Lutut sakit saat ditekuk bisa menandakan adanya cedera atau penyakit yang menyerang bagian-bagian lutut seperti ligamen, tendon, otot, dan tulang sendi. Gejala yang dirasakan bisa bervariasi tergantung penyebab, area yang terkena, dan tingkat keparahannya.
Contents
Penyebab lutut sakit saat ditekuk
Setelah penggunaan dalam jangka waktu lama, lutut dapat mengalami pengikisan dan kerusakan secara alami, sehingga mengalami peradangan dan terasa nyeri. Lutut juga dapat terasa sakit jika posisi duduk salah, duduk terlalu lama atau cedera akibat tidak berhati-hati dalam beraktivitas.
Berikut beberapa penyebab umum lutut sakit saat ditekuk.
1. Arthritis (radang sendi)
Penyakit arthritis adalah kondisi radang pada persendian dengan gejala utama berupa pembengkakan dan nyeri. Ada dua jenis arthritis yang paling sering menyebabkan lutut sakit saat ditekuk, yaitu:
- Osteroarthritis
Osteoartritis atau pengapuran sendi adalah penyakit arthritis yang paling sering terjadi di lutut. Kondisi ini muncul saat tulang rawan (kartilago) pada persendian mengalami aus dan penipisan akibat pemakaian dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan kerusakan ligamen, lapisan lemak, dan jaringan pelapis sendi. Akibatnya, sendi terasa nyeri, bengkak, kaku dan sulit digerakkan.
- Rheumatoid arthritis (RA)
Kondisi ini dikenal juga dengan rematik dan merupakan penyakit autoimun dimana sistem imun mengalami gangguan sehingga menyerang lapisan sinovium sendi. Kondisi ini menyebabkan sendi meradang dan bengkak.
2. Bursitis
Tekanan berulang pada lutut dapat memicu peradangan pada bursa, kantong berisi cairan pelumas yang ada di sendi. Gejala bursitis antara lain lutut sakit saat ditekuk, terasa kaku, bengkak atau kemerahan dan terjadi infeksi pada tulang sekitar lutut.
3. Tendinitis
Peradangan pada tendon, yaitu jaringan penghubung antara otot dan sendi, di sekitar sendi lutut yang dapat menyebabkan lutut terasa nyeri saat ditekuk.
- Tendinitis hamstring menyebabkan nyeri pada bagian belakang paha dan belakang lutut saat ditekuk.
- Tendinitis patella terasa di bagian depan lutut atau di dasar tempurung lutut dengan rasa nyeri yang sangat tajam saat ditekuk.
- Tendinitis paha depan menyebabkan nyeri di atas atau di depan tempurung lutut.
4. Meniskus robek
Meniskus adalah bantalan tulang rawan antara tulang paha dan tulang kering. Meniskus dapat rusak atau robek akibat tekanan atau putaran sendi lutut saat beraktivitas.
5. Sindrom patellofemoral
Sindrom patellofemoral adalah nyeri di sekitar tempurung lutut (patela) akibat kerusakan jaringan lunak. Kondisi ini dapat disebabkan karena kelelahan berolahraga, cedera hamstring, bentuk lutut tidak normal, tempurung lutut tidak bergerak dengan benar serta cedera saat berolahraga.
Saat mengalami sindrom patellofemoral, lutut dapat terasa sakit saat ditekuk atau diluruskan, saat duduk, beranjak berdiri atau setelah duduk terlalu lama.
6. Cedera
Cedera pada sendi atau ligamen lutut dapat menyebabkan lutut menjadi bengkak, terasa nyeri yang tajam, sulit digerakkan dan juga sakit saat ditekuk.
7. Kista baker
Kista baker adalah benjolan berisi cairan sendi (sinovial) berlebih yang tumbuh di belakang lutut sehingga menyebabkan bengkak dan nyeri. Kondisi ini dapat semakin parah saat beraktivitas. Nyeri lutut akibat kista baker dapat terasa seperti sendi yang tegang dan kaku saat ditekuk atau diluruskan.
Pemeriksaan lutut yang perlu dilakukan
Sebagian kondisi nyeri lutut terbilang ringan dan dapat pulih sendiri. Tetapi jika nyeri lutut bertahan lebih dari dua hari atau mengalami bengkak, segera pergi ke dokter agar penyebab nyeri lutut bisa didiagnosis secara tepat.
Pemeriksaan lutut yang perlu dilakukan untuk diagnosis penyebab nyeri dapat terdiri dari metode berikut.
- Pemeriksaan riwayat kesehatan.
- Pemeriksaan fisik termasuk kondisi pembengkakan, ketidakstabilan dan tanda peradangan pada lutut.
- Tes pencitraan, termasuk rontgen, pemindaian MRI, CT scan.
- Tes darah untuk memeriksa tanda-tanda gangguan kesehatan lain penyebab peradangan sendi.
- Tes cairan sendi
- Prosedur arthroscopy, memasukkan selang optik kecil ke dalam sendi untuk mengambil gambar yang diproyeksikan ke layar.
- Pemindaian tulang radionuklida. Pencitraan dengan menyuntikkan sejumlah kecil bahan radioaktif ke dalam aliran darah pasien untuk dideteksi oleh pemindai.
Cara mengatasi lutut sakit saat ditekuk
Pengobatan nyeri lutut perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi lutut sakit saat ditekuk.
1. Perawatan mandiri untuk nyeri lutut
- Istirahatkan bagian yang sakit dan jangan melakukan aktivitas pemicu nyeri lutut.
- Kompres dingin pada bagian lutut yang sakit selama 15 sampai 20 menit sebanyak satu jam sekali pada hari pertama nyeri lutut. Lakukan cara ini 3-4 jam sekali pada hari berikutnya.
- Pasang kompresi pada lutut untuk mencegah pembengkakan dengan tekanan yang cukup.
- Angkat kaki lebih tinggi dari dada untuk meredakan pembengkakan dan mengurangi rasa sakit.
2. Terapi fisik
Beberapa kondisi nyeri lutut dapat membaik dengan terapi fisik yang dapat membantu memperkuat otot-otot penopang lutut.
3. Pemberian obat-obatan
Obat-obatan seperti NSAIDs dan kortikosteroid digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan pada lutut. Obat tertentu juga dapat diberikan jika nyeri lutut dipicu kondisi kesehatan lain, misalnya asam urat.
4. Operasi lutut
Jika sakit lutut tidak kunjung membaik setelah menjalani pengobatan, Anda mungkin akan disarankan untuk menjalani operasi penggantian lutut (arthroplasti). Tergantung penyebab nyeri lutut dan bagian lutut yang rusak, dokter dapat menyarankan penggantian lutut sebagian atau penggantian lutut total.
Tonton: Pasien 68 Tahun Kembali Berjalan Setelah Operasi Ganti Lutut
Dengan memeriksakan diri ke dokter, gangguan penyebab lutut sakit saat ditekuk dapat diatasi dengan cepat dan aman. Segera kunjungi orthopedic and movement center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan rencana pengobatan terbaik dari dokter ahli ortopedi berpengalaman dan bersertifikat internasional.
Tim Dokter Spesialis Orthopedi Subspesialis Lutut dan Pinggul
Rumah Sakit Mandaya menggunakan metode terbaru ERAS sehingga Anda dapat beraktivitas lebih cepat pasca operasi. Selain itu, fasilitas rehab medik yang canggih berupa Teknologi Robotik Movement Center, membuat Anda dapat kembali bergerak lebih cepat.
Sekarang konsultasi lebih mudah dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mengatur kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.