fbpx

Memory Loss and Dementia

Apa itu Memory Loss And Demensia

 in progress of translating content

Memory loss and dementia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.

Kehilangan memori (ingatan) memiliki beberapa penyebab, salah satunya adalah demensia. Demensia adalah kondisi progresif yang menyebabkan penurunan fungsi mental dan mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.

Demensia mempengaruhi fungsi-fungsi seperti:

  1. Memori
  2. Berpikir
  3. Bahasa
  4. Orientation
  5. Judgement
  6. Perilaku sosial

Namun, demensia bukan satu-satunya penyebab hilangnya ingatan. Memang, kebanyakan orang yang mengalami masalah pada penyimpanan ingatan tidak menderita demensia.

Hal yang normal bila ingatan kita sedikit memburuk seiring bertambahnya usia, dan ini bukan berarti kita menderita demensia. Hal yang wajar jika ingatan tidak bekerja dengan baik saat kita terganggu atau berkonsentrasi pada terlalu banyak hal pada saat yang bersamaan. Inilah mengapa kehilangan ingatan lebih sering terjadi jika saat stress. Penyakit fisik dan mental semuanya dapat mempengaruhi ingatan walaupun hanya sementara.

Gejala Demensia

Gejala dari semua jenis demensia serupa, dapat dibagi menjadi 3 area utama:

  1. Kehilangan kemampuan mental
  2. Masalah ingatan

Biasanya merupakan gejala yang paling jelas pada penderita demensia. Lupa adalah hal yang biasa. Biasanya, peristiwa terbaru adalah hal yang pertama dilupakan. Misalnya, penderita demensia stadium awal mungkin pergi ke toko dan kemudian tidak dapat mengingat apa yang diinginkan.

  1. Kenangan awal bertahan paling awal

Peristiwa di masa lalu sering kali diingat dengan baik walaupun orang tersebut menderita demensia parah. Banyak penderita demensia dapat berbicara tentang masa kecil dan kehidupan awal mereka. Saat demensia berkembang, terkadang kehilangan ingatan untuk kejadian baru adalah sesuatu yang parah dan orang tersebut mungkin tampak hidup di masa lalu. Mereka mungkin menganggap diri mereka masih muda dan tidak mengenali usia mereka yang sebenarnya.

  1. Masalah bahasa juga bisa terjadi. Misalnya, penderita demensia mungkin mengalami kesulitan memahami apa yang dikatakan atau memahami informasi tertulis. Masalah dengan perhatian dan konsentrasi juga bisa terjadi. Umumnya penderita demensia tidak dapat menerima apa pun dan ini dapat membuat mereka tampak gelisah.
  2. Lingkungan baru dan orang baru dapat membingungkan penderita demensia. Mereka dapat dengan mudah mengalami disorientasi. Namun, di tempat-tempat yang sudah di kenal, dan dengan rutinitas lama, mereka dapat berfungsi dengan baik. Inilah sebabnya mengapa beberapa penderita demensia ringan dapat mengatasi dengan baik jika berada di rumah sendiri. Kehilangan jejak waktu juga merupakan masalah umum pada penderita demensia. Misalnya, tidak tahu apakah itu pagi atau sore, atau hari apa sekarang. Penderita demensia juga gampang tersesat.
  3. Mempelajari keterampilan baru. Bahkan orang pintar yang menderita demensia merasa sulit untuk memahami ide-ide baru atau mempelajari keterampilan baru. Misalnya bagaimana cara menggunakan gadget. Kemampuan untuk berpikir, berhitung dan memecahkan masalah dapat terpengaruh saat kecerdasan sudah mulai terganggu. Kesulitan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan juga dapat berkembang menjadi masalah.
  4. Masalah dalam menjalani aktivitas sehari-hari

Kesulitan dengan perawatan diri biasanya berkembang seiring waktu. Misalnya, tanpa bantuan, beberapa penderita demensia mungkin tidak terlalu memperhatikan kebersihan diri. Mereka mungkin lupa mencuci atau mengganti pakaian. Mengingat untuk minum obat mungkin bisa terjadi juga. Orang tersebut mungkin juga mengalami kesulitan menjaga rumahnya. Belanja, memasak, dan makan mungkin menjadi sulit. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan. Mengemudi mungkin berbahaya dan tidak mungkin bagi seseorang dengan demensia.

  1. Lewy body dementia / demensia tubuh lewy

Lewy body dementia adalah bentuk tertentu dari demensia yang dapat disalahartikan sebagai Alzheimer. Selain gejala yang terlihat seperti bentuk lain dari demensia, ini dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson. Halusinasi visual (melihat hal-hal yang tidak ada) juga lebih sering terjadi pada orang dengan demensia Lewy body dementia.

Progress penyakit demensia

Biasanya, gejala demensia cenderung berkembang perlahan, biasanya selama beberapa tahun. Pada tahap awal penyakit, banyak orang dengan demensia ringan dapat mengatasinya hanya dengan sedikit dukungan dan perawatan. Seiring perkembangan penyakit, perawatan lebih lanjut biasanya dibutuhkan.

Pada tahap demensia yang lebih lanjut, kemampuan berbicara mungkin saja hilang dan masalah fisik yang parah dapat berkembang, termasuk masalah dengan mobilitas dan akan terjadi kelemahan-kelemahan lainnya. Hal ini dapat membuat orang lebih rentan terhadap masalah kesehatan lain seperti infeksi. Seringkali, orang dengan demensia meninggal karena masalah kesehatan lain seperti infeksi dada yang parah. Jadi, demensia bukanlah penyebab kematian mereka, tetapi penyebabnya.

Beberapa orang dapat hidup bertahun-tahun setelah didiagnosis menderita demensia. Namun, kondisi ini memperpendek umur. Rata-rata, setelah didiagnosis dengan demensia, orang tersebut akan:

  1. Pada stadium awal (ringan) selama satu atau dua tahun
  2. Pada tahap sedang, membutuhkan bantuan untuk menjaga diri mereka sendiri selama dua atau tiga tahun
  3. Pada tahap parah (empat sampai lima tahun) setelah didiagnosis, sepenuhnya akan bergantung pada pengasuh dan kurang lebih sama sekali tidak aktif

Kelangsungan hidup rata-rata setelah didiagnosis adalah 3 – 9 tahun, tetapi orang dapat bertahan hingga 20 tahun setelah didiagnosis dengan demensia.

Cara Diagnosis Demensia

Demensia sulit didiagnosis pada beberapa orang. Pada awalnya, gejala sering kali disebabkan oleh penyakit lain. Ada juga pengaruh dari tingkat perlindungan oleh teman, pengasuh, dan kerabat yang membantu orang tersebut untuk menjaga dirinya sendiri dan dengan demikian, dapat menutupi ketidakmampuan orang tersebut.

Pada umumnya, orang dengan gejala demensia tidak akan menyadarinya, tetapi kerabat atau teman yang akan mengetahui bahwa orang tersebut mungkin menderita demensia. Mereka mungkin prihatin tentang ingatan atau perilaku orang tersebut. Namun, orang dengan kecerdasan tinggi atau pekerjaan yang menuntut (tinggi) mungkin akan memperhatikan diri mereka sendiri bahwa kemampuan mental mereka mulai bermasalah.

  1. Konsultasi dengan dokter Anda

Langkah pertama jika Anda khawatir terkena demensia adalah menemui dokter. Atau jika Anda khawatir seseorang yang dekat dengan Anda mungkin menderita demensia, Anda harus mendukungnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Mereka mungkin setuju Anda menemui dokter bersama mereka.

Dokter Anda mungkin menyarankan beberapa tes khusus untuk melihat memori dan kemampuan mental Anda, untuk melihat apakah kemungkinan demensia atau tidak. Ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan biasanya berupa serangkaian pertanyaan atau latihan lain yang diminta dokter Anda untuk diselesaikan.

Dokter Anda juga mungkin menyarankan beberapa tes rutin untuk memastikan bahwa tidak ada penyebab lain yang jelas untuk gejala Anda. Misalnya, tes darah untuk mencari infeksi, kekurangan vitamin, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dll. Jika dicurigai adanya infeksi, mungkin akan dilakukan tes urine, rontgen dada atau pemeriksaan penunjang lainnya. Mereka mungkin juga akan mengajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa gejala Anda bukan karena hal yang lain, misalnya depresi, obat yang Anda konsumsi, atau kelebihan asupan alkohol.

  1. Rujuk ke spesialis

Rujukan ke spesialis biasanya dibutuhkan untuk memastikan diagnosis demensia. Biasanya Anda akan mencari salah satu dari berikut:

  1. Klinik spesialis untuk memori/ingatan
  2. Psikiater khusus dalam merawat orang tua
  3. Seseorang yang spesialis dalam merawat orang tua
  4. Dokter ahli saraf

Seorang spesialis akan dapat menentukan kemungkinan penyebab demensia dan memutuskan  pengobatan khusus apa yang dapat membantu. Untuk membantu hal ini, spesialis mungkin akan menyarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut seperti magnetic resonance imaging (MRI) otak. Tes lain yang lebih canggih dapat dilakukan jika diduga ada penyebab demensia yang tidak biasa.

Biasanya rujukan dilakukan ke spesialis sedini mungkin. Ini bertujuan agar penderita demensia atau pengasuhnya mendapat nasihat perencanaan yang harus dilakukan. Pada tahap awal, orang akan lebih mampu membuat keputusan tentang bagaimana mereka ingin dirawat. Mereka juga bisa mampu memutuskan sendiri  dengan siapa mereka ingin berkonsultasi.

Klinik spesialis untuk memori/ingatan memberikan banyak informasi tentang  demensia dan cara menanganinya. Terkadang sebelum demensia terjadi, ada fase awal yang disebut gangguan kognitif ringan. Orang dengan gejala memori/ingatan ringan sering dirujuk ke klinik spesialis agar bisa mendapat informasi sejak dini. Ini akan dilakukan apabila gejala mereka memburuk dan berkembang menjadi demensia.

Penelitian Tentang Demensia

Penelitian sedang dilakukan untuk mencoba menemukan cara mendiagnosis demensia lebih awal dan lebih mudah, serta untuk mencoba memprediksi siapa yang mungkin menderita demensia.

Para peneliti telah melihat protein (biomarker) dalam darah atau cairan yang membahasi otak (cairan serebrospinal) pada orang yang menderita penyakit Alzheimer atau orang yang ada kemungkinan terkena penyakit Alzheimer. Penelitian yang lebih lanjut diperlukan sebelum semua ini dapat digunakan untuk memprediksi penyakit Alzheimer.

Bisakah saya tetap mengemudi jika saya telah didiagnosis menderita demensia?

Ini tergantung dari masing-masing individu. Biasanya pada tahap awal demensia tergolong aman. Pada tahap yang sudah lanjut, kemungkinan kemampuan mengemudi harus diperhatikan. Jika Anda pernah didiagnosis menderita demensia, Anda harus segera berkonsultasi dengan spesialis. Anda mungkin dapat terus mengendarai mobil atau sepeda motor dengan aman untuk beberapa waktu, tetapi Anda mungkin diminta untuk menjalankan tes mengemudi atau pemeriksaan dengan dokter Anda untuk melengkapi laporan medis Anda. Anda mungkin akan menjalani penilaian medis dan tes mengemudi setiap tahunnya untuk memastikan bahwa kondisi Anda tetap aman.

Seseorang yang telah didiagnosis dengan demensia tidak akan dapat terus mengemudikan kendaraan (bus, truk atau kendaraan barang besar).

Bisakah Saya Menghindari Demensia

Memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular dapat meningkatkan risiko terkena semua jenis demensia. Faktor risiko tersebut meliputi:

  1. Merokok
  2. Kadar kolesterol tinggi
  3. Minum terlalu banyak alkohol
  4. Tidak cukup melakukan aktivitas fisik
  5. Kelebihan berat badan
  6. Menderita diabetes
  7. Tekanan darah tinggi

Oleh karena itu, melakukan sesuatu untuk mengubah faktor-faktor risiko ini kemungkinan besar dapat mengurangi risiko Anda terkena demensia. Berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan, ini dapat mengurangi risiko demensia. Latihan fisik secara teratur disarankan untuk keuntungan kesehatan Anda dan mengurangi faktor risiko demensia.

Menjaga otak Anda tetap aktif juga dapat membantu mengurangi risiko terkena demensia. Misalnya membaca buku, mengerjakan teka-teki, belajar bahasa asing, memainkan alat music, melakukan hobi baru, dll.

Banyak penelitian sedang mencari pengobatan yang dapat membantu mencegah demensia. Termasuk obat-obatan tekanan darah tertentu, asam lemak omega 3 dan latihan otak, serta strategi yang dibahas di atas. Namun, belum ada bukti yang menyakinkan untuk hal ini. Penelitian yang lebih lanjut sedang dilakukan untuk mencoba menemukan cara lain untuk mencegah demensia.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes