Operasi pengangkatan batu empedu adalah prosedur yang dilakukan dokter untuk mengangkat batu empedu dari dalam kantong empedu. Batu empedu adalah endapan padat yang terbentuk di dalam kantong empedu, organ kecil yang terletak di bawah hati. Fungsi organ ini adalah untuk menyimpan dan mengeluarkan empedu, yaitu cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati untuk membantu mencerna lemak. Batu empedu terbentuk ketika komponen empedu, seperti kolesterol atau pigmen empedu, mengeras dan membentuk kristal.
Penyakit batu empedu (cholelithiasis) dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mengganggu, seperti sakit perut, mual dan muntah, hingga demam tinggi. Meski secara umum ringan, penyakit batu empedu dapat menimbulkan komplikasi dan menghambat aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan tepat.
Contents
Prosedur operasi pengangkatan batu empedu
Penampakan batu empedu yang berhasil diangkat
Operasi pengangkatan batu empedu juga dikenal dengan sebutan kolesistektomi. Sebenarnya, kolesistektomi adalah operasi yang dilakukan untuk mengangkat kantong empedu. Namun, prosedur ini juga disebut sebagai operasi pengangkatan batu empedu karena operasi ini merupakan metode utama untuk mengangkat batu empedu yang ada di dalam kantong empedu.
Operasi ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
- Metode terbuka (tradisional): Dalam metode ini, dokter membuat satu sayatan (insisi) sepanjang 10-15 cm di bagian kanan atas perut. Selanjutnya, dokter bedah akan mengangkat kantong empedu melalui sayatan.
- Metode laparoskopi: Melalui metode ini, dokter hanya membuat 3-4 sayatan yang sangat kecil. Selama prosedurnya, dokter menggunakan tabung panjang dan tipis (laparoskop) yang dilengkapi dengan kamera video kecil serta peralatan bedah. Alat ini dimasukkan melalui sayatan dan dokter bedah akan melakukan operasi sambil melihat monitor. Nantinya, kantong empedu dikeluarkan melalui salah satu sayatan kecil yang telah dibuat.
Dibandingkan dengan operasi terbuka, operasi pengangkatan batu empedu dengan metode laparoskopi lebih minimal invasif. Itu artinya, tindakan ini menggunakan sayatan yang sangat kecil. Selain itu, perdarahannya lebih sedikit dan waktu pemulihannya lebih cepat jika dibandingkan dengan operasi terbuka.
Prosedur operasi pengangkatan batu empedu metode laparoskopi
Berikut prosedur operasi pengangkatan baru empedu metode laparoskopi:
- Persiapan operasi: Sebelum operasi, pasien biasanya dianjurkan untuk berpuasa selama beberapa jam. Pasien juga akan diberikan anestesi umum sehingga mereka tidak sadar selama prosedur berlangsung.
- Pembuatan sayatan kecil: Dokter bedah membuat 3-4 sayatan kecil di perut, masing-masing berukuran sekitar 1-2 cm. Melalui sayatan-sayatan ini, alat laparoskopi berupa kamera kecil dan instrumen bedah dimasukkan ke dalam tubuh.
- Pengangkatan kantong empedu: Dengan bantuan gambar dari kamera laparoskopi yang ditampilkan pada monitor, dokter bedah akan memisahkan kantong empedu dari hati dan jaringan sekitarnya, kemudian mengeluarkannya melalui salah satu sayatan kecil.
- Penutupan luka: Setelah kantong empedu berhasil diangkat, sayatan-sayatan kecil tersebut dijahit atau ditutup dengan perekat bedah. Biasanya, operasi ini memakan waktu sekitar 1-2 jam.
Efek samping operasi pengangkatan batu empedu
Selalu ada risiko kecil terjadinya efek samping atau komplikasi selama operasi, seperti:
- Infeksi
- Pembekuan darah
- Komplikasi terkait anestesi (obat bius)
- Cedera pada organ
Sementara, risiko khusus dari operasi untuk mengangkat batu empedu meliputi:
- Pankreatitis (iritasi pankreas)
- Refluks empedu (cairan empedu keluar ke lambung)
- Cedera pada pembuluh darah di dekatnya, yang berpotensi memicu perdarahan
- Cedera saluran empedu, yang bisa menyebabkan kebocoran empedu
Operasi pengangkatan batu empedu di RS Mandaya Puri
Mandaya Royal Hospital Puri menggunakan metode operasi pengangkatan batu empedu laparoskopi yang minim sayatan sehingga proses penyembuhannya lebih cepat.
Selain dilengkapi dengan teknologi medis terkini dan terbaik, RS Mandaya Puri juga memiliki tim dokter spesialis berpengalaman yang ahli dalam prosedur pengangkatan batu empedu, seperti
1. dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K)
2. dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp.BD (K)
3. Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K)