fbpx

Apa Itu Bedah Bariatrik

Apa Itu Bedah Bariatrik

 in progress of translating content

Apa itu bedah bariatrik adalah suatu teknik operasi untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas/kegemukan di mana metode lain seperti diet, olahraga dan pengobatan lain tidak efektif. Hal ini terjadi dengan manipulasi anatomi saluran pencernaan sehingga membatasi makanan yang masuk dan diserap oleh tubuh.

Apa itu bedah bariatrik dan Manfaat:

  1. Penurunan berat badan yang signifikan. Bedah bariatrik sangat efektif untuk mengatasi obesitas parah. Mayoritas pasien dapat menurunkan berat badannya secara signifikan dan bertahan lama.
  2. Menurunkan risiko penyakit. Dengan menurunkan berat badan, risiko penyakit seperti diabetes, serangan jantung, kolesterol, gangguan napas, nyeri sendi dan risiko stroke berkurang. Bahkan operasi ini dapat mengatasi tekanan darah tinggi dan menjadi terapi untuk mengobati diabetes.
  3. Angka harapan hidup meningkat. Riset penelitian membuktikan pasien yang menjalani operasi ini berumur lebih panjang dan kemungkinan lebih kecil terkena komplikasi penyakit akibat kegemukan bila dibandingkan pasien obesitas yang tidak menjalani operasi.
  4. Kualitas hidup yang lebih baik. Penurunan berat badan setelah operasi meningkatkan rasa percaya diri, mobilitas, kehidupan seksual dan kesehatan mental yang baik.

Perubahan pola hidup zaman modern, diet yang tidak sehat, stres, kurang aktivitas fisik dapat memicu peningkatan jumlah penderita kegemukan atau obesitas. Hal ini membawa dampak timbulnya penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, kolesterol, stroke, gangguan pernapasan / sleep apnea, penyakit sendi, sumbatan pembuluh darah dan penyakit lainnya.

Penderita obesitas parah biasanya berada pada fase terkritis dalam hidupnya karena segala metode tidak efektif. Kemajuan apa itu bedah bariatrik atau bedah obesitas merupakan suatu lompatan besar dalam penanganan kegemukan dengan hasil yang permanen. Dengan kemajuan pesat teknologi, teknik pembedahan menjadi semakin aman. Bedah obesitas bukanlah operasi kosmetik seperti liposuction atau sedot lemak pada timbunan di area tertentu tubuh kita tetapi pada bagaimana membatasi kalori yang dimakan atau diserap tubuh sehingga memperbaiki keseluruhan kondisi kesehatan kita.

Pada akhirnya, ketika semua jalan terlihat buntu, masih ada jalan terakhir untuk kesempatan kedua hidup yang baru. Metode pengurangan berat badan melalui teknik ini bisa menjadi solusi instan yaitu menjadi cara cepat dan efektif untuk pangkas lemak. Dengan memanfaatkan efek dari perubahan hormon pada penekanan rasa lapar, timbulnya sensasi kenyang, metode ini telah menjadi senjata yang ampuh untuk membantu pasien memulai dan memaknai hidup sehat yang positif.

Tahapan Bedah Bariatrik

Operasi menggunakan metode laparoskopi yaitu kamera kecil dimasukkan ke dalam rongga perut melalui sayatan mini sehingga dokter bedah bisa melihat seluruh organ didalam perut.

  1. Pasien akan menjalani pembiusan total sehingga pasien akan tidur dan tidak merasakan nyeri sama sekali
  2. Dilakukan sayatan kecil sebesar 1-2 cm sebanyak 3-4 buah
  3. Kamera mini dan instrumen alat operasi yang berbentuk tipis seperti sumpit dimasukkan ke dalam perut
  4. Kamera mini dihubungan dengan monitor pasien
  5. Dilakukan pengecilan dan pemotongan lambung menggunakan titanium stapler sehingga lambung berbentuk tabung kecil
  6. Luka operasi ditutup kembali dan operasi selesai

Jenis Operasi Bedah Bariatrik

Terdapat dua jenis pendekatan operasi bedah bariatrik:

  1. Operasi restriktif yaitu jenis operasi yang bertujuan membatasi kemampuan tubuh dalam mengomsumsi makanan. Hal ini dilakukan dengan mengecilkan ukuran lambung.
  2. Operasi malabsorbsi yaitu jenis operasi yang bertujuan untuk mengubah proses penyerapan makanan. Operasi ini juga mem-bypass bagian tertentu dari saluran pencernaan, sehingga operasi ini juga dapat membatasi kemampuan penyerapan kalori dalam tubuh.

 

Jenis operasi bedah bariatrik:

  1. Operasi Gastric Banding

Operasi ini termasuk metode restriktif. Operasi ini dilakukan dengan memasang cincin/band dari bahan silikon yang dapat diisi dengan air sehingga  menjepit lambung menjadi lebih kecil, akibatnya konsumsi makanan menjadi sedikit. Cincin/band ini dapat disesuaikan dengan menambah atau mengurangi air yang dipompakan ke dalamnya. Namun kerugiannya penurunan berat badan yang terjadi tidak terlalu drastis.

  1. Sleeve Gastrectomy

Operasi ini juga termasuk metode restriktif. Operasi ini mengecilkan dan memotong sekitar 75%-80% lambung pasien sehingga lambung nantinya berbentuk tabung dan hanya sebesar 20-25% ukuran normal. Operasi ini tergolong sederhana dan berisiko rendah, sehingga menjadi pilihan utama bagi pasien obesitas. Keuntungan dari operasi ini adalah operasi ini tidak mempengaruhi usus, sehingga tubuh masih dapat menyerap nutrisi secara maksimal. Sleeve gastrectomy menjadi prosedur pilihan utama untuk mengatasi obesitas/kegemukan.

  1. Operasi Bypass Lambung

Jenis operasi ini menggabungkan metode restriktif dan malabsorbsi. Operasi ini membuat bypass dari bagian atas lambung langsung ke usus halus, tanpa melewati Bagian bawah lambung dan usus 12 jari. Operasi ini mencegah tubuh menyerap terlalu banyak nutrisi makanan, sehingga menghasilkan penurunan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan dua jenis metode sebelumnya.

 

Kriteria Pasien yang Tertarik Melakukan Bedah Bariatrik

Kriteria pasien untuk melakukan operasi pengurangan berat badan adalah dengan memakai tolak ukur: Index Massa Tubuh (IMT) lebih dari 40. IMT > 40 mengindikasikan kelebihan 45 kg diatas berat badan ideal untuk pria dan kelebihan 36 kg diatas berat badan ideal untuk wanita.

Operasi pengurangan berat badan ini dapat juga menjadi opsi bagi seseorang yang memiliki IMT lebih dari 35 yang disertai berbagai masalah kesehatan lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan nafas, dan kolesterol tinggi.

Perlu diketahui bahwa kesuksesan dari operasi penurunan berat badan ini sangat bergantung pada pengetahuan, motivasi, dan lifestyle dari masing-masing individu.

• Pasca Operasi

Kurang olahraga, diet yang tidak seimbang, makan terlalu banyak  karbohidrat dan juga minuman bersoda adalah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan setelah operasi. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan pasien haruslah berkomitmen untuk menjalani perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat.

Studi menunjukkan pasien yang memiliki gaya hidup sehat, pemilihan makanan dan suplemen bergizi serta rutin menjalani kontrol berkala akan mendapatkan hasil yang memuaskan pasca operasi. Metode ini merupakan suatu pilihan ampuh yang memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapatkan perubahan hidup baru.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes