fbpx

Mandaya Royal Hospital Puri Punya Jenis Alat Pacu Jantung Terlengkap di Dunia

Aritmia adalah gangguan yang terjadi saat sinyal listrik yang normalnya berfungsi untuk mengatur detak jantung, tidak bekerja dengan baik, sehingga jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, dan tidak teratur. Pada orang yang jantungnya berdetak terlalu lambat atau bradikardia, perawatan efektif yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan alat pacu jantung. Sesuai namanya, alat ini akan menggantikan peran pacu jantung alami, sehingga organ ini terpacu untuk berdetak lebih cepat sesuai dengan batas normal. 

Alat pacu jantung ditanamkan di dalam tubuh secara permanen. Artinya, pasien tidak bisa melepas atau memasangnya sendiri. Namun, karena alat ini ditanamkan di bawah kulit di area dada atau di dalam jantung, penggunanya tentu tidak dapat mengetahui apabila ada kerusakan pada alat atau ketika masa pakai baterai pada alat tersebut sudah habis.

Berapa Lama Alat Pacu Jantung (Pacemaker) Bertahan?

Secara umum, baterai alat pacu jantung bisa bertahan 5-10 tahun, tergantung dari merk dan jenis alat yang digunakan. Pada beberapa kasus, baterai alat pacu jantung rusak sebelum waktunya, namun hal ini sangat jarang terjadi.

Karena itu, semua orang yang menggunakan alat pacu jantung perlu memeriksakan kondisinya secara berkala ke dokter jantung. Setiap pemeriksaan rutin, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kelayakan alat pacu jantung pasien sehingga bisa segera dilakukan tindakan yang diperlukan apabila terdeteksi ada kerusakan.

Berkurangnya tenaga baterai alat pacu jantung terjadi secara bertahap, sehingga tidak akan langsung berhenti berfungsi. Selama proses ini, ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan, seperti:

  • Jantung berdetak tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat
  • Tiba-tiba merasa pusing
  • Nyeri dada
  • Sulit bernapas
  • Kedutan di area dada

Jika tidak segera diganti, maka komplikasi seperti terbentuknya gumpalan di pembuluh darah dan serangan jantung bisa terjadi. 

Dokter Spesialis Jantung yang Menangani Perawatan & Pemasangan Alat Pacu Jantung (Pacemaker)

Agar bisa memfasilitasi kebutuhan tersebut, Mandaya Royal Hospital Puri melalui Heart and Vascular Center menyediakan layanan penggantian alat pacu jantung semua merk. Dipunggawai oleh  dr. Sebastian Andi Manurung, Sp.JP (K), dokter spesialis jantung konsultan aritmia yang memiliki keahlian khusus dalam menangani aritmia, Mandaya siap menjadi tujuan bagi pasien-pasien yang sudah menggunakan alat pacu jantung dan memerlukan perawatan rutin maupun penggantian, apapun merknya.

Dokter yang keahliannya masih sangat langka di Indonesia ini mengungkapkan bahwa ada dua jenis alat pacu jantung yang bisa digunakan, “Ada yang konvensional itu yang ditanam di bawah kulit, ada juga yang model lebih baru itu tanpa kabel, namanya leadless pacemaker yang dimasukkan langsung ke jantung lewat pembuluh darah.”, pemilihan model alat pacu jantung ini dilakukan secara case by case, tergantung dari kondisi masing-masing pasien. 

Kedua jenis alat pacu jantung tersebut sama-sama perlu diganti setiap 5, 10, atau bahkan 15 tahun sekali. Dalam proses penggantian, dokter biasanya akan memilih jenis yang sama dengan yang sebelumnya. Mandaya Royal Hospital Puri memiliki semua merk alat pacu jantung di dunia, sehingga pasien-pasien yang sebelumnya menjalani prosedur pemasangan alat pacu jantung di luar negeri, bisa melakukan penggantian baterai maupun kontrol kondisi jantung di rumah sakit ini. 

Proses penggantian alat pacu jantung sendiri tergolong lebih sederhana jika dibandingkan dengan saat pemasangan dan hanya memakan waktu selama kurang lebih dua jam, sehingga pemulihannya juga tidak butuh waktu lama. Prosedur ini juga hanya memerlukan bius lokal, sehingga selama alat diganti, pasien tetap dalam keadaan sadar. Sebagian pasien bahkan bisa langsung pulang setelah prosedur, namun ini tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing.

Tidak ada pantangan yang terlalu khusus setelah penggantian dilakukan, cukup menghindari aktivitas yang terlalu berat selama beberapa minggu setelah operasi. Pasien juga bisa kembali beraktivitas normal satu minggu setelah prosedur dilakukan. Perlu diingat, penggantian alat pacu jantung tidak hanya diperlukan saat baterai habis. Beberapa hal seperti kendurnya alat, perubahan kondisi jantung, dan kerusakan bagian alat lain juga termasuk indikasi penggantian alat pacu jantung.

Tidak hanya fokus pada penggantian dan perawatan alat pacu jantung, pusat aritmia Mandaya Royal Hospital Puri juga memiliki teknologi terbaru lain untuk mengatasi gangguan irama jantung jenis lain, seperti ablasi 3D untuk mengatasi aritmia jenis atrial fibrilasi.

Tergantung dari kondisi pasien dan jenis aritmia yang ditangani, ablasi memiliki tingkat kesuksesan hingga 90%. Karena itu, prosedur ini kini menjadi pilihan utama untuk mengatasi aritmia selain pemasangan alat pacu jantung. Meski perawatannya berbeda, gejala aritmia jenis ini mirip dengan bradiaritmia. Karena itu, untuk mendapatkan informasi yang pasti seputar kesehatan jantung Anda, segera periksakan diri ke dokter.

Buat janji temu Anda dengan dokter spesialis aritmia sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Tinggalkan Balasan

Please rate*

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes