otot, neuropati, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, hingga demensia. Beliau juga berfokus pada pemeriksaan dan terapi berbasis neurofisiologi untuk memberikan diagnosis yang tepat serta perawatan yang lebih personal bagi setiap pasien.

dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K.(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Kamis: 14.00 – 18.00 WIB
  • Sabtu: 14.00 – 18.00 WIB.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan myasthenia gravis, segera konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes